JAYAPURA – Data pertumbuhan ekonomi RI kuartal I-2025 diyakini sulit tumbuh mencapai 5%. Hal ini dipicu oleh ketidakpastian dari kebijakan dagang Presiden AS Donald Trump yang menekan banyak negara, termasuk Indonesia.
Selanjutnya pertumbuhan ekonomi mencapai 4,94% (year on year/yoy) dan terkontraksi 0,9% dibanding kuartal sebelumnya (quarter to quarter/qtq) pada kuartal I-2025.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia akan lebih rendah, bahkan diperkirakan ekonomi Indonesia hanya tumbuh 4,91% pada kuartal I-2025 dan konsumsi rumah tangga hanya akan tumbuh 4,9% pada kuartal I-2025.
Hal ini dipicu oleh pelemahan konsumsi masyarakat, ditandai dengan belanja yang berkurang seiring dengan rumah tangga yang mulai menyimpan uangnya.
Sedangkan untuk di Papua, pertumbuhan ekonomi triwulan I tahun 2025 dari rilis data Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Adriana Helena Carolina menyebut perekonomian Provinsi Papua berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2025 mencapai Rp 21.834,86 miliar dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 13.080,08 miliar.
“Ekonomi Provinsi Papua pada triwulan I-2025 terhadap triwulan I-2024 tumbuh sebesar 3,91 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib dengan pertumbuhan sebesar 8,14 persen,”ungkapnya, Senin (5/5).