Wednesday, April 24, 2024
27.7 C
Jayapura

Bupati Jhon Banua Ajak Pupuk Kebersamaan

LILIN ULANG TAHUN: Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua dan Wakil Bupati Marthin Yogobi saat membakar lilin kue ulang tahun ke-63 Kota Wamena, Selasa (10/12). (FOTO” Denny/Cepos

Ibadah Syukur dan Penggusuran Puing Kantor Bupati Warnai HUT ke-63 Kota Wamena

WAMENA-Peringatan HUT Kota Wamena ke-63 tahun ditandai dengan Ibadah Syukuran yang digabungkan dengan perayaan Natal Korpri, TNI-Polri dan masyarakat.

Disamping itu, juga dilakukan ritual penyiraman darah babi untuk penggusuran puing-puing kantor Bupati Jayawijaya yang terbakar pada 23 September lalu. Hal ini dilakukan agar tahun depan dapat dilakukan pembangunan kembali.

Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua mengakui jika saat ini Pemkab Jayawijaya bersama seluruh komponen masyarakat merayakan HUT ke-63 tahun berdirinya Kota Wamena.

Dalam perayaan ini pemerintah daerah tak membuat kegiatan besar-besaran dan hanya melakukan ibadah syukur yang digabungkan dengan Perayaan Natal serta sebelumnya dilakukan penggusuran bagian kantor Bupati Jayawijaya.

“Sebagai Bupati Jayawijaya, saya mengucapkan selamat ulang tahun kota Wamena ke-63 tahun. Selamat Natal dan Tahun Baru bagi masyarakat yang merayakannya. Saya berharap tahun yang akan datang bisa lebih dalam memupuk kebersamaan kita di kabupaten ini,”ungkapnya Selasa (10/12) kemarin.

Menurutnya, perlu disyukuri pernyertaan Tuhan untuk kota Wamena yang telah berdiri 63 tahun sekaligus perayaan Natal bersama.

Kesuksesan maupun masalah yang telah terjadi di Wamena menurutnya, semua atas kehendak Tuhan. Untuk itu melalui pertambahan usia dan momentum perayaan Natal, Bupati Jhon Banua  berharap adanya eksistensi, kebanggaan dan kecintaan kepada kota ini sebagai tempat menata kehidupan.

Baca Juga :  Rencananya Diangkat Tanpa Tes

“Saya harapkan dalam menata kehidupan di Jayawijaya ini bisa terpeliharan. Sehingga suasana kebersamaan dan kekeluargaan di antara seluruh masyarakat Jayawijaya tetap terjaga,”jelas Bupati.

Dalam kesempatan itu, Jhon Banua mengajak semua pihak untuk membayangkan sejenak, mengenai waktu-waktu lalu pernah bahwa suatu saat akan berkayarya di Jayawijaya.

“Jawabannya tentu tidak. Namun perlu diingat bahwa keberadaan semua masyarakat di daerah ini merupakan rencana indah yang Tuhan kerjakan dalam kehidupan,” ucapnya

“Dengan kehadiran kita banyak hal yang dapat dilakukan demi untuk kesejahteraan kota dan masyarakat di Kabupaten Jayawijaya,” tegasnya.

Sebagai warga negara yang baik, dirinya mengingatkan untuk sama-sama turut serta dalam pembangunandi segala bidang. Bupati meminta potensi yang merupakan pemberian Tuhan, harus digunakan untuk mensejahterakan masyarakat. Bukan sebaliknya tidak diberdayakan, sehingga keberadaan di tengah masyarakat menjadi sia-sia.

“Kita sadari bahwa persoalan yang kita alami beberapa bulan lalu sempat menimbulkan ketakutan. Bahkan banyak warga yang mengungsi keluar Jayawijaya. Tetapi kita patut bersyukur, karena kita masih dapat merayakan HUT Kota Wamena ke-63 dan juga perayaan Natal,” tuturnya.

Baca Juga :  Lukas Kembali Dilarikan ke RSPAD, Sidang Ditunda

Pada Moment hari jadi kota Wamena ini, sekali lagi bupati mengajak semua masyarakat menjadikan moment ini untuk melakukan evaluasi terhadap apa yang telah dilakukan selama ini. Sebab harus diakui masih banyak hal yang belum dan sudah dilakukan untuk mencapai kesejahteraan di Kabupaten Jayawijaya.

“Saya perlu memberikan apresiasi dan penghormatan setinggi-tingginya dengan apa yang telah dicapai pemerintah saat ini dalam mensejahterakan masyarakat Jayawijaya,” tandasnya.

Ia juga menambahkan bahwa dalam momentum HUT Kota Wamena, pemerintah telah melakukan ritual adat. Berupa penyiraman darah dari ternaki babi di lokasi kantor bupati yang terbakar beberapa waktu lalu. Sebab direncanakan tahun depan, kantor Bupati Jayawijaya 3 lantai akan dibangun kembali dengan kondisi yang berbeda.

“Kantor bupati yang baru ini akan mulai dikerjakan tahun depan, sehingga kita harapkan saat dilakukan pelelangan, siapa yang menang bisa mulai dikerjakan tahun depan. Namun terlebih dulu kita harus menggusur bangunan yang tersisa,”bebernya.

Rencana pembangunan kantor ini, lanjut Jhon Banua akan dilakukan dua tahap yaitu tahun anggaran 2020 dan 2021. Kantor yang akan dibangun ini rencananya tiga lantai. Di mana kantor yang sempat terbakar beberapa waktu yang lalu, akan disatukan.

“Ritual adat ini dilakukan hanya sekedar iin dari adat Jayawijaya dan juga telah didoakan oleh tokoh agama untuk dilakukan penggusuran,” pungkasnya. (jo/nat)

LILIN ULANG TAHUN: Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua dan Wakil Bupati Marthin Yogobi saat membakar lilin kue ulang tahun ke-63 Kota Wamena, Selasa (10/12). (FOTO” Denny/Cepos

Ibadah Syukur dan Penggusuran Puing Kantor Bupati Warnai HUT ke-63 Kota Wamena

WAMENA-Peringatan HUT Kota Wamena ke-63 tahun ditandai dengan Ibadah Syukuran yang digabungkan dengan perayaan Natal Korpri, TNI-Polri dan masyarakat.

Disamping itu, juga dilakukan ritual penyiraman darah babi untuk penggusuran puing-puing kantor Bupati Jayawijaya yang terbakar pada 23 September lalu. Hal ini dilakukan agar tahun depan dapat dilakukan pembangunan kembali.

Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua mengakui jika saat ini Pemkab Jayawijaya bersama seluruh komponen masyarakat merayakan HUT ke-63 tahun berdirinya Kota Wamena.

Dalam perayaan ini pemerintah daerah tak membuat kegiatan besar-besaran dan hanya melakukan ibadah syukur yang digabungkan dengan Perayaan Natal serta sebelumnya dilakukan penggusuran bagian kantor Bupati Jayawijaya.

“Sebagai Bupati Jayawijaya, saya mengucapkan selamat ulang tahun kota Wamena ke-63 tahun. Selamat Natal dan Tahun Baru bagi masyarakat yang merayakannya. Saya berharap tahun yang akan datang bisa lebih dalam memupuk kebersamaan kita di kabupaten ini,”ungkapnya Selasa (10/12) kemarin.

Menurutnya, perlu disyukuri pernyertaan Tuhan untuk kota Wamena yang telah berdiri 63 tahun sekaligus perayaan Natal bersama.

Kesuksesan maupun masalah yang telah terjadi di Wamena menurutnya, semua atas kehendak Tuhan. Untuk itu melalui pertambahan usia dan momentum perayaan Natal, Bupati Jhon Banua  berharap adanya eksistensi, kebanggaan dan kecintaan kepada kota ini sebagai tempat menata kehidupan.

Baca Juga :  Lukas Kembali Dilarikan ke RSPAD, Sidang Ditunda

“Saya harapkan dalam menata kehidupan di Jayawijaya ini bisa terpeliharan. Sehingga suasana kebersamaan dan kekeluargaan di antara seluruh masyarakat Jayawijaya tetap terjaga,”jelas Bupati.

Dalam kesempatan itu, Jhon Banua mengajak semua pihak untuk membayangkan sejenak, mengenai waktu-waktu lalu pernah bahwa suatu saat akan berkayarya di Jayawijaya.

“Jawabannya tentu tidak. Namun perlu diingat bahwa keberadaan semua masyarakat di daerah ini merupakan rencana indah yang Tuhan kerjakan dalam kehidupan,” ucapnya

“Dengan kehadiran kita banyak hal yang dapat dilakukan demi untuk kesejahteraan kota dan masyarakat di Kabupaten Jayawijaya,” tegasnya.

Sebagai warga negara yang baik, dirinya mengingatkan untuk sama-sama turut serta dalam pembangunandi segala bidang. Bupati meminta potensi yang merupakan pemberian Tuhan, harus digunakan untuk mensejahterakan masyarakat. Bukan sebaliknya tidak diberdayakan, sehingga keberadaan di tengah masyarakat menjadi sia-sia.

“Kita sadari bahwa persoalan yang kita alami beberapa bulan lalu sempat menimbulkan ketakutan. Bahkan banyak warga yang mengungsi keluar Jayawijaya. Tetapi kita patut bersyukur, karena kita masih dapat merayakan HUT Kota Wamena ke-63 dan juga perayaan Natal,” tuturnya.

Baca Juga :  Penolakan Pengesahan RUU Tiga Provinsi Masih Muncul

Pada Moment hari jadi kota Wamena ini, sekali lagi bupati mengajak semua masyarakat menjadikan moment ini untuk melakukan evaluasi terhadap apa yang telah dilakukan selama ini. Sebab harus diakui masih banyak hal yang belum dan sudah dilakukan untuk mencapai kesejahteraan di Kabupaten Jayawijaya.

“Saya perlu memberikan apresiasi dan penghormatan setinggi-tingginya dengan apa yang telah dicapai pemerintah saat ini dalam mensejahterakan masyarakat Jayawijaya,” tandasnya.

Ia juga menambahkan bahwa dalam momentum HUT Kota Wamena, pemerintah telah melakukan ritual adat. Berupa penyiraman darah dari ternaki babi di lokasi kantor bupati yang terbakar beberapa waktu lalu. Sebab direncanakan tahun depan, kantor Bupati Jayawijaya 3 lantai akan dibangun kembali dengan kondisi yang berbeda.

“Kantor bupati yang baru ini akan mulai dikerjakan tahun depan, sehingga kita harapkan saat dilakukan pelelangan, siapa yang menang bisa mulai dikerjakan tahun depan. Namun terlebih dulu kita harus menggusur bangunan yang tersisa,”bebernya.

Rencana pembangunan kantor ini, lanjut Jhon Banua akan dilakukan dua tahap yaitu tahun anggaran 2020 dan 2021. Kantor yang akan dibangun ini rencananya tiga lantai. Di mana kantor yang sempat terbakar beberapa waktu yang lalu, akan disatukan.

“Ritual adat ini dilakukan hanya sekedar iin dari adat Jayawijaya dan juga telah didoakan oleh tokoh agama untuk dilakukan penggusuran,” pungkasnya. (jo/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya