
MERAUKE-Aksi yang dilakukan oleh tenaga kesehatan (Nakes) RSUD Merauke ke DPRD Merauke yang mempertanyakan soal pembayaran insentif atau honor penanganan Covid-19 akan segera dicairkan pemerintah daerah.
Wakil Bupati Merauke Sularso, SE, kepada wartawan menanggapi aksi yang dilakukan tenaga kesehatan ke DPRD Merauke itu mengungkapkan bahwa sesuai dengan hasil diskusi dengan DPRD dan telah disampaikan ke Bupati Merauke, termasuk dirinya dan Sekda bahwa duit untuk pembayaran honor tersebut sudah dianggarakan dalam APBD Perubahan 2020.
“Mudah-mudahan minggu ini sudah dapat dibayarkan kepada tenaga medis yang selama ini berjuang menangani Covid-19 terutama di RSUD Merauke,’’ tandas Wabup Sularso, Selasa (3/11).
Sebenarnya, kata Wabup Sularso tinggal menunggu proses. Karena RAPBD Perubahan 2020 telah dikonsultasikan ke pemeirntah atasan dan telah disetujui oleh DPRD Merauke, sehingga tinggal menunggu proses. “Mudah-mudahan tidak lama dan saya berharap dalam minggu ini sudah dibayarkan,” tandasnya.
Wabup Sularso menjelaskan bahwa dalam penanganan Covid-19 menjadi program yang prioritas. Sehingga dalam pengalokasiannya sudah diperhitungkan sesuai dengan usulan dari Dinas Kesehatan, RSUD Merauke, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan bagian umum Setda Kabupaten Merauke.
Menurutnya, untuk perubahan anggaran tersebut ada pergeseran-pergeseran yang dilakukan sehingga sesuai arahan bupati dan dirinya sebagai wakil bupati agar penanganan Covid menjadi program yang prioritas, baik dalam pencegahan, pengobatan maupun dampak sosial yang ditimbulkan.
“Ini fokus utama. Namun dana yang disiapkan perlu diperhitungkan dengan baik sehingga pada perubahan anggaran tersebut telah disepakati sesuai dengan usulan, bahkan dirapatkan oleh Pak Sekda agar anggarannya ditambah untuk mengantisipasi lonjakan yang memang akhir-akhir ini ada penambahan,” jelasnya.
Ditambahkan, dari sisi kebijakan dan anggaran untuk penanganan Covid-19 tersebut sudah disiapkan dengan baik. “Hanya kalau ada keterlambatan pembayaran itu hanya karena proses yang memang harus dilakukan. Tapi tidak maksud kesegajaan untuk menahan insentif dari tenaga kesehatan tersebut. Karena ini menyangkut kemanusiaan dan kita tahu tenaga medis ini menjadi garda terdepan yang sangat kita butuhkan. Bahkan kita berdoa, agar semua tenaga kesehatan tetap sehat dan kuat serta semangat dalam memberikan pelayanan,” tandasnya. (ulo/tri)