Saturday, July 5, 2025
24.1 C
Jayapura

Papua Sedang Menghadapi Krisis Iklim

JAYAPURA-Ketua Institut Hijau Indonesia (IHI) Chalid Muhammad mengatakan saat ini beberapa daerah di Indonesia  termasuk Papua sedang menghadapi tiga krisis utama yaitu krisis iklim, pemanasan global, dan kehilangan keanekaragaman hayati. Kondisi ini terjadi karena pola pembangunan yang semakin masif, bahkan baru baru ini pemerintah telah menggagas sejumlah proyek stategis nasional (PSN) yang tentunya akan merusak hutan dengan skala yang cukup besar.

Papua menjadi hutan terakhir yang ada di Indonesia, jika kita tidak menjaganya dengan baik, maka akan menjadi ancaman serius bagi kehidupan masyarakat Papua kedepan,” ujarnya saat menghadiri acara seminar nasional di Auditorium Uncen, Senin (2/11).

Chalid mengatakan papua memang tengah bermasalah dengan ketahanan pangan dan sumber daya alam, akan tetapi persoalan ini baiknya tidak mengorbankan banyak hal terutama perusalan lingkungan sebab itu akan berdampak pada kehidupan masyarakat dalam jangka waktu yang cukup lama.

Baca Juga :   Jeda Kemanusiaan, Ruang Publik Jangan Dijadikan Tempat Kontak Senjata!

“Silahkan pemerintah buka program swasembada pangan di Papua tapi harus hati hati, jangan sampai program ini mendatangkan mal petaka untuk lingkungan hidup,” imbuhnya.

Ia pun mengingkatkan generasi muda terutama mahasiswa diberbagai perguruan tinggi salah satunya Univesitas Cendrawasih harus meningkatkan rasa kepedulian untuk menjaga alam Papua. Sebab hutan Papua saat ini sedang membutuhkan campur tangan manusia yang peduli akan kehidupannya.

“Kami berharap melalui seminar nasional dengan tema alram krisi iklim dialog kaum muda ini, akan menumbuhkan rasa kepedukian teman teman mahaiswa uncen untuk menjaga alam Papua ini dengan baik,” tuturnya.

Sementara itu Wakil Rektor III Uncen, Septianus Saa mengapresiasi BEM Uncen sebab dengan ide dan gagasan  maka kegiatan yang dikemas dengan dialog tersebut dapat berlangsung secara baik.”Kami harap melalui seminar ini akan mendorong para mahasiswa untuk peduli terhadap masalah lingkungan,” tuturnya.

Baca Juga :  Kasus Positif Bertambah 41, Pasien Sembuh 36 Orang

Tapi juga lanjut Septianus akan ada mahasiswa Uncen yang akan tergabung didalam Green Leadership sehingga kampanye tentang peduli lingkungan terus digaungkan kepada generasi muda lainnya di tanah Papua.

“Kegiatan ini sangat penting karena dapat menambah wawasan mereka (Mahasiswa red) tentang isu isu lingkungan, melaui forum ilmiah seperti ini akan menjadi rekomendasi kepada pemerintah untuk membuat kebijakan,” jelasnya.

JAYAPURA-Ketua Institut Hijau Indonesia (IHI) Chalid Muhammad mengatakan saat ini beberapa daerah di Indonesia  termasuk Papua sedang menghadapi tiga krisis utama yaitu krisis iklim, pemanasan global, dan kehilangan keanekaragaman hayati. Kondisi ini terjadi karena pola pembangunan yang semakin masif, bahkan baru baru ini pemerintah telah menggagas sejumlah proyek stategis nasional (PSN) yang tentunya akan merusak hutan dengan skala yang cukup besar.

Papua menjadi hutan terakhir yang ada di Indonesia, jika kita tidak menjaganya dengan baik, maka akan menjadi ancaman serius bagi kehidupan masyarakat Papua kedepan,” ujarnya saat menghadiri acara seminar nasional di Auditorium Uncen, Senin (2/11).

Chalid mengatakan papua memang tengah bermasalah dengan ketahanan pangan dan sumber daya alam, akan tetapi persoalan ini baiknya tidak mengorbankan banyak hal terutama perusalan lingkungan sebab itu akan berdampak pada kehidupan masyarakat dalam jangka waktu yang cukup lama.

Baca Juga :  Dua Tahanan Kabur Berhasil Diamankan

“Silahkan pemerintah buka program swasembada pangan di Papua tapi harus hati hati, jangan sampai program ini mendatangkan mal petaka untuk lingkungan hidup,” imbuhnya.

Ia pun mengingkatkan generasi muda terutama mahasiswa diberbagai perguruan tinggi salah satunya Univesitas Cendrawasih harus meningkatkan rasa kepedulian untuk menjaga alam Papua. Sebab hutan Papua saat ini sedang membutuhkan campur tangan manusia yang peduli akan kehidupannya.

“Kami berharap melalui seminar nasional dengan tema alram krisi iklim dialog kaum muda ini, akan menumbuhkan rasa kepedukian teman teman mahaiswa uncen untuk menjaga alam Papua ini dengan baik,” tuturnya.

Sementara itu Wakil Rektor III Uncen, Septianus Saa mengapresiasi BEM Uncen sebab dengan ide dan gagasan  maka kegiatan yang dikemas dengan dialog tersebut dapat berlangsung secara baik.”Kami harap melalui seminar ini akan mendorong para mahasiswa untuk peduli terhadap masalah lingkungan,” tuturnya.

Baca Juga :  DPS PAPUA 726.789 Pemilih  

Tapi juga lanjut Septianus akan ada mahasiswa Uncen yang akan tergabung didalam Green Leadership sehingga kampanye tentang peduli lingkungan terus digaungkan kepada generasi muda lainnya di tanah Papua.

“Kegiatan ini sangat penting karena dapat menambah wawasan mereka (Mahasiswa red) tentang isu isu lingkungan, melaui forum ilmiah seperti ini akan menjadi rekomendasi kepada pemerintah untuk membuat kebijakan,” jelasnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya