Pengurus Partai DPC Gerindra Kabupaten Merauke saat memberikan keterangan terkait dukungan Partai Gerindra yang jatuh pada pasangan Drs Romanus Mbaraka, MT-H. Riduwan, S.Sos, M.Pd, di hotel Corainn, Selasa (3/11) malam. (Sulo/Cepos)
Pengurus Partai DPC Gerindra Kabupaten Merauke saat memberikan keterangan terkait dukungan Partai Gerindra yang jatuh pada pasangan Drs Romanus Mbaraka, MT-H. Riduwan, S.Sos, M.Pd, di hotel Corainn, Selasa (3/11) malam. (Sulo/Cepos)
MERAUKE – Partai Gerindra akhirnya menjatuhkan dukungannya ke pasangan nomor urut 3 Drs Romanus Mbaraka, MT-H. Riduwan, S.Sos, M.Pd. Dukungan ke pasangan nomor urut 3 ini setelah bakal paslon yang diusung sebelumnya bersama Partai Golkar yakni Herman Anitu Basik-Basik-Sularso ditolak oleh KPU Merauke.
Dukungan Partai Gerindra ke pasangan Romanus Mbaraka-Riduwan ini disampaikan pengurus DPC Partai Gerindra Kabupaten Merauke dalam jumpa pers di Hotel Corainn, Selasa (3/11) malam. Wakil Ketua II DPC Gerindra Moses Kaibu mengungkapkan, alasan Gerindra menjatuhkan dukungan ke pasangan Romanus Mbaraka-Riduwan dengan memperhatikan aspirasi dari seluruh simpatisan, ranting, PAC dan pengurus DPC Gerindra Kabupaten Merauke.
Disamping itu, Drs Romanus Mbaraka, MT merupakan kader Partai Gerindra yakni sebagai Ketua Dewan Penasehat DPC Partai Gerindra Kabupaten Merauke sejak tahun 2015 sampai sekarang sesuai SK Nomor 07-0124/Kpts/DPP-Gerindra/2015.
Karena itu, DPD Partai Gerindra mengintruksikan seluruh DPC Gerindra Kabupaten Merauke untuk memenangkan pasangan nomor urut 3 tersebut. Moses Kaibu menjelaskan proses untuk mendapatkan rekomendasi ini agak lama karena harus ada koordinasi ke DPP. Atas dasar perintah DPP, karena Gerindra bukanlah sebagai pengusung tapi sebagai pendukung.
Moses Kaibu menjelaskan, kendati dengan partai Golkar membangun koalisi mengusung Herman Anitu Basik-Basik-Sularso, namun setelah pasangan yang diusung tersebut tidak ditetapkan sebagai Paslon, maka Partai Gerindra harus menentukan sikap dan menjalankan perintah partai. Karena setiap partai mempunyai otonomi masing-masing.
‘’Karena ini berkaitan dengan bagaimana nasib Gerindra kedepan. Kita tidak bisa tergantung dengan situasi yang ada. Kita harus menentukan sikap kepada masyarakat bahwa Gerindra ini arahnya kemana. Karena berjalannya waktu yang tinggal tersisa 30 hari, maka dengan 30 hari inilah kami harus sampaikan dukungan ke mana. Nah, seperti yang disampaikan tadi bahwa Gerindra mendukung pasangan nomor urut 3,’’ jelasnya. (ulo/gin)
Pengurus Partai DPC Gerindra Kabupaten Merauke saat memberikan keterangan terkait dukungan Partai Gerindra yang jatuh pada pasangan Drs Romanus Mbaraka, MT-H. Riduwan, S.Sos, M.Pd, di hotel Corainn, Selasa (3/11) malam. (Sulo/Cepos)
MERAUKE – Partai Gerindra akhirnya menjatuhkan dukungannya ke pasangan nomor urut 3 Drs Romanus Mbaraka, MT-H. Riduwan, S.Sos, M.Pd. Dukungan ke pasangan nomor urut 3 ini setelah bakal paslon yang diusung sebelumnya bersama Partai Golkar yakni Herman Anitu Basik-Basik-Sularso ditolak oleh KPU Merauke.
Dukungan Partai Gerindra ke pasangan Romanus Mbaraka-Riduwan ini disampaikan pengurus DPC Partai Gerindra Kabupaten Merauke dalam jumpa pers di Hotel Corainn, Selasa (3/11) malam. Wakil Ketua II DPC Gerindra Moses Kaibu mengungkapkan, alasan Gerindra menjatuhkan dukungan ke pasangan Romanus Mbaraka-Riduwan dengan memperhatikan aspirasi dari seluruh simpatisan, ranting, PAC dan pengurus DPC Gerindra Kabupaten Merauke.
Disamping itu, Drs Romanus Mbaraka, MT merupakan kader Partai Gerindra yakni sebagai Ketua Dewan Penasehat DPC Partai Gerindra Kabupaten Merauke sejak tahun 2015 sampai sekarang sesuai SK Nomor 07-0124/Kpts/DPP-Gerindra/2015.
Karena itu, DPD Partai Gerindra mengintruksikan seluruh DPC Gerindra Kabupaten Merauke untuk memenangkan pasangan nomor urut 3 tersebut. Moses Kaibu menjelaskan proses untuk mendapatkan rekomendasi ini agak lama karena harus ada koordinasi ke DPP. Atas dasar perintah DPP, karena Gerindra bukanlah sebagai pengusung tapi sebagai pendukung.
Moses Kaibu menjelaskan, kendati dengan partai Golkar membangun koalisi mengusung Herman Anitu Basik-Basik-Sularso, namun setelah pasangan yang diusung tersebut tidak ditetapkan sebagai Paslon, maka Partai Gerindra harus menentukan sikap dan menjalankan perintah partai. Karena setiap partai mempunyai otonomi masing-masing.
‘’Karena ini berkaitan dengan bagaimana nasib Gerindra kedepan. Kita tidak bisa tergantung dengan situasi yang ada. Kita harus menentukan sikap kepada masyarakat bahwa Gerindra ini arahnya kemana. Karena berjalannya waktu yang tinggal tersisa 30 hari, maka dengan 30 hari inilah kami harus sampaikan dukungan ke mana. Nah, seperti yang disampaikan tadi bahwa Gerindra mendukung pasangan nomor urut 3,’’ jelasnya. (ulo/gin)