MERAUKE- Secara perlahan maksud dan tujuan 8 warga Bangladesh yang diamankan oleh pihak Kantor Imigrasi Merauke saat tiba di Bandara Mopah Merauke beberapa waktu lalu, mulai terungkap.
Plh Kepala Kantor Imigrasi Merauke yang juga menjabat sebagai Kepala Seksi Izin Tinggal dan Status Keimigrasian Doni Purwoko mengungkapkan, dari pemeriksaan yang dilakukan terhadap 8 warga Bangladesh yang diamankan tersebut memberikan pengakuan jika mereka turun ke Merauke dengan tujuan sebenarnya ke Australia.
“Itu kan baru pengakuan dan belum sebagai alat bukti. Kita masih mencari alat bukti yang mendukung pengakuan tersebut diantaranya jejak digital mereka selama ini. Diantaranya percakapan dengan orang-orang yang ada di Australia,’’ katanya.
Karena itu, lanjut dia, kepala Kantor Imigrasi Merauke saat ini sedang melakukan komunikasi dengan cybercrime di Jakarta untuk mencari jejak digital dari 8 warga Bangladesh yang saat ini masih diamankan pihak Kantor Imigrasi Merauke di ruang Detensi.
Saat ini, lanjut Doni Purwoko, pihaknya masih terus mencari alat bukti bagi kedelapan warga Bangladesh tersebut. ‘’Apakah nanti layak ditingkatkan statusnya dari penyelidikan ke penyidikan. Tentunya nanti akan kita mengundang semua wartawan apabila penyelidikannya sudah selesai kita lakukan,’’ tandasnya.
Seperti diketahui, kedelapan warga Bangladesh tersebut diamankan pihak Kantor Imigrasi Merauke di terminal kedatangan Bandara Mopah Merauke saat baru turun dari pesawat.
Menurut Doni, ada pelanggaran keimigrasian yang dilakukan oleh kedelapan warga Bangladesh tersebut. Namun apakah pelanggarannya hanya bersifat administrasi atau ada tindak pidananya ini yang sedang dilakukan penyelidikan dengan mencari bukti –bukti yang dapat mendukung penyelidikan tersebut. (ulo/tri)
Doni Purwoko ( FOTO : Sulo/Cepos )
MERAUKE- Secara perlahan maksud dan tujuan 8 warga Bangladesh yang diamankan oleh pihak Kantor Imigrasi Merauke saat tiba di Bandara Mopah Merauke beberapa waktu lalu, mulai terungkap.
Plh Kepala Kantor Imigrasi Merauke yang juga menjabat sebagai Kepala Seksi Izin Tinggal dan Status Keimigrasian Doni Purwoko mengungkapkan, dari pemeriksaan yang dilakukan terhadap 8 warga Bangladesh yang diamankan tersebut memberikan pengakuan jika mereka turun ke Merauke dengan tujuan sebenarnya ke Australia.
“Itu kan baru pengakuan dan belum sebagai alat bukti. Kita masih mencari alat bukti yang mendukung pengakuan tersebut diantaranya jejak digital mereka selama ini. Diantaranya percakapan dengan orang-orang yang ada di Australia,’’ katanya.
Karena itu, lanjut dia, kepala Kantor Imigrasi Merauke saat ini sedang melakukan komunikasi dengan cybercrime di Jakarta untuk mencari jejak digital dari 8 warga Bangladesh yang saat ini masih diamankan pihak Kantor Imigrasi Merauke di ruang Detensi.
Saat ini, lanjut Doni Purwoko, pihaknya masih terus mencari alat bukti bagi kedelapan warga Bangladesh tersebut. ‘’Apakah nanti layak ditingkatkan statusnya dari penyelidikan ke penyidikan. Tentunya nanti akan kita mengundang semua wartawan apabila penyelidikannya sudah selesai kita lakukan,’’ tandasnya.
Seperti diketahui, kedelapan warga Bangladesh tersebut diamankan pihak Kantor Imigrasi Merauke di terminal kedatangan Bandara Mopah Merauke saat baru turun dari pesawat.
Menurut Doni, ada pelanggaran keimigrasian yang dilakukan oleh kedelapan warga Bangladesh tersebut. Namun apakah pelanggarannya hanya bersifat administrasi atau ada tindak pidananya ini yang sedang dilakukan penyelidikan dengan mencari bukti –bukti yang dapat mendukung penyelidikan tersebut. (ulo/tri)