Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua, SE, MSi saat memanen hipere (Ubi Jalar) di Kampung Kosimeage Distrik Bubikosi . (FOTO: Denny/Cepos )
WAMENA-Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua, menyatakan jika pemerinah mengajak masyarakat untuk kembali berkebun, maka pemerintah siap untuk membeli hasil kebun dari masyarakat. Setiap kali panen, maka setiap kelompok tani akan diberikan sepasang ternak Wam (babi) yang bisa dipelihara dan dikembangbiakan, sehingga hasilnya bisa dibagi kepada setiap anggota kelompok.
“Ini sesuai dengan komitmen kita karena masyarakat sudah mau mengikuti anjuran pemerintah untuk kembali membuka lahan perkebunan, sehingga setiap kali panen hasilnya akan kita beli dan kembalikan ke masyarakat sebagai makanan pokok mereka untuk bisa membuka kebun baru lagi,” ungkapnya Bupati Jhon usai panen hipere (ubi jalar) di Kampung Kosimeage Distrik Hubikosi, Rabu (5 /8 ) kemarin.
Menurut Bupati, pemerintah tak akan menunggu mama -mama dari kampung ini harus susah payah untuk menjual hasil kebunnya ke Kota, sehingga kelompok tani mana yang membuka kebun, menanam dan panen maka Pemkab beli hasil kebunnya.
“Masyarakat tak perlu takut untuk membuka kebun karena berpikir hasilnya dijual kemana, kami akan beli hasil kebun itu dan itu untuk masyarakat makan kembali untuk membuka kebun baru lagi, kami juga akan mendukung masyarakat dengan peralatan berkebun,”jelas Banua.
Kata Bupati, respon masyarakat untuk kembali berkebun di Jayawijaya cukup baik sekarang banyak kelompok tani mencoba untuk membuka lahan perkebunan dan ini sebenarnya budaya yang dikembalikan oleh pemerintah dari pada berkeliaran di Kota hanya membawa proposal untuk kebutuhan perseorangan lebih baik berkebun. (jo/tri)
Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua, SE, MSi saat memanen hipere (Ubi Jalar) di Kampung Kosimeage Distrik Bubikosi . (FOTO: Denny/Cepos )
WAMENA-Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua, menyatakan jika pemerinah mengajak masyarakat untuk kembali berkebun, maka pemerintah siap untuk membeli hasil kebun dari masyarakat. Setiap kali panen, maka setiap kelompok tani akan diberikan sepasang ternak Wam (babi) yang bisa dipelihara dan dikembangbiakan, sehingga hasilnya bisa dibagi kepada setiap anggota kelompok.
“Ini sesuai dengan komitmen kita karena masyarakat sudah mau mengikuti anjuran pemerintah untuk kembali membuka lahan perkebunan, sehingga setiap kali panen hasilnya akan kita beli dan kembalikan ke masyarakat sebagai makanan pokok mereka untuk bisa membuka kebun baru lagi,” ungkapnya Bupati Jhon usai panen hipere (ubi jalar) di Kampung Kosimeage Distrik Hubikosi, Rabu (5 /8 ) kemarin.
Menurut Bupati, pemerintah tak akan menunggu mama -mama dari kampung ini harus susah payah untuk menjual hasil kebunnya ke Kota, sehingga kelompok tani mana yang membuka kebun, menanam dan panen maka Pemkab beli hasil kebunnya.
“Masyarakat tak perlu takut untuk membuka kebun karena berpikir hasilnya dijual kemana, kami akan beli hasil kebun itu dan itu untuk masyarakat makan kembali untuk membuka kebun baru lagi, kami juga akan mendukung masyarakat dengan peralatan berkebun,”jelas Banua.
Kata Bupati, respon masyarakat untuk kembali berkebun di Jayawijaya cukup baik sekarang banyak kelompok tani mencoba untuk membuka lahan perkebunan dan ini sebenarnya budaya yang dikembalikan oleh pemerintah dari pada berkeliaran di Kota hanya membawa proposal untuk kebutuhan perseorangan lebih baik berkebun. (jo/tri)