Tuesday, April 30, 2024
26.7 C
Jayapura

Keluhkan Jalan Masuk STIKOM Putus Total

Kondisi jalan masuk menuju perumahan BTN kompleks STIKOM rusak parah. Pemerintah diminta untuk segera merespon kondisi jalan tesrebut. ( FOTO : Takim/Cepos)

JAYAPURA –  Salah satu ruas jalan menuju Kampus STIKOM Jayapura tepatnya di Tanah Hitam Abepura, Kota Jayapura putus total, yang diakibatkan oleh banjir yang melanda wilayah Kota Jayapura beberapa bulan lalu.

 Wakil Ketua II STIKOM Muhammadiyah Jayapura, Abdul Qadir mengakui bahwa ruas jalan yang merupakan pintu masuk Kampus STIKOM Jayapura tersebut sudah tidak bisa dilewati, dan sangat menggangu aktivitas kampus bahkan juga masyarakat yang ada di Komplek STIKOM Jayapura tersebut.

“Aktivitas di kamus STIKOM Jayapura saat ini menurun drastis, bagaimana tidak jalan masuk putus total dengan kondisi seperti itu tentu mahasiswa yang membawa kendaraan sangat terganggu sekali,” jelas Qadir saat ditemui Cenderawasih Pos, Rabu (24/04).

Baca Juga :  Pengerusakan Lingkungan Harus dicegah

 Lanjutnya bahkan penerimaan mahasiswa baru di kampus STIKOM juga ikut terpengaruh, dimana  saat ini sudah masuk gelombang ke dua pendaftaran hanya 2 orang saja yang mendaftar, padahal tahun sebelumnya saat gelombang pertama suda mencapai ratusan orang apalagi gelombang kedua.

 Hal serupa yang dikatakan oleh salah satu masyarakat, Indah yang tingal di perumahan BTN kompleks STIKOM tersebut mengakui bahwa, rusaknya jalan tersebut sudah berlangsung sejak Februari 2019. “Kami sudah memberikan laporan laporan kepada pemerintah namun sampai saat ini belum ada kejelasan atau tindakan, hingga jalan tersebut juga sudah tidak digunakan lagi, “ujar Indah.

 Dimana pihaknya mengakui bahwa beberapa waktu lalu masyarakat dan pihak Kampus telah sepakat untuk melakukan perbaikan terhadap ruas jalan tersebut namun ada orang yang menghalang dan mengklaim bahwa jalan tersebut adalah milikinya, untuk itu masyarakat harus bayar ganti rugi terlebih dahulu baru bisa melakukan perbaikan.

Baca Juga :  Pansus Otsus Segera Temui Komisi II

“Seharusnya pemerintah hadir untuk menyelesaikan persolan ini, sehingga masyarakat tidak dipersulit dalam hal ini segala aktivitas tergangu dengan putusnya akses jalan masuk tersebut apalagi untuk menganti rugi seperti yang diklaim pemilik sebagian ruas jalan tersebut,”tegasnya.(kim/wen) 

Kondisi jalan masuk menuju perumahan BTN kompleks STIKOM rusak parah. Pemerintah diminta untuk segera merespon kondisi jalan tesrebut. ( FOTO : Takim/Cepos)

JAYAPURA –  Salah satu ruas jalan menuju Kampus STIKOM Jayapura tepatnya di Tanah Hitam Abepura, Kota Jayapura putus total, yang diakibatkan oleh banjir yang melanda wilayah Kota Jayapura beberapa bulan lalu.

 Wakil Ketua II STIKOM Muhammadiyah Jayapura, Abdul Qadir mengakui bahwa ruas jalan yang merupakan pintu masuk Kampus STIKOM Jayapura tersebut sudah tidak bisa dilewati, dan sangat menggangu aktivitas kampus bahkan juga masyarakat yang ada di Komplek STIKOM Jayapura tersebut.

“Aktivitas di kamus STIKOM Jayapura saat ini menurun drastis, bagaimana tidak jalan masuk putus total dengan kondisi seperti itu tentu mahasiswa yang membawa kendaraan sangat terganggu sekali,” jelas Qadir saat ditemui Cenderawasih Pos, Rabu (24/04).

Baca Juga :  Merdeka Belajar Harus Dibarengi Dengan Kesiapan Infrastruktur

 Lanjutnya bahkan penerimaan mahasiswa baru di kampus STIKOM juga ikut terpengaruh, dimana  saat ini sudah masuk gelombang ke dua pendaftaran hanya 2 orang saja yang mendaftar, padahal tahun sebelumnya saat gelombang pertama suda mencapai ratusan orang apalagi gelombang kedua.

 Hal serupa yang dikatakan oleh salah satu masyarakat, Indah yang tingal di perumahan BTN kompleks STIKOM tersebut mengakui bahwa, rusaknya jalan tersebut sudah berlangsung sejak Februari 2019. “Kami sudah memberikan laporan laporan kepada pemerintah namun sampai saat ini belum ada kejelasan atau tindakan, hingga jalan tersebut juga sudah tidak digunakan lagi, “ujar Indah.

 Dimana pihaknya mengakui bahwa beberapa waktu lalu masyarakat dan pihak Kampus telah sepakat untuk melakukan perbaikan terhadap ruas jalan tersebut namun ada orang yang menghalang dan mengklaim bahwa jalan tersebut adalah milikinya, untuk itu masyarakat harus bayar ganti rugi terlebih dahulu baru bisa melakukan perbaikan.

Baca Juga :  Pansus Otsus Segera Temui Komisi II

“Seharusnya pemerintah hadir untuk menyelesaikan persolan ini, sehingga masyarakat tidak dipersulit dalam hal ini segala aktivitas tergangu dengan putusnya akses jalan masuk tersebut apalagi untuk menganti rugi seperti yang diklaim pemilik sebagian ruas jalan tersebut,”tegasnya.(kim/wen) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya