JAYAPURA- Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, Benhur Tomi Mano (BTM) dan drh. Costan Karma, menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh rakyat Papua yang telah memberikan dukungan selama proses panjang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Papua. Meski hasil akhir tidak berpihak kepada mereka, pasangan ini menegaskan bahwa perjuangan belum berakhir dan akan berlanjut.
Dalam pidato resminya di kediamannya, Kota Jayapura, Jumat (17/10), Benhur Tomi Mano menyebut bahwa perjalanan dalam kontestasi Pilkada merupakan perjuangan panjang dan penuh pengorbanan.
“Kita telah melewati perjalanan panjang dan melelahkan, dari pemilihan serentak 27 November 2024 hingga Pemungutan Suara Ulang 6 Agustus 2025. Dengan keteguhan hati dan semangat pantang menyerah, kita persembahkan tenaga, waktu, pikiran, bahkan materi demi perjuangan ini,” ujar BTM di hadapan massa pendukungnya.
Meski demikian, ia mengakui hasil akhir belum mencerminkan kejujuran yang diharapkan. “Kita tidak pernah merasa kalah dalam pemungutan suara ulang ini. Kita dikalahkan bukan oleh rakyat, tetapi oleh sistem yang dibangun,” tegasnya.
BTM menyayangkan adanya indikasi manipulasi suara dalam proses pemungutan suara, yang menurutnya telah mencederai makna sejati demokrasi.
“Kita melihat bagaimana suara rakyat dihapus, diubah, bahkan hilang tanpa rasa bersalah. Namun meski suara kita dicurangi, suara nurani kita tidak pernah padam. Kebenaran tidak mati ia hanya menunggu waktu untuk berdiri di tempat yang pantas,” katanya.
Dalam kesempatan itu, BTM juga menyampaikan pesan kepada Majelis Rakyat Papua (MRP) untuk mengkaji kembali substansi pembagian wilayah adat dalam sistem demokrasi Papua.