MERAUKE– Satu unit rumah di Gang Sarmi atau Gang SD Advent, Jalan Gemaripa, Kudamati, Kelurahan Kamundu Merauke, ludes terbakar pada Senin (3/11) malam sekira pukul 19.00 WIT.
Moses pemilik rumah tersebut, saat ditemui di TKP, mengungkapkan bahwa rumah orang tua mereka tersebut sekitar bulan Maret 2025 lalu, tidak ditempati atau dalam keadaan kosong, karena pihaknya merasa tidak aman dan nyaman tinggal di tempat tersebut.
‘’Sekitar bulan Maret lalu, kami dan mama pindah ke sekitar Jalan Ternate Merauke sewa rumah. Kami pindah dari sini karena merasa tidak aman dan nyaman tinggal disini,’’ kata Moses yang pada tahun 2025 ini dinyatakan sebagai salah satu yang lulus CASN di Pemprov Papua Selatan.
Moses mengaku, sejak rumah tersebut ditinggalkan, sebagai pakaian masih tinggal dalam rumah dan peralatan dapur. Namun untuk listrik, tidak lagi mengisi token listik. ‘’Lagian, kabel di bagian atas sudah sebagian di curi. Jadi tidak mungkin korsleting listrik,’’ jelasnya.
Moses mengaku dihubungi kalau rumah mereka terbakar saat sudah malam. Saat tiba, api sudah membesar membakar rumah. Ibu Carola, yang rumahnya berhadapan dengan rumah yang terbakar tersebut mengaku bahwa pihaknya sekira pukul 17.00 WIT, pihaknya melihat asap dari sekitar dapur rumah tersebut. Namun saat itu tidak terlintas kalua rumah itu terbakar.
‘’Kemarin itu lagi uji coba mesin pompa air yang baru beli karena mesin pompa air yang lama dicuri pada Senin lalu. Lalu sempat lihat ada asap telihat dari belakang rumah. Pikir ada orang yang bakar sampah,’’ katanya.
MERAUKE– Satu unit rumah di Gang Sarmi atau Gang SD Advent, Jalan Gemaripa, Kudamati, Kelurahan Kamundu Merauke, ludes terbakar pada Senin (3/11) malam sekira pukul 19.00 WIT.
Moses pemilik rumah tersebut, saat ditemui di TKP, mengungkapkan bahwa rumah orang tua mereka tersebut sekitar bulan Maret 2025 lalu, tidak ditempati atau dalam keadaan kosong, karena pihaknya merasa tidak aman dan nyaman tinggal di tempat tersebut.
‘’Sekitar bulan Maret lalu, kami dan mama pindah ke sekitar Jalan Ternate Merauke sewa rumah. Kami pindah dari sini karena merasa tidak aman dan nyaman tinggal disini,’’ kata Moses yang pada tahun 2025 ini dinyatakan sebagai salah satu yang lulus CASN di Pemprov Papua Selatan.
Moses mengaku, sejak rumah tersebut ditinggalkan, sebagai pakaian masih tinggal dalam rumah dan peralatan dapur. Namun untuk listrik, tidak lagi mengisi token listik. ‘’Lagian, kabel di bagian atas sudah sebagian di curi. Jadi tidak mungkin korsleting listrik,’’ jelasnya.
Moses mengaku dihubungi kalau rumah mereka terbakar saat sudah malam. Saat tiba, api sudah membesar membakar rumah. Ibu Carola, yang rumahnya berhadapan dengan rumah yang terbakar tersebut mengaku bahwa pihaknya sekira pukul 17.00 WIT, pihaknya melihat asap dari sekitar dapur rumah tersebut. Namun saat itu tidak terlintas kalua rumah itu terbakar.
‘’Kemarin itu lagi uji coba mesin pompa air yang baru beli karena mesin pompa air yang lama dicuri pada Senin lalu. Lalu sempat lihat ada asap telihat dari belakang rumah. Pikir ada orang yang bakar sampah,’’ katanya.