Friday, March 29, 2024
29.7 C
Jayapura

Tidak semua Pelaku Perjalanan Mau Terbuka

MERAUKE –  Kepala  Puskesmas  Mopah Baru  Sugiono, SKM,  mengungkapkan  bahwa  dari  tracing yang  dilakukan terhadap  para pelaku  perjalanan yang tiba di  Merauke  sejak   penerbangan  penumpang   dibuka setelah lockdown, ternyata  tidak semua  pelaku perjalanan  tersebut mau  terbuka. 

   “Kalau dari pengalaman kami selama  melakukan  tracing  selama ini, tidak  semua  pelaku perjalanan tersebut mau  terbuka,’’ kata   Sugiono  saat ditemui di ruang kerjanya,   Rabu  (5/8). 

  Menurut  dia, ada pelaku perjalanan yang  mematikan  nomor handponenya, sehingga   sulit  untuk dihubungi. Selain itu, lanjutnya, ada juga pelaku  perjalanan yang  memberikan nomor  handphone  yang memang   tidak bisa dihubungi. ‘’Sehingga     sulit  bagi   petugas  kami    untuk melakukan komunikasi   jika  sudah  begitu,’’ jelasnya.  

Baca Juga :  Pasien Corona Meningkat,  RSUD Merauke Tambah Ruang Isolasi

  Menurutnya, jumlah   warga yang  ditracing   terus bertambah. Sebab, setiap    penumpang yang  masuk harus di pantau  dengan menanyakan kondisi  mereka setelah   beberapa hari  melakukan  karantina mandiri. ‘’Kalau   sudah  10 hari  melakukan karantina   mandiri, selanjutnya   kita melakukan  rapid  test  terhadap yang bersangkutan,’’ kata  Sugiono.   

   Dikatakan,   dari  ratusan  warga  yang sudah   ditracing  tersebut  untuk  Puskesmas Mopah  Baru   tercatat   5 orang  yang hasil   rapid testnya  reaktif.  Dari 5   yang  reaktif tersebut, jelas dia, satu  diantaranya   hasil swabnya keluar  yang  terkonfirmasi  positif  Covid-19. ‘’Sementara  4  orang lainnya  itu,  informasinya belum  kami   terima   apakah negatif  atau bagaimana. Ya, mudah-mudahan   nanti negative,” terangnya. (ulo/tri)   

Baca Juga :  Pola Hidup Bersih dan Sehat Harus Ditanamkan Sejak Dini

MERAUKE –  Kepala  Puskesmas  Mopah Baru  Sugiono, SKM,  mengungkapkan  bahwa  dari  tracing yang  dilakukan terhadap  para pelaku  perjalanan yang tiba di  Merauke  sejak   penerbangan  penumpang   dibuka setelah lockdown, ternyata  tidak semua  pelaku perjalanan  tersebut mau  terbuka. 

   “Kalau dari pengalaman kami selama  melakukan  tracing  selama ini, tidak  semua  pelaku perjalanan tersebut mau  terbuka,’’ kata   Sugiono  saat ditemui di ruang kerjanya,   Rabu  (5/8). 

  Menurut  dia, ada pelaku perjalanan yang  mematikan  nomor handponenya, sehingga   sulit  untuk dihubungi. Selain itu, lanjutnya, ada juga pelaku  perjalanan yang  memberikan nomor  handphone  yang memang   tidak bisa dihubungi. ‘’Sehingga     sulit  bagi   petugas  kami    untuk melakukan komunikasi   jika  sudah  begitu,’’ jelasnya.  

Baca Juga :  10 Hari Dinas Kesehatan dan Puskesmas Rimba Jaya Dipalang 

  Menurutnya, jumlah   warga yang  ditracing   terus bertambah. Sebab, setiap    penumpang yang  masuk harus di pantau  dengan menanyakan kondisi  mereka setelah   beberapa hari  melakukan  karantina mandiri. ‘’Kalau   sudah  10 hari  melakukan karantina   mandiri, selanjutnya   kita melakukan  rapid  test  terhadap yang bersangkutan,’’ kata  Sugiono.   

   Dikatakan,   dari  ratusan  warga  yang sudah   ditracing  tersebut  untuk  Puskesmas Mopah  Baru   tercatat   5 orang  yang hasil   rapid testnya  reaktif.  Dari 5   yang  reaktif tersebut, jelas dia, satu  diantaranya   hasil swabnya keluar  yang  terkonfirmasi  positif  Covid-19. ‘’Sementara  4  orang lainnya  itu,  informasinya belum  kami   terima   apakah negatif  atau bagaimana. Ya, mudah-mudahan   nanti negative,” terangnya. (ulo/tri)   

Baca Juga :  Terapkan Prokes Secara Ketat, Tak Ada Kluster Pilkada 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya