
WAMENA-Rencana aksi demo siswa SMA/SMK di Kota Wamena yang sempat dihembuskan untuk memprotes SMA Negeri 1 yang telah melakukan aktifitas belajar mengajar di sekolah seperti biasa, nampaknya tidak tak dapat ditorelir oleh aparat keamanan yang ada di Jayawijaya. Namun aktifitas di sekolah tersebut tetap berjalan seperti biasa, sebab isu tersebut tak terbukti.
Kepala SMA Negeri 1 Wamena Yosep Wibisono mengaku pihaknya membuka aktifitas di berdasarkan instruksi pemerintah daerah dan hasil pertemuan di DPRD beberapa waktu lalu.
“Mau tidak mau kita harus mengikuti aturan mekanisme yang ada untuk buka sekolah, apapun bentuknya, berapa jumlah siswa dan guru kami harus jalan karena ini sebuah instruksi.” ungkapnya Jumat (1/11) kemarin.
Menurut Yosef, terkait informasi yang menyatakan SMA Negeri saja yang belajar, itu tidak benar karena banyak sekolah dari tingkat TK, SD, SMP bahkan perguruan tinggi juga aktifitasnya sudah jalan. “Saya harap kita sama-sama menjaga situasi karena anak-anak perlu sekolah. Sebab bagaimana pun masa depan anak hanya bisa diraih melalui bangku sekolah.”katanya
Yosep menegaskan jika informasi akan dilakukan demonstrasi itu sudah sampai ke sekolah dan langkah yang diambil adalah koordinasi awal dengan guru-guru, anak dan pemerintah daerah, kepolisian dan karena situasi ini tidak bisa dibebankan kepada satu pihak saja.
Secara terpisah Kapolres Jayawijaya AKBP. Tonny Ananda Swadaya menyatakan jika, informasi aksi demo yang akan dilakukan oleh siswa SMA/ SMK untuk memprotes SMA Negeri 1 Wamena yang telah melakukan aktifitas belajar mengajar tak akan ditorelir lagi. Artinya kepolisian tidak memberikan izin apapun untuk melakukan aksi demo.
“Kalau ada yang melakukan aksi –aksi demo akan kita bubarkan, dan ingat kita akan mengambil tindakan tegas dan terukur, apabila mereka memaksakan diri untuk melakukan aksi demo itu dalam kondisi apapun,”tegasnya kepada Cenderawasih Pos via selulernya.
Tonny menyatakan, kepolisian akan tetap mewaspadai adanya pergerakan –pergerakan untuk melakukan aksi demo dengan terus melakukan patroli di sejumlah titik yang diperkirakan sebagai tempat kumpul masa.
“Kami tak mau kecolongan seperti kemarin, sehingga kami akan tetap melakukan antisipasi adanya informasi ini sehingga dapat dilakukan penanganan yang cepat,”bebernya. (jo/tri)