Friday, November 21, 2025
30.2 C
Jayapura

Mulai Tak Terawat Namun Menenangkan Saat Didatangi

Menyambangi Rumah Peristirhatan Gubernur Papua yang Sempat Tenar pada Masanya
Era tahun 90 an siapa yang tak mengenal satu lokasi eksotik yang menjadi idola untuk didatangi. Namun untuk datang kesini ketika itu tak mudah. Pasalnya di lokasi yang berada di ketinggian Skyline itu menjadi tempat peristirahatan gubernur sehingga tak sembarang orang boleh masuk. Cenderawasih Pos siang kemarin mencoba menilik kondisinya.

Laporan: Jimianus Karlodi_Kota Jayapura

Pagi itu di area pesanggrahan gubernur Papua di kawasan Skyline, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura terlihat beberapa penjaga sibuk dengan memegang sapu membersihkan sekitar lokasi. Kicauan burung terdengar jelas menikmati segarnya udara pagi kawasan ketinggian yang jauh dari padatnya permukiman.

Baca Juga :  Bahkan, Warga Luar Kota Menitipkan Anaknya di Sini

Ini menjadi pengalaman tersendiri bagi para pengunjung untuk menikmati keindahan kota Jayapura dari sudut pandang lain. Jalur ring road juga terlihat jelas dari sini. Apalagi ada pondok mungil yang dikelilingi pagar besi yang bersebelahan dengan tepian kecuraman. Lokasinya sejuk dan menenangkan.

Disekeliling pesanggrahan itu tampak pemandangan alam bekas perkebunan buah-buahan dan pohon kelapa yang sudah menjulang tinggi. Selain itu mata disunggukan dengan megahnya pembangunan Jembatan Merah Holtekamp, Ring Road Hingga garis pantai Holltekam yang menawan.

Menengok ke sisi timur, mata kemudian dimanjakan dengan pemandangan laut lepas Samuda Pasifik dan pemandangan penataan bangunan tinggi di kota Jayapura yang masih apik. Seorang lelaki berbadan tegap terlihat mencabut rumput yang tumbuh liar dan menyapu di halaman bangunan kolonial Belanda itu, membuangnya ke tong sampah yang tak jauh dari bangunan.

Baca Juga :  Papua Street Carnival Ajang Tumbuhnya Bakat Baru

Dari gesturenya bisa dikatakan jika pria itu kesehariannya adalah menjaga dan membersihkan lokasi peristirahatan bersejarah. Beranjak ke dalam bangunan, beberapa orang terlihat sibuk dengan perabotan di dalam bangunan kuno itu. Dia adalah Herman (62), salah seorang penjaga yang telah mengabdikan dirinya merawat bangunan peninggalan Belanda tersebut sejak di usia 30 tahun.

Menyambangi Rumah Peristirhatan Gubernur Papua yang Sempat Tenar pada Masanya
Era tahun 90 an siapa yang tak mengenal satu lokasi eksotik yang menjadi idola untuk didatangi. Namun untuk datang kesini ketika itu tak mudah. Pasalnya di lokasi yang berada di ketinggian Skyline itu menjadi tempat peristirahatan gubernur sehingga tak sembarang orang boleh masuk. Cenderawasih Pos siang kemarin mencoba menilik kondisinya.

Laporan: Jimianus Karlodi_Kota Jayapura

Pagi itu di area pesanggrahan gubernur Papua di kawasan Skyline, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura terlihat beberapa penjaga sibuk dengan memegang sapu membersihkan sekitar lokasi. Kicauan burung terdengar jelas menikmati segarnya udara pagi kawasan ketinggian yang jauh dari padatnya permukiman.

Baca Juga :  Hujan Lebat masih Berpotensi Terjadi, Daerah Rawan Harus Waspada

Ini menjadi pengalaman tersendiri bagi para pengunjung untuk menikmati keindahan kota Jayapura dari sudut pandang lain. Jalur ring road juga terlihat jelas dari sini. Apalagi ada pondok mungil yang dikelilingi pagar besi yang bersebelahan dengan tepian kecuraman. Lokasinya sejuk dan menenangkan.

Disekeliling pesanggrahan itu tampak pemandangan alam bekas perkebunan buah-buahan dan pohon kelapa yang sudah menjulang tinggi. Selain itu mata disunggukan dengan megahnya pembangunan Jembatan Merah Holtekamp, Ring Road Hingga garis pantai Holltekam yang menawan.

Menengok ke sisi timur, mata kemudian dimanjakan dengan pemandangan laut lepas Samuda Pasifik dan pemandangan penataan bangunan tinggi di kota Jayapura yang masih apik. Seorang lelaki berbadan tegap terlihat mencabut rumput yang tumbuh liar dan menyapu di halaman bangunan kolonial Belanda itu, membuangnya ke tong sampah yang tak jauh dari bangunan.

Baca Juga :  Dua Prajurit Akhirnya Gugur

Dari gesturenya bisa dikatakan jika pria itu kesehariannya adalah menjaga dan membersihkan lokasi peristirahatan bersejarah. Beranjak ke dalam bangunan, beberapa orang terlihat sibuk dengan perabotan di dalam bangunan kuno itu. Dia adalah Herman (62), salah seorang penjaga yang telah mengabdikan dirinya merawat bangunan peninggalan Belanda tersebut sejak di usia 30 tahun.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/