Pemkab Siapkan Gedung Keuskupan Cikombong Untuk Karantina
Gedung milik yayasan Keuskupan Agung Merauke yang ada di Jalan Cikombong, Kudamati, Kelurahan Kamundu yang disiapkan untuk karantina ( FOTO: Sulo/Cepos )
MERAUKE-Pemerintah Kabupaten Merauke menyiapkan salah satu gedung yayasan milik Keuskupan Agung Merauke di Jalan Cikombong, Kudamati, Kelurahan Kamundu-Merauke untuk karantina bagi warga yang baru pulang dari luar negeri atau daerah terinfeksi Covid-19.
Gedung yayasan milik Keuskupan Agung Merauke tersebut selama ini dipersiapkan bagi anak-anak yatim dan piatu akibat virus HIV-AIDS. Pemilihan tempat tersebut setelah bupati Merauke Frederikus Gebze berkoordinasi dengan pihak Keuskupan Agung Merauke.
Sebelumnya, bupati Frederikus Gebze menujuk eks Rumah Sakit Bunda Pengharapan (RSBP) yang ada di Kelapa Lima Merauke, namun eks RSBP tersebut akan digunakan untuk Kelas Persiapan Atas (KPA) Seminari yang pembukaannya akan dimulai pada tahun ini.
“Ya, kita sudah bicara dengan pihak Keuskupan dimana kita meminjam gedung yang ada di Cikombong untuk Karantina Covid-19,’’ kata Bupati Merauke Frederikus Gebze, Selasa (10/3).
Menurut bupati, tempat tersebut digunakan untuk karantina bagi setiap orang atau warga Merauke yang baru datang dari daerah yang sudah terpapar virus Corona atau Covid-19. Di tempat tersebut, juga dinilai cukup tepat karena bukan daerah padat penduduk. Sementara untuk ruang isolasi di RSUD Merauke.
Hanya saja, kata bupati Frederikus Gebze, masih perlu sarana prasarannya disiapkan karena rumah sakit ini rujukan untuk kabupaten yang ada di Selatan Papua. Karena itu, lanjut bupati Frederikus Gebze, pihaknya mengajukan anggaran antara Rp 30-50 miliar kepada pemerintah pusat untuk mempersiapkan RSUD Merauke sebagai rumah sakit rujukan. Termasuk untuk tempat karantina di Cikombong tersebut. Sehubungan dengan bertambahnya pasien Covid-19, Bupati Frederikus Gebze meminta semua warga negara asing yang ada di Merauke untuk tidak keluar dari Indonesia.
‘’Kita minta semua WNA yang ada di Merauke untuk tidak melakukan perjalanan keluar negeri,’’ pintanya. Sebelumnya, Direktur RSUD Merauke dr. Yeni Mahuze mengakui jika pihaknya sudah menyiapkan satu ruangan isolasi untuk pasien Covid-19. Hanya saja, ruang isolasi yang ada ini belum memenuhi standar untuk Covid-19. (ulo/tri)
Gedung milik yayasan Keuskupan Agung Merauke yang ada di Jalan Cikombong, Kudamati, Kelurahan Kamundu yang disiapkan untuk karantina ( FOTO: Sulo/Cepos )
MERAUKE-Pemerintah Kabupaten Merauke menyiapkan salah satu gedung yayasan milik Keuskupan Agung Merauke di Jalan Cikombong, Kudamati, Kelurahan Kamundu-Merauke untuk karantina bagi warga yang baru pulang dari luar negeri atau daerah terinfeksi Covid-19.
Gedung yayasan milik Keuskupan Agung Merauke tersebut selama ini dipersiapkan bagi anak-anak yatim dan piatu akibat virus HIV-AIDS. Pemilihan tempat tersebut setelah bupati Merauke Frederikus Gebze berkoordinasi dengan pihak Keuskupan Agung Merauke.
Sebelumnya, bupati Frederikus Gebze menujuk eks Rumah Sakit Bunda Pengharapan (RSBP) yang ada di Kelapa Lima Merauke, namun eks RSBP tersebut akan digunakan untuk Kelas Persiapan Atas (KPA) Seminari yang pembukaannya akan dimulai pada tahun ini.
“Ya, kita sudah bicara dengan pihak Keuskupan dimana kita meminjam gedung yang ada di Cikombong untuk Karantina Covid-19,’’ kata Bupati Merauke Frederikus Gebze, Selasa (10/3).
Menurut bupati, tempat tersebut digunakan untuk karantina bagi setiap orang atau warga Merauke yang baru datang dari daerah yang sudah terpapar virus Corona atau Covid-19. Di tempat tersebut, juga dinilai cukup tepat karena bukan daerah padat penduduk. Sementara untuk ruang isolasi di RSUD Merauke.
Hanya saja, kata bupati Frederikus Gebze, masih perlu sarana prasarannya disiapkan karena rumah sakit ini rujukan untuk kabupaten yang ada di Selatan Papua. Karena itu, lanjut bupati Frederikus Gebze, pihaknya mengajukan anggaran antara Rp 30-50 miliar kepada pemerintah pusat untuk mempersiapkan RSUD Merauke sebagai rumah sakit rujukan. Termasuk untuk tempat karantina di Cikombong tersebut. Sehubungan dengan bertambahnya pasien Covid-19, Bupati Frederikus Gebze meminta semua warga negara asing yang ada di Merauke untuk tidak keluar dari Indonesia.
‘’Kita minta semua WNA yang ada di Merauke untuk tidak melakukan perjalanan keluar negeri,’’ pintanya. Sebelumnya, Direktur RSUD Merauke dr. Yeni Mahuze mengakui jika pihaknya sudah menyiapkan satu ruangan isolasi untuk pasien Covid-19. Hanya saja, ruang isolasi yang ada ini belum memenuhi standar untuk Covid-19. (ulo/tri)