Sejumlah warga saat mengikuti donor darah yang digelar oleh swiss belHotel Merauke, Selasa (11/2) ( FOTO: Sulo/Cepos )
MERAUKE- Kesadaran masyarakat Merauke dalam mendonorkan darahnya masih sangat kurang. Padahal, kebutuhan kantong darah di Merauke sudah cukup tinggi. Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Merauke dr. Steve Osok, M.Kes, menjelaskan bahwa kebutuhan darah saat ini antara 400-500 kantong/bulan.
‘’Jadi sangat fluktuatif tergantung kebutuhan di rumah sakit,’’ kata mantan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke ini disela-sela donor 3 bulanan yang digelar swiss belHotel Merauke, Selasa (11/2).
Steve Osok menjelaskan, dari pengalaman selama ini kantong darah yang tersedia di Bank Darah PMI masih tetap kurang. Kurangnya, bisa antara 100-200 kantong setiap bulannya. Karena itu, kata dia, PMI memang harus proaktif dengan menggelar banyak kegiatan di luar gedung. ‘’Karena masyarakat Merauke masih sangat susah menyumbangkan darah secara sukarela datang ke PMI, kecuali jika ada donor darah seperti ini,’’ jelasnya.
Namun yang jelas, kebiasaan yang terjadi di Merauke ketika ada keluarga atau teman yang butuh darah baru telepon-teleponan. ‘’Kebiasaan seperti ini menurut saya kurang bagus. Takutnya kalau itu emergency sementara kantong darah yang dibutuhkan tidak ada. Karena orang yang donor itu tidak bisa langsung dipakai tapi harus melalui screening dulu untuk memastikan darah tersebut bebas dari beberapa penyakit menular tertentu,’’ katanya.
Atau dari pedalaman yang butuh darah, sementara stok darah di PMI memang tidak ada. ‘’Karena itu, kita berharap adanya kerja sama dari Unit Donor Darah dengan masyarakat. Kita juga ingin ada kepedulian dari masyarakat mau secara spontan setiap 2 atau 3 bulan datang ke transfusi darah untuk donorkan darahnya,’’ harapnya.
Sementara itu General Manager swiss belHotel Merauke Geri Prasetyo Seno, mengungkapkan bahwa donor darah yang dilakukan tersebut sudah rutin setiap 3 bulan dengan melibatkan dari berbagai stakeholder baik TNI dan Polri, ASN, pelajar dan mahasiswa maupun mahasiswa. ‘’Hari ini, kita targetkan 150 kantong darah. Mudah-mudahan bisa terpenuhi dalam memenuhi kebutuhan PMI,’’ tandasnya. (ulo/tri)
Sejumlah warga saat mengikuti donor darah yang digelar oleh swiss belHotel Merauke, Selasa (11/2) ( FOTO: Sulo/Cepos )
MERAUKE- Kesadaran masyarakat Merauke dalam mendonorkan darahnya masih sangat kurang. Padahal, kebutuhan kantong darah di Merauke sudah cukup tinggi. Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Merauke dr. Steve Osok, M.Kes, menjelaskan bahwa kebutuhan darah saat ini antara 400-500 kantong/bulan.
‘’Jadi sangat fluktuatif tergantung kebutuhan di rumah sakit,’’ kata mantan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke ini disela-sela donor 3 bulanan yang digelar swiss belHotel Merauke, Selasa (11/2).
Steve Osok menjelaskan, dari pengalaman selama ini kantong darah yang tersedia di Bank Darah PMI masih tetap kurang. Kurangnya, bisa antara 100-200 kantong setiap bulannya. Karena itu, kata dia, PMI memang harus proaktif dengan menggelar banyak kegiatan di luar gedung. ‘’Karena masyarakat Merauke masih sangat susah menyumbangkan darah secara sukarela datang ke PMI, kecuali jika ada donor darah seperti ini,’’ jelasnya.
Namun yang jelas, kebiasaan yang terjadi di Merauke ketika ada keluarga atau teman yang butuh darah baru telepon-teleponan. ‘’Kebiasaan seperti ini menurut saya kurang bagus. Takutnya kalau itu emergency sementara kantong darah yang dibutuhkan tidak ada. Karena orang yang donor itu tidak bisa langsung dipakai tapi harus melalui screening dulu untuk memastikan darah tersebut bebas dari beberapa penyakit menular tertentu,’’ katanya.
Atau dari pedalaman yang butuh darah, sementara stok darah di PMI memang tidak ada. ‘’Karena itu, kita berharap adanya kerja sama dari Unit Donor Darah dengan masyarakat. Kita juga ingin ada kepedulian dari masyarakat mau secara spontan setiap 2 atau 3 bulan datang ke transfusi darah untuk donorkan darahnya,’’ harapnya.
Sementara itu General Manager swiss belHotel Merauke Geri Prasetyo Seno, mengungkapkan bahwa donor darah yang dilakukan tersebut sudah rutin setiap 3 bulan dengan melibatkan dari berbagai stakeholder baik TNI dan Polri, ASN, pelajar dan mahasiswa maupun mahasiswa. ‘’Hari ini, kita targetkan 150 kantong darah. Mudah-mudahan bisa terpenuhi dalam memenuhi kebutuhan PMI,’’ tandasnya. (ulo/tri)