SENTANI – SD Negeri Inpres Doyo Baru, Kabupaten Jayapura melaksanakan kegiatan Gebyar Catunglis, bagi siswa-siswi kelas 1- V. Kepala Sekolah DS N Inpres Doyo Baru, Grace G. Mehue menjelaskan, kegiatan ini diperuntukkan bagi peserta didik mulai dari kelas I – V, yang mana kegiatan tersebut disinyalir oleh masing-masing guru kelas.
Siswa yang dilibatkan merupakan siswa-siswi yang terpilih dalam hal penilaian gagal tuntas baca, hitung dan tulis.
“Kegiatan ini diberlakukan bagi peserta didik yang gagal tuntas, khusu baca, hitung dan tulis pada satu tahun ajaran yaitu tahun ajaran 2024-2025, dan kami memilih 100 siswa,” katanya kepada Cenderawasih Pos, Rabu (4/6) kemarin.
Diakuinya, dari 100 siswa yang mengikuti kegiatan Gebyar Catunglis, jika mereka gagal tuntas baca, hitung dan tulis, maka akan ada upaya lanjut yang diberlakukan bagi pihak sekolah terhadap mereka.
“kami akan mengambil langkah tegas, yaitu 100 anak yang tadi ditangani oleh 1 guru, Â kedepannya semua guru baik guru kelas dan bidang studi harus mengambil tanggung jawab yang sama, terutama membimbing para siswa-siswi kami agar tuntas baca, hitung dan tulis,” terangnya.
Menurut Kepala Sekolah, setiap guru akan membimbing para siswa-siswi yang gagal tuntas baca, hitung dan tulis dan membimbing mereka.
SENTANI – SD Negeri Inpres Doyo Baru, Kabupaten Jayapura melaksanakan kegiatan Gebyar Catunglis, bagi siswa-siswi kelas 1- V. Kepala Sekolah DS N Inpres Doyo Baru, Grace G. Mehue menjelaskan, kegiatan ini diperuntukkan bagi peserta didik mulai dari kelas I – V, yang mana kegiatan tersebut disinyalir oleh masing-masing guru kelas.
Siswa yang dilibatkan merupakan siswa-siswi yang terpilih dalam hal penilaian gagal tuntas baca, hitung dan tulis.
“Kegiatan ini diberlakukan bagi peserta didik yang gagal tuntas, khusu baca, hitung dan tulis pada satu tahun ajaran yaitu tahun ajaran 2024-2025, dan kami memilih 100 siswa,” katanya kepada Cenderawasih Pos, Rabu (4/6) kemarin.
Diakuinya, dari 100 siswa yang mengikuti kegiatan Gebyar Catunglis, jika mereka gagal tuntas baca, hitung dan tulis, maka akan ada upaya lanjut yang diberlakukan bagi pihak sekolah terhadap mereka.
“kami akan mengambil langkah tegas, yaitu 100 anak yang tadi ditangani oleh 1 guru, Â kedepannya semua guru baik guru kelas dan bidang studi harus mengambil tanggung jawab yang sama, terutama membimbing para siswa-siswi kami agar tuntas baca, hitung dan tulis,” terangnya.
Menurut Kepala Sekolah, setiap guru akan membimbing para siswa-siswi yang gagal tuntas baca, hitung dan tulis dan membimbing mereka.
