Thursday, March 13, 2025
25.7 C
Jayapura

Dua Calon Disarankan Jaga Loyalis Pemilih

JAYAPURA-Constant Karma (CK) Politisi senior partai Golkar sudah bulatkan tekad melawan keputusan partainya, Golkar dengan menerima pinangan Benhur Tomi Mano (BTM) sebagai wakil gubenur  dalam kontestasi Pilkada Gubernur Papua, melawan Mathius Derek Fakhiri (MDF) dan wakilnya Aryoko Rumaropen.

Lalu apa pengaruh, terhadap BTM dan MDF dari keputusan CK yang memilih jalan keluar atau melawan keputusan partai dengan membelot ke BTM yang nota bene didukung koalisi PDIP dan PKN dan sisanya menjadi koalisi gemuk termasuk Golkar  mendukung MDF.

Dosen Ilmu pemerintahan Uncen, Dr. Renida Jozelina Toroby, menilai kedua  calon memiliki peluang yang sama untuk menang atau kalah. Namun hal itu tergantung strategi politik yang dibangun parpol koalisi. Kata Renida, menyeberangnya CK, sang politisi senior  Golkar ke kubu BTM dan langsung menjadi pemain utama, tentunya ada plus minusnya bagi kedua calon gubernur itu.

Baca Juga :  Pertemuan Gubernur dan Para Bupati Hasilkan Sejumlah Kesepakatan

Secara individu, CK tentunya akan menerima sangsi pemecatan dari keanggotaan partai berlambang pohon beringin itu. “Saya pikir akan ada sangksi yang akan diberikan oleh Golkar, ini bisa menjadi kerugian bagi paslon (MDF). Karena beralihnya dukungan dan loyalitas pendukung, dari calon ke individu, tapi dalam konteks politik inilah harga jual,”kata Dr. Renida, Senin (10/3).

Sementara  itu, stabilitas koalisi  MDF dalam konteks ini  berfokus pada koalisi yang tetap stabil, sekalipun ada politisi Golkar yang   berpaling.  Tetapi sambung dia,  partai pengusung, tidak akan rentan terhadap perpecahan. Karena hanya individu yang keluar, karena kestabilan koalisi yang tetap kokoh mendukung dia. Dalam konteks ini, tentu tidak berpengaruh pada MDF.

Baca Juga :  Dampak Pandemi, 2.062 Orang Dirumahkan dan di-PHK

JAYAPURA-Constant Karma (CK) Politisi senior partai Golkar sudah bulatkan tekad melawan keputusan partainya, Golkar dengan menerima pinangan Benhur Tomi Mano (BTM) sebagai wakil gubenur  dalam kontestasi Pilkada Gubernur Papua, melawan Mathius Derek Fakhiri (MDF) dan wakilnya Aryoko Rumaropen.

Lalu apa pengaruh, terhadap BTM dan MDF dari keputusan CK yang memilih jalan keluar atau melawan keputusan partai dengan membelot ke BTM yang nota bene didukung koalisi PDIP dan PKN dan sisanya menjadi koalisi gemuk termasuk Golkar  mendukung MDF.

Dosen Ilmu pemerintahan Uncen, Dr. Renida Jozelina Toroby, menilai kedua  calon memiliki peluang yang sama untuk menang atau kalah. Namun hal itu tergantung strategi politik yang dibangun parpol koalisi. Kata Renida, menyeberangnya CK, sang politisi senior  Golkar ke kubu BTM dan langsung menjadi pemain utama, tentunya ada plus minusnya bagi kedua calon gubernur itu.

Baca Juga :  Ke Depan Bisa Dipadukan dengan Tekstil, Termasuk untuk Tenda Tentara

Secara individu, CK tentunya akan menerima sangsi pemecatan dari keanggotaan partai berlambang pohon beringin itu. “Saya pikir akan ada sangksi yang akan diberikan oleh Golkar, ini bisa menjadi kerugian bagi paslon (MDF). Karena beralihnya dukungan dan loyalitas pendukung, dari calon ke individu, tapi dalam konteks politik inilah harga jual,”kata Dr. Renida, Senin (10/3).

Sementara  itu, stabilitas koalisi  MDF dalam konteks ini  berfokus pada koalisi yang tetap stabil, sekalipun ada politisi Golkar yang   berpaling.  Tetapi sambung dia,  partai pengusung, tidak akan rentan terhadap perpecahan. Karena hanya individu yang keluar, karena kestabilan koalisi yang tetap kokoh mendukung dia. Dalam konteks ini, tentu tidak berpengaruh pada MDF.

Baca Juga :  Kapolda: Jika Ada Warga yang Enggan Mengungsi Dipastikan mereka adalah KKB

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/