Monday, December 8, 2025
24.2 C
Jayapura

Isu Nikel Mencuat, Pemkab Nyatakan Belum Tahu

SENTANI – Persoalan nikel ternyata tidak hanya terjadi di Pulau Gag, Raja Ampat. Kabupaten Jayapura yang memiliki Gunung Cycloop dikabarkan juga dilirik oleh perusahaan untuk menamamkan investasi tambang nikel.

Terkait ini sejumlah pemuda di Kabupaten Jayapura spontan menyatakan penolakan. Penolakan tersebut dilakukan dengan aksi demo langsung di kantor bupati. Demo ini dilakukan oleh Forum Pemuda dan Masyarakat Peduli Cycloop (FPMPC), Senin (21/7).

Bupati Jayapura Yunus Wonda mengatakan, dirinya bersama Wakil Bupati Jayapura belum mengetahui terkait pembangunan tambang nikel tersebut. “Isu memang banyak, tetapi pastinya kami tidak tau persis lokasinya ada dimana, kami pemerintah tidak pernah didatangi oleh perusahaan untuk membahas terkait tambang tersebut,” katanya kepada wartawan,

Bupati menjelaskan, pada prinsipnya jika masyarakat menolak pembangunan tambang tersebut, sebagai pemerintah pihaknya pasti mendukung keputusan masyarakat.

Baca Juga :  Habiskan Rp 77 Miliar, GKI Hadirkan Hotel, Minimarket dan Gedung Serbaguna

“Kami pasti ikut apa saja yang diputuskan oleh masyarakat, jangan membangun sesuatu yang masyarakat tidak suka,” jelasnya lagi.

Menurut Yunus, jika semua pekerjaan tambang bisa sampai terlaksana, itu berdasarkan dengan didukung oleh masyarakat, jika rakyat tidak setuju kenapa harus dipaksakan.

“Tambang nikel di Kabupaten Jayapura sampai saat ini masih sebatas isu.Selama masyarakat tidak setuju maka kami Bupati dan Wakil Bupati Jayapura tidak akan mengizinkan pembukaan tambang apapun,” pungkasnya.

Sementara itu, Koordinator Lapangan aksi, Yohanis Somisu, menyampaikan bahwa rencana eksploitasi tambang nikel di kawasan Cycloop adalah ancaman nyata terhadap ekosistem, budaya, dan kehidupan masyarakat adat.

“Kami pemuda dan masyarakat adat menolak tegas tambang nikel di Cycloop. Gunung ini bukan tanah kosong, kami ingin mendengar langsung penjelasan dari Pemerintah Kabupaten Jayapura terkait tambang tersebut,” katanya.

Baca Juga :  Anak Papua Tak Jadi Tenaga Honor, Pembentukan DOB Papua Pegunungan untuk Siapa?

Dalam orasi yang dilakukan FPMPC, ada lima poin tuntutan yang disampaikan langsung kepada yaitu menolak dengan tegas segala bentuk eksploitasi tambang nikel di kawasan Cagar Alam Cycloop, kedua, menuntut transparansi peta potensi tambang di wilayah Kabupaten Jayapura, ketiga, meminta pemerintah menghentikan semua bentuk negosiasi terkait tambang, keempat meminta pemerintah daerah dan pusat menghentikan upaya eksploitasi tambang nikel di Gunung Cycloop dan kelima mendesak penyelesaian pemetaan batas wilayah Cycloop agar tidak disusupi investasi tambang. (ana/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

SENTANI – Persoalan nikel ternyata tidak hanya terjadi di Pulau Gag, Raja Ampat. Kabupaten Jayapura yang memiliki Gunung Cycloop dikabarkan juga dilirik oleh perusahaan untuk menamamkan investasi tambang nikel.

Terkait ini sejumlah pemuda di Kabupaten Jayapura spontan menyatakan penolakan. Penolakan tersebut dilakukan dengan aksi demo langsung di kantor bupati. Demo ini dilakukan oleh Forum Pemuda dan Masyarakat Peduli Cycloop (FPMPC), Senin (21/7).

Bupati Jayapura Yunus Wonda mengatakan, dirinya bersama Wakil Bupati Jayapura belum mengetahui terkait pembangunan tambang nikel tersebut. “Isu memang banyak, tetapi pastinya kami tidak tau persis lokasinya ada dimana, kami pemerintah tidak pernah didatangi oleh perusahaan untuk membahas terkait tambang tersebut,” katanya kepada wartawan,

Bupati menjelaskan, pada prinsipnya jika masyarakat menolak pembangunan tambang tersebut, sebagai pemerintah pihaknya pasti mendukung keputusan masyarakat.

Baca Juga :  Persipura Datangkan Kiper Baru

“Kami pasti ikut apa saja yang diputuskan oleh masyarakat, jangan membangun sesuatu yang masyarakat tidak suka,” jelasnya lagi.

Menurut Yunus, jika semua pekerjaan tambang bisa sampai terlaksana, itu berdasarkan dengan didukung oleh masyarakat, jika rakyat tidak setuju kenapa harus dipaksakan.

“Tambang nikel di Kabupaten Jayapura sampai saat ini masih sebatas isu.Selama masyarakat tidak setuju maka kami Bupati dan Wakil Bupati Jayapura tidak akan mengizinkan pembukaan tambang apapun,” pungkasnya.

Sementara itu, Koordinator Lapangan aksi, Yohanis Somisu, menyampaikan bahwa rencana eksploitasi tambang nikel di kawasan Cycloop adalah ancaman nyata terhadap ekosistem, budaya, dan kehidupan masyarakat adat.

“Kami pemuda dan masyarakat adat menolak tegas tambang nikel di Cycloop. Gunung ini bukan tanah kosong, kami ingin mendengar langsung penjelasan dari Pemerintah Kabupaten Jayapura terkait tambang tersebut,” katanya.

Baca Juga :  Habiskan Rp 77 Miliar, GKI Hadirkan Hotel, Minimarket dan Gedung Serbaguna

Dalam orasi yang dilakukan FPMPC, ada lima poin tuntutan yang disampaikan langsung kepada yaitu menolak dengan tegas segala bentuk eksploitasi tambang nikel di kawasan Cagar Alam Cycloop, kedua, menuntut transparansi peta potensi tambang di wilayah Kabupaten Jayapura, ketiga, meminta pemerintah menghentikan semua bentuk negosiasi terkait tambang, keempat meminta pemerintah daerah dan pusat menghentikan upaya eksploitasi tambang nikel di Gunung Cycloop dan kelima mendesak penyelesaian pemetaan batas wilayah Cycloop agar tidak disusupi investasi tambang. (ana/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya