JAKARTA – Seorang pimpinan Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kodap IV/Sorong Raya berinisial HK menyerahkan diri bersama istri dan anaknya pada Selasa (14/1). Disaksikan oleh personel Satuan Tugas Batalyon Infanteri (Satgas Yonif) 501/Bajra Yudha, HK bersumpah setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Komandan Satgas Yonif 501/Bajra Yudha Letkol Infanteri Yakhya Wisnu Ariyanto menyampaikan bahwa momen itu menjadi bukti bahwa pendekatan humanis dan dialogis bisa menjadi solusi yang efektif untuk menyelesaikan konflik.
”Sinergi antara TNI dan pemerintah daerah terus kami jaga demi menciptakan rasa damai dan aman bagi masyarakat Papua Barat,” kata dia pada keterangan resmi pada Kamis (16/1).
HK merupakan salah seorang pimpinan OPM Kodap IV/Sorong Raya yang beraksi dengan menyerang Posramil Kisor secara brutal pada 2 September 2021 silam. Serangan yang terjadi di Kabupaten Maybrat, Papua Barat itu mengakibatkan empat prajurit TNI gugur, termasuk diantaranya komandan Posramil Kisor. Sebelum menyerahkan diri, HK merupakan wakil pimpinan OPM di Kodap IV/Sorong Raya.
Melalui keterangan resmi tersebut, Markas Besar TNI AD (Mabesad) menyampaikan bahwa penyerahan diri HK dan keluarga tidak lepas dari pendekatan humanis, persuasif, dan dialogis yang diterapkan oleh Satgas Yonif 501/Bajra Yudha. Bertahun-tahun, HK dan keluarganya tinggal di hutan. Kini dia sudah kembali ke pangkuan NKRI.
Tidak hanya HK dan keluarga, sejak bertugas di Maybrat pada 2024, Satgas Yonif 501/Bajra Yudha sudah berhasil membujuk tiga simpatisan dan delapan anggota OPM Kodap IV/Sorong Raya untuk menyerahkan diri dan bersumpah setia kepada NKRI. Dengan capaian ini, Satgas Yonif 501/Bajra Yudha kembali menegaskan komitmennya untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga kedaulatan bangsa sekaligus membangun kedamaian di Papua Barat,” tulis Mabesad.
Mereka pun mengungkap detik-detik penyerahan diri HK yang berlangsung sejak Senin (13/1). Saat itu Pos Fuog Satgas Yonif 501/Bajra Yudha yang dipimpin oleh Letda Infanteri Fanno menerima informasi dari seorang mantan anggota OPM. Informasi itu menyebutkan HK bersama keluarga ingin menyerahkan diri. Setelah menerima laporan tersebut, Letda Fanno segera melapor kepada komandan satgas.
Pada 14 Januari 2025 pagi, proses penjemputan HK berlangsung di ujung Kampung Fuog dengan melibatkan Satgas Yonif 501/Bajra Yudha, perwakilan Pemerintah Kabupaten Maybrat, serta Kepala Bagian Pemulangan Mellianus Saa. Setelah menyerahkan diri, HK dan keluarganya menjalani pemeriksaan kesehatan dan wawancara singkat untuk mengumpulkan data diri.
Hasil pemeriksaan mengkonfirmasi bahwa HK adalah salah satu DPO terkait peristiwa penyerangan Posramil Kisor. ”Setelah itu, HK dan keluarganya diantar ke Kampung Sorry untuk bertemu dengan keluarga besar mereka. Proses ini juga dikoordinasikan dengan Kapolres Maybrat untuk menentukan langkah hukum selanjutnya,” ungkap Mabesad. (*/JawaPos.com)
Wakil Pimpinan OPM Kodap IV/Sorong Raya berinisial HK menyerahkan diri bersama istri dan anaknya. (TNI AD).
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos