Friday, May 3, 2024
23.7 C
Jayapura

Pemprov Papua Akan Finalisasi Sebaran Cabor di Setiap Kluster

TABUH TIFA: Gubernur Papua, Lukas Enembe didampingi Ketua Harian PB PON, Yunus Wonda dan Wakil Ketua KONI Pusat, Suwarno serta Bupati Mimika, Eltinus Omaleng saat menabuh tifa saat membuka Raker PB PON, Sub PB PON dan penandatanganan sebaran cabang olahraga venue dan arena di Hotel Horison Kotaraja, Selasa (10/12) siang kemarin. *FOTO: Erick/Cepos

JAYAPURA-Pemerintah Provinsi Papua terus menggenjot persiapan jelang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020.

Selasa (10/12) kemarin, Pemprov Papua bersama PB PON Papua melaksanakan finalisasi penetapan cabang olahraga (Cabor) di tiap kluster penyelenggaran event olahraga empat tahunan tersebut.

Rapat kerja PB PON, Sub PB PON dan penandatanganan sebaran cabang olahraga venue dan arena ini berlangsung dua hari (10-11 November) di Hotel Horison Kotaraja.

Nantinya, Gubernur Papua akan memfinalisasi penyebaran 37 cabang olahraga yang akan dipertandingan di empat kluster. Yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Merauke dan Mimika.

Menurut Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP., MH., empat kluster penyelenggaraan PON kini telah siap. Sehingga penetapan cabang olahraga juga akan melihat kesiapan dan kemampuan masing-masing daerah tersebut.

Untuk itu, setelah diputuskan, Gubernur Enembe berharap semua stakeholder yang terlibat dalam PON XX bisa mengoptimalkan waktu sisa. Sehingga Papua bisa sukses dalam penyelenggaraan.

“Dari empat kabupaten dan kota, semuanya siap dan kami semua siap dengan yang ditargetkan. Untuk semua Kadis yang mengurusi bidang-bidang itu jangan tinggalkan tugasnya untuk terus mempersiapkan bidangnya dengan baik,” ungkap Gubernur Enembe usai membuka secara resmi Rapat Kerja PB PON di Hotel Horison Kotaraja, Jayapura, Selasa (10/12) siang kemarin.

Baca Juga :  Oknum Ajudan Pejabat Berulah

Gubernur juga menuturkan bahwa Pemprov Papua berencana mengajukan dana tambahan untuk mendukung pelaksanaan PON XX di Papua sebesar Rp 2 triliun, dalam APBD Perubahan tahun 2020 mendatang.

Menurutnya, dana yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan event Nasional tersebut sekira Rp 4 triliun. Sementara anggaran yang tersedia saat ini sekira Rp 2 triliun.

Dijelaskan Gubernur, penambahan anggaran kekurangan PON harus melalui pembahasan dengan Inspektorat dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.

“Apakah penambahan ini nantinya bisa dipercepat atau tidak. Nanti bisa dilihat melalui kesepakan,” jelasnya.

Dalam kesempatan ini, Gubernur Enembe juga berharap kontingen Papua bisa keluar sebagai juara satu pada pagelaran PON XX tahun 2020 di tanah Papua.

Namun juara satu itu bukan secara keseluruhan, namun juara satu di luar kontingen pulau Jawa.

Baca Juga :  Masyarakat Kesulitan Air Bersih, Kodim 1702 Berikan Solusi

Apalagi melihat keseriusan Pemerintah Papua melalui KONI Papua dalam mempersiapkan atlet dengan anggaran yang cukup besar. Oleh sebab itu, Gubernur berharap KONI bisa menciptakan atlet yang potensial untuk bisa meraih prestasi pada ajang olahraga empat tahunan tersebut.

“Saat ini KONI Papua sedang menyiapkan sekitar 1.000 atlet. Semoga bisa kita (Papua) bisa meraih juara satu di luar pulau Jawa. Karena kita sudah keluarkan anggaran yang cukup besar, sehingga harus benar-benar persiapan dengan baik,” tegasnya.

“Namun semua tergantung persiapan KONI, jika tidak terurus, maka itu kesalahan KONI Papua,” sambungnya.

Tak hanya juara di luar pulau Jawa, namun Gubernur Enembe yang juga merupakan Ketua PB PON XX Papua berharap bisa keluar sebagai juara secara keseluruhan. Apalagi momentum olahraga tersebut diselenggarakan di rumah sendiri, sehingga hal itu menjadi salah satu motivasi untuk bisa mencapai prestasi setinggi-tingginya.

“Jika bisa juara satu untuk keseluruhan itu sangat luar biasa lagi. Ini tugas kita bersama.  Termasuk KONI benar-benar serius persiapkan atletnya. Buat apa kita tuan rumah jika kalah,” tandasnya.

Diketahui bahwa Gubernur Papua sejak awal terus menegaskan bahwa kesempatan langka ini harus dimanfaatkan oleh Papua untuk meningkatkan prestasi olahraga. Jika tak mampu keluar sebagai juara umum, ia berharap Papua bisa masuk lima besar dan juara satu di luar pulau Jawa. (eri/nat)

TABUH TIFA: Gubernur Papua, Lukas Enembe didampingi Ketua Harian PB PON, Yunus Wonda dan Wakil Ketua KONI Pusat, Suwarno serta Bupati Mimika, Eltinus Omaleng saat menabuh tifa saat membuka Raker PB PON, Sub PB PON dan penandatanganan sebaran cabang olahraga venue dan arena di Hotel Horison Kotaraja, Selasa (10/12) siang kemarin. *FOTO: Erick/Cepos

JAYAPURA-Pemerintah Provinsi Papua terus menggenjot persiapan jelang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020.

Selasa (10/12) kemarin, Pemprov Papua bersama PB PON Papua melaksanakan finalisasi penetapan cabang olahraga (Cabor) di tiap kluster penyelenggaran event olahraga empat tahunan tersebut.

Rapat kerja PB PON, Sub PB PON dan penandatanganan sebaran cabang olahraga venue dan arena ini berlangsung dua hari (10-11 November) di Hotel Horison Kotaraja.

Nantinya, Gubernur Papua akan memfinalisasi penyebaran 37 cabang olahraga yang akan dipertandingan di empat kluster. Yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Merauke dan Mimika.

Menurut Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP., MH., empat kluster penyelenggaraan PON kini telah siap. Sehingga penetapan cabang olahraga juga akan melihat kesiapan dan kemampuan masing-masing daerah tersebut.

Untuk itu, setelah diputuskan, Gubernur Enembe berharap semua stakeholder yang terlibat dalam PON XX bisa mengoptimalkan waktu sisa. Sehingga Papua bisa sukses dalam penyelenggaraan.

“Dari empat kabupaten dan kota, semuanya siap dan kami semua siap dengan yang ditargetkan. Untuk semua Kadis yang mengurusi bidang-bidang itu jangan tinggalkan tugasnya untuk terus mempersiapkan bidangnya dengan baik,” ungkap Gubernur Enembe usai membuka secara resmi Rapat Kerja PB PON di Hotel Horison Kotaraja, Jayapura, Selasa (10/12) siang kemarin.

Baca Juga :  Perintahkan Bus Eks PON Segera Dihibahkan

Gubernur juga menuturkan bahwa Pemprov Papua berencana mengajukan dana tambahan untuk mendukung pelaksanaan PON XX di Papua sebesar Rp 2 triliun, dalam APBD Perubahan tahun 2020 mendatang.

Menurutnya, dana yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan event Nasional tersebut sekira Rp 4 triliun. Sementara anggaran yang tersedia saat ini sekira Rp 2 triliun.

Dijelaskan Gubernur, penambahan anggaran kekurangan PON harus melalui pembahasan dengan Inspektorat dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.

“Apakah penambahan ini nantinya bisa dipercepat atau tidak. Nanti bisa dilihat melalui kesepakan,” jelasnya.

Dalam kesempatan ini, Gubernur Enembe juga berharap kontingen Papua bisa keluar sebagai juara satu pada pagelaran PON XX tahun 2020 di tanah Papua.

Namun juara satu itu bukan secara keseluruhan, namun juara satu di luar kontingen pulau Jawa.

Baca Juga :  Masyarakat Kesulitan Air Bersih, Kodim 1702 Berikan Solusi

Apalagi melihat keseriusan Pemerintah Papua melalui KONI Papua dalam mempersiapkan atlet dengan anggaran yang cukup besar. Oleh sebab itu, Gubernur berharap KONI bisa menciptakan atlet yang potensial untuk bisa meraih prestasi pada ajang olahraga empat tahunan tersebut.

“Saat ini KONI Papua sedang menyiapkan sekitar 1.000 atlet. Semoga bisa kita (Papua) bisa meraih juara satu di luar pulau Jawa. Karena kita sudah keluarkan anggaran yang cukup besar, sehingga harus benar-benar persiapan dengan baik,” tegasnya.

“Namun semua tergantung persiapan KONI, jika tidak terurus, maka itu kesalahan KONI Papua,” sambungnya.

Tak hanya juara di luar pulau Jawa, namun Gubernur Enembe yang juga merupakan Ketua PB PON XX Papua berharap bisa keluar sebagai juara secara keseluruhan. Apalagi momentum olahraga tersebut diselenggarakan di rumah sendiri, sehingga hal itu menjadi salah satu motivasi untuk bisa mencapai prestasi setinggi-tingginya.

“Jika bisa juara satu untuk keseluruhan itu sangat luar biasa lagi. Ini tugas kita bersama.  Termasuk KONI benar-benar serius persiapkan atletnya. Buat apa kita tuan rumah jika kalah,” tandasnya.

Diketahui bahwa Gubernur Papua sejak awal terus menegaskan bahwa kesempatan langka ini harus dimanfaatkan oleh Papua untuk meningkatkan prestasi olahraga. Jika tak mampu keluar sebagai juara umum, ia berharap Papua bisa masuk lima besar dan juara satu di luar pulau Jawa. (eri/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya