JAYAPURA-Sejatinya bantuan sosial (bansos) dari pemerintah diperuntukkan kepada warga yang benar-benar miskin. Untuk menyatakan seseorang miskin tentu ada kriteria-kriteria atau standar yang ditetapkan pemerintah. Sehingga bantuan sosial yang disalurkan itu tepat sasaran.
Namun apa jadinya, jika penerima bantuan sosial di Kota Jayapura ini rata-rata datang dengan menggunakan sepeda motor. Apakah itu masih layak disebut miskin?.
Jika sebelumnya yang diperdebatkan publik mengenai ada penerima Bansos yang memakai perhiasan anting atau kalung emas, namun apa bedanya dengan penerima Bansos yang memiliki sepeda motor.
Jika dilihat di Papua terutama di kota Jayapura, sebenarnya tidak sulit untuk menemukan orang-orang miskin. Lalu pertanyaannya mengapa data-data orang miskin di Kota Jayapura levelnya sedikit berbeda.
Plt. Kepala Dinas Sosial Provinsi Papua yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Sosial Kota Jayapura, Djong Makanuay mengakui, data penerima Bansos di Kota Jayapura saat ini masih menggunakan data lama dan itu masih dalam proses upgrade. Sehingga sewaktu-waktu ada saja data-data yang berubah.
“Pengusulan saat ini, Kementerian Sosial sudah menggunakan metode yang lebih baik, yaitu siapa saja bisa usulkan, tapi namanya pengusulan, lewat e-Bansos itu. Dengan pembuktian pemotretan lapangan, tapi validasi dan verifikasinya oleh Dinas Sosial,”kata Djong Makanuay, Kamis (19/12).
JAYAPURA-Sejatinya bantuan sosial (bansos) dari pemerintah diperuntukkan kepada warga yang benar-benar miskin. Untuk menyatakan seseorang miskin tentu ada kriteria-kriteria atau standar yang ditetapkan pemerintah. Sehingga bantuan sosial yang disalurkan itu tepat sasaran.
Namun apa jadinya, jika penerima bantuan sosial di Kota Jayapura ini rata-rata datang dengan menggunakan sepeda motor. Apakah itu masih layak disebut miskin?.
Jika sebelumnya yang diperdebatkan publik mengenai ada penerima Bansos yang memakai perhiasan anting atau kalung emas, namun apa bedanya dengan penerima Bansos yang memiliki sepeda motor.
Jika dilihat di Papua terutama di kota Jayapura, sebenarnya tidak sulit untuk menemukan orang-orang miskin. Lalu pertanyaannya mengapa data-data orang miskin di Kota Jayapura levelnya sedikit berbeda.
Plt. Kepala Dinas Sosial Provinsi Papua yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Sosial Kota Jayapura, Djong Makanuay mengakui, data penerima Bansos di Kota Jayapura saat ini masih menggunakan data lama dan itu masih dalam proses upgrade. Sehingga sewaktu-waktu ada saja data-data yang berubah.
“Pengusulan saat ini, Kementerian Sosial sudah menggunakan metode yang lebih baik, yaitu siapa saja bisa usulkan, tapi namanya pengusulan, lewat e-Bansos itu. Dengan pembuktian pemotretan lapangan, tapi validasi dan verifikasinya oleh Dinas Sosial,”kata Djong Makanuay, Kamis (19/12).
