Monday, October 13, 2025
23.1 C
Jayapura

Permukaan Air Laut di Supiori Sempat Naik

Imbas Gempa 7,4 Magnitudo Guncang Filipina

JAYAPURA – Permukaan air laut di Kabupaten Supiori, Provinsi Papua, mengalami kenaikan dengan ketinggian 0,17 hingga 0,50 meter. Ini imbas dari gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 7,4 yang mengguncang wilayah Laut Filipina, Jumat (10/10).

Kapan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Supiori, Lukas Mansawan menyampaikan, kenaikan permukaan air laut diketahui setelah pihaknya melakukan pengukuran.

“Dengan datangnya tsunami sekira pukul 12;26 WIT, kami langsung melakukan investigasi ke pesisir pantai. Ketika dilakukan pengukuran dan memperhatikan, terjadi tsunami dengan ketinggian air 0,17 hingga 0,50 meter. Hal ini secara langsung kami perhatikan,” kata Lukas, saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Jumat (10/10).

Baca Juga :  Tahap Pertama, BPBD Selesaikan Program Mitigasi Bencana Wilayah Pesisir

Sambungnya, dengan kenaikan air laut tersebut, maka Kabupaten Supiori berstatus siaga. Peringatan pun telah disampaikan kepada masyarakat setempat.

“Setelah mendapatkan konfrimasi terjadi gempa bumi dan berdampak tsunami, kami langsung menginformasikan kepada masyarakat. Dengan sendirinya masyarakat yang memiliki pengetahuan dan kearifan lokal yang ada langsung mengantisipasinya,” terangnya.

Ia pun menegaskan bahwa sampai saat ini, tidak ada masyarakat yang mengungsi. Namun mereka dalam kondisi waspada.

Dengan dua kejadian gempa bumi di tahun 2025 yang terjadi di Rusia pada 7 Juli berkekuatan magnitudo 8,8 dan Filipina dengan magnitudo 7,4 yang dampaknya hingga ke Papua khususnya Kabupaten Supiori. Ia meminta masyarakat selalu waspada.

“Dengan dua kejadian tersebut, kami harap masyarakat Supiori selalu dalam keadanan waspada,” imbaunya.

Baca Juga :  Pj Bupati Mappi Buka Open Tournament Futsal Bupati Cup I, Diikuti 64 Tim

Imbas Gempa 7,4 Magnitudo Guncang Filipina

JAYAPURA – Permukaan air laut di Kabupaten Supiori, Provinsi Papua, mengalami kenaikan dengan ketinggian 0,17 hingga 0,50 meter. Ini imbas dari gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 7,4 yang mengguncang wilayah Laut Filipina, Jumat (10/10).

Kapan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Supiori, Lukas Mansawan menyampaikan, kenaikan permukaan air laut diketahui setelah pihaknya melakukan pengukuran.

“Dengan datangnya tsunami sekira pukul 12;26 WIT, kami langsung melakukan investigasi ke pesisir pantai. Ketika dilakukan pengukuran dan memperhatikan, terjadi tsunami dengan ketinggian air 0,17 hingga 0,50 meter. Hal ini secara langsung kami perhatikan,” kata Lukas, saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Jumat (10/10).

Baca Juga :  BPBD Papua Kelola Anggaran Rp 14 Miliar

Sambungnya, dengan kenaikan air laut tersebut, maka Kabupaten Supiori berstatus siaga. Peringatan pun telah disampaikan kepada masyarakat setempat.

“Setelah mendapatkan konfrimasi terjadi gempa bumi dan berdampak tsunami, kami langsung menginformasikan kepada masyarakat. Dengan sendirinya masyarakat yang memiliki pengetahuan dan kearifan lokal yang ada langsung mengantisipasinya,” terangnya.

Ia pun menegaskan bahwa sampai saat ini, tidak ada masyarakat yang mengungsi. Namun mereka dalam kondisi waspada.

Dengan dua kejadian gempa bumi di tahun 2025 yang terjadi di Rusia pada 7 Juli berkekuatan magnitudo 8,8 dan Filipina dengan magnitudo 7,4 yang dampaknya hingga ke Papua khususnya Kabupaten Supiori. Ia meminta masyarakat selalu waspada.

“Dengan dua kejadian tersebut, kami harap masyarakat Supiori selalu dalam keadanan waspada,” imbaunya.

Baca Juga :  Bupati Magai: Pelatihan SIO Papua Langkah Penting untuk Kemajuan Masyarakat

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/