Warga yang sedang antre untuk melakukan rapid test di lantai dasar Kantor Bupati Merauke, Rabu (5/8). ( FOTO: Sulo/Cepos)
MERAUKE-Kendati pasien Covid-19 di Merauke terus mengalami peningkatan, namun Pemerintah Kabupaten Merauke tidak akan melakukan pengetatan tatanan kehidupan seperti pada awal-awal pandemi Covid-19 terjadi di Kabupaten Merauke.
“Tidak ada pengetatan di masa new normal yang telah diberlakukan sejak 19 Juni. Masak kita mau kembali hidup ke jaman purbakala kembali,’’ tandas Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 dr. Nevile Muskita dihubungi media.
Menurut Nevile Muskita, yang terpenting adalah masing-masing bisa memproteksi diri dan keluarga dengan protokol kesehatan dimana menjaga jarak, pakai masker saat keluar rumah dan sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir untuk terhindar dari Covid-19. “Tapi kalau tidak mau taat, ya sudahlah. Resiko masing-masing,’’ katanya.
Menurut Nevile, pemerintah tidak bisa kembali menerapkan seperti pada awal Covid dengan melakukan lockdown dan pembatasan aktivitas usaha masyarakat. Sebab, jika itu diterapkan kembali maka ekonomi akan lumpuh yang ujungnya masyarakat juga bisa mati semua. ‘’Ya kembali ke kesadaran masyarakat. Kalau tidak mau terinfeksi maka harus ikuti protokol kesehatan,’’ tandasnya. (ulo/tri)
Warga yang sedang antre untuk melakukan rapid test di lantai dasar Kantor Bupati Merauke, Rabu (5/8). ( FOTO: Sulo/Cepos)
MERAUKE-Kendati pasien Covid-19 di Merauke terus mengalami peningkatan, namun Pemerintah Kabupaten Merauke tidak akan melakukan pengetatan tatanan kehidupan seperti pada awal-awal pandemi Covid-19 terjadi di Kabupaten Merauke.
“Tidak ada pengetatan di masa new normal yang telah diberlakukan sejak 19 Juni. Masak kita mau kembali hidup ke jaman purbakala kembali,’’ tandas Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 dr. Nevile Muskita dihubungi media.
Menurut Nevile Muskita, yang terpenting adalah masing-masing bisa memproteksi diri dan keluarga dengan protokol kesehatan dimana menjaga jarak, pakai masker saat keluar rumah dan sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir untuk terhindar dari Covid-19. “Tapi kalau tidak mau taat, ya sudahlah. Resiko masing-masing,’’ katanya.
Menurut Nevile, pemerintah tidak bisa kembali menerapkan seperti pada awal Covid dengan melakukan lockdown dan pembatasan aktivitas usaha masyarakat. Sebab, jika itu diterapkan kembali maka ekonomi akan lumpuh yang ujungnya masyarakat juga bisa mati semua. ‘’Ya kembali ke kesadaran masyarakat. Kalau tidak mau terinfeksi maka harus ikuti protokol kesehatan,’’ tandasnya. (ulo/tri)