Terkendala Cuaca, 60 Ton Beras Bantuan Belum Bisa Didroping ke Waan
Wakil ketua II DPRD Kabupaten Merauke Dominikus Ulukyanan
MERAUKE- Droping bantuan 60 ton beras dan bahan makanan lainnya ke-11 kampung yang mengalami musibah banjir rob di Distrik Waan-Kabupaten Merauke beberapa hari lalu hingga kemarin belum bisa dilakukan. Pasalnya, kondisi cuaca di laut yang saat ini kurang kondusif untuk berlayar bagi kapal-kapal yang bertonase kecil.
Wakil ketua II DPRD Kabupaten Merauke Dominikus Ulukyanan yang turut mengkoordinir droping bantuan bagi masyarakat yang terkena musibah air pasang rob di Waan tersebut ketika dihubungi mengungkapkan, bahwa bantuan bagi masyarakat tersebut sebenarnya sudah siap untuk diantar ke Waan. Hanya saja, saat ini terkendala dengan cuaca.
‘’Saat ini KSOP tidak mengeluarkan izin berlayar khusus untuk kapal-kapal sejenis yang akan membawa bantuan ini ke sana karena cuaca di laut memang kurang bersahabat. Jadi kita tunggu dari KSOP. Karena sudah kasih izin, barulah kapal bisa diberangkatkan. Karena kapal yang melayani sampai ke sana itu hanya kapal-kapal kecil,’’ kata Politisi Partai Golkar ini.
Menurut Dominikus alat transportasi ke Waan hanya melalui laut tersebut. Sehingga ketika kondisi cuaca seperti sekarang maka akses ke Waan agak sulit dan mengalami kendala. Menyangkut bantuan yang akan didroping ke Waan tersebut, Dominikus Ulukyanan menjelaskan bahwa bantuan yang akan didroping ini selain dari pemerintah juga ada dari instansi dan perseorangan. ‘’ Yang akan dibawa ini sudah digabung dengan bantuan dari pemerintah,’’ terangnya.
Karena itu, jelas Dominikus Ulukyanan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Kepala Dinas Sosial untuk membuka posko bagi masyarakat atau lembaga yang akan memberikan bantuan bagi warga yang ada di Waan tersebut. ‘’Mungkin besok atau lusa kami akan koordinasi dengan Kepala Dinas Sosial. Mudah-mudahan beliau sudah balik Jakarta. Karena kemarin kami sama-sama ke Kemensos untuk mengurus soal BPNT bagi Kabupaten Merauke,’’ jelasnya.
Sekadar diketahui, bahwa pada 12 Februari 2020 lalu, sekitar pukul 09.00-15.00 WIT, 11 kampung di Distrik Waan dilaporkan mengalami banjir setinggi 60-80 cm. Banjir rob ini menggenangi kebun umbi-umbian dari masyarakat setempat yang selama ini menjadi bahan pokok mereka sehingga dipastikan rusak. Dampak ini dirasakan warga sekitar 1 bulan, sehingga lewat kepala distrik Waan meminta bantuan pangan untui masyarakat di 11 kampung tersebut. (ulo/tri)
Wakil ketua II DPRD Kabupaten Merauke Dominikus Ulukyanan
MERAUKE- Droping bantuan 60 ton beras dan bahan makanan lainnya ke-11 kampung yang mengalami musibah banjir rob di Distrik Waan-Kabupaten Merauke beberapa hari lalu hingga kemarin belum bisa dilakukan. Pasalnya, kondisi cuaca di laut yang saat ini kurang kondusif untuk berlayar bagi kapal-kapal yang bertonase kecil.
Wakil ketua II DPRD Kabupaten Merauke Dominikus Ulukyanan yang turut mengkoordinir droping bantuan bagi masyarakat yang terkena musibah air pasang rob di Waan tersebut ketika dihubungi mengungkapkan, bahwa bantuan bagi masyarakat tersebut sebenarnya sudah siap untuk diantar ke Waan. Hanya saja, saat ini terkendala dengan cuaca.
‘’Saat ini KSOP tidak mengeluarkan izin berlayar khusus untuk kapal-kapal sejenis yang akan membawa bantuan ini ke sana karena cuaca di laut memang kurang bersahabat. Jadi kita tunggu dari KSOP. Karena sudah kasih izin, barulah kapal bisa diberangkatkan. Karena kapal yang melayani sampai ke sana itu hanya kapal-kapal kecil,’’ kata Politisi Partai Golkar ini.
Menurut Dominikus alat transportasi ke Waan hanya melalui laut tersebut. Sehingga ketika kondisi cuaca seperti sekarang maka akses ke Waan agak sulit dan mengalami kendala. Menyangkut bantuan yang akan didroping ke Waan tersebut, Dominikus Ulukyanan menjelaskan bahwa bantuan yang akan didroping ini selain dari pemerintah juga ada dari instansi dan perseorangan. ‘’ Yang akan dibawa ini sudah digabung dengan bantuan dari pemerintah,’’ terangnya.
Karena itu, jelas Dominikus Ulukyanan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Kepala Dinas Sosial untuk membuka posko bagi masyarakat atau lembaga yang akan memberikan bantuan bagi warga yang ada di Waan tersebut. ‘’Mungkin besok atau lusa kami akan koordinasi dengan Kepala Dinas Sosial. Mudah-mudahan beliau sudah balik Jakarta. Karena kemarin kami sama-sama ke Kemensos untuk mengurus soal BPNT bagi Kabupaten Merauke,’’ jelasnya.
Sekadar diketahui, bahwa pada 12 Februari 2020 lalu, sekitar pukul 09.00-15.00 WIT, 11 kampung di Distrik Waan dilaporkan mengalami banjir setinggi 60-80 cm. Banjir rob ini menggenangi kebun umbi-umbian dari masyarakat setempat yang selama ini menjadi bahan pokok mereka sehingga dipastikan rusak. Dampak ini dirasakan warga sekitar 1 bulan, sehingga lewat kepala distrik Waan meminta bantuan pangan untui masyarakat di 11 kampung tersebut. (ulo/tri)