Saturday, May 4, 2024
30.7 C
Jayapura

Babinsa Harus Tahu Permasalahan Warga

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono memberikan arahannya di Lapangan Serba Guna Yeheskiel M Hirwa, Makorem 173/PVB, Selasa (12/1)  kemarin. ( FOTO: Kodam)

JAYAPURA- Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono tegaskan kunci menjadi prajurit di wilayah Papua harus memiliki kedisiplinan yang tinggi, semangat dan kebanggaan sehingga pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan baik.

 “Setiap prajurit harus memiliki disiplin, semangat yang tinggi dan memiliki kebanggaan terhadap satuan masing-masing agar disetiap tugas yang diberikan dapat berjalan dengan baik,”ucap Pangdam saat meresmikan pergantian nama Kodim 1705/Paniai menjadi Kodim 1705/Nabire, didampingi Danrem 173/PVB saat memberikan arahan terhadap prajurit Se-Garnizun Nabire di Lapangan Serba Guna Yeheskiel M Hirwa, Makorem 173/PVB, Selasa (12/1)

 Lanjutnya, prajurit harus mempunyai jiwa dan badan yang sehat yaitu dengan menjalani pola hidup sehat, makan yang baik, melakukan olahraga dan istirahat secara teratur, serta mengikuti protokol kesehatan dan mampu memberikan contoh yang baik bagi masyarakat ditengah pandemi covid-19.

Baca Juga :  Tujuh Korban Pelecehan Dijawalkan Pemeriksaan Psikologi

 Dalam kunjungannya tersebut, Pangdam menyampaikan kebanggaannya karena prajurit mampu melakukan pembinaan 2 sampai 3 desa bahkan lebih. “Apabila terjadi situasi yang emergensi atau permasalahan, Babinsa mampu mengetahui dan memahami karakter warga, sehingga dengan cepat dapat mencari solusi dalam permasalahan tersebut,” tuturnya.

 Pangdam juga menekankan di zaman era globalisasi digital yaitu dunia medsos para prajurit harus bisa menyikapi medsos dengan bijaksana dan tidak mudah terprovokasi dengan berita hoax yang belum tentu kebenarannya dan tidak benar sama sekali.

“Di era globalisasi secara tidak langsung sudah dikendalikan oleh Handphone, untuk itu harus membatasi waktu penggunaan handphone dan bijak dalam penggunaan medsos agar dapat memilih berita yang baik serta tidak terprovokasi dengan berita yang belum tentu kebenarannya,”tegasnya (fia/wen)

Baca Juga :  Pelindo Akui Klaim Tanah Seluas 22.089 m2, Salah Alamat
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono memberikan arahannya di Lapangan Serba Guna Yeheskiel M Hirwa, Makorem 173/PVB, Selasa (12/1)  kemarin. ( FOTO: Kodam)

JAYAPURA- Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono tegaskan kunci menjadi prajurit di wilayah Papua harus memiliki kedisiplinan yang tinggi, semangat dan kebanggaan sehingga pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan baik.

 “Setiap prajurit harus memiliki disiplin, semangat yang tinggi dan memiliki kebanggaan terhadap satuan masing-masing agar disetiap tugas yang diberikan dapat berjalan dengan baik,”ucap Pangdam saat meresmikan pergantian nama Kodim 1705/Paniai menjadi Kodim 1705/Nabire, didampingi Danrem 173/PVB saat memberikan arahan terhadap prajurit Se-Garnizun Nabire di Lapangan Serba Guna Yeheskiel M Hirwa, Makorem 173/PVB, Selasa (12/1)

 Lanjutnya, prajurit harus mempunyai jiwa dan badan yang sehat yaitu dengan menjalani pola hidup sehat, makan yang baik, melakukan olahraga dan istirahat secara teratur, serta mengikuti protokol kesehatan dan mampu memberikan contoh yang baik bagi masyarakat ditengah pandemi covid-19.

Baca Juga :  Jalan Pantai Base-G Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Kesal

 Dalam kunjungannya tersebut, Pangdam menyampaikan kebanggaannya karena prajurit mampu melakukan pembinaan 2 sampai 3 desa bahkan lebih. “Apabila terjadi situasi yang emergensi atau permasalahan, Babinsa mampu mengetahui dan memahami karakter warga, sehingga dengan cepat dapat mencari solusi dalam permasalahan tersebut,” tuturnya.

 Pangdam juga menekankan di zaman era globalisasi digital yaitu dunia medsos para prajurit harus bisa menyikapi medsos dengan bijaksana dan tidak mudah terprovokasi dengan berita hoax yang belum tentu kebenarannya dan tidak benar sama sekali.

“Di era globalisasi secara tidak langsung sudah dikendalikan oleh Handphone, untuk itu harus membatasi waktu penggunaan handphone dan bijak dalam penggunaan medsos agar dapat memilih berita yang baik serta tidak terprovokasi dengan berita yang belum tentu kebenarannya,”tegasnya (fia/wen)

Baca Juga :  Sopir Taksi Waena – Abepura Tetap Mogok Sampai Ada Hasil

Berita Terbaru

Artikel Lainnya