Sunday, November 24, 2024
25.7 C
Jayapura

Kepsek Jarang Ditempat,  Ortu Palang  SD YPK Toray

MERAUKE – Orang tua (Ortu) dari para murid SD YPK Toray, Kampung Toray Distrik Sota, Kabupaten Merauke  melakukan aksi pemalangan sekolah dengan memasang palang di kantor  serta pintu masuk sekolah tersebut. Aksi ini dilakukan orang tua murid pada Kamis (03/10/2024).

Kepala Kampung Toray Barsalina Deda, S.Pd, dihubungi media in, Jumat (04/10) membenarkan pemalangan yang dilakukan oleh orang tua murid tersebut sebagai bentuk kekecewaan terhadap kepala sekolah yang jarang berada di tempat.

Dalam sebulan, kata Barselina  Deda, kepala sekolah kadang hanya datang ke sekolah 2 kali. Datang  pada Kamis dan hari berikutnya yakni Jumat sudah balik ke Kota dengan menggunakan Damri.

‘’Tapi satu bulan penuh ini kepala sekolah sama sekali tidak masuk. Sementara anak-anak sebenarnya sudah melakukan simulasi UNBK tapi karena  kepala sekolah tidak berada di tempat untuk tandatangan sehingga simulasi UNBK itu belum dilaksanakan sampai hari ini,’’ katanya.

Baca Juga :  KPU Merauke: Surat Suara Pilkada Gubernur Kelebihan 153 Lembar    

Selain itu, lanjut dia, pemalangan sekolah ini karena kepala sekolah dinilai tidak transparan dalam hal pengelolaan  dana bantuan operasional sekolah (BOS) dan dana program Indonesia pintar (PIP)  yang di berikan kepada siswa miskin atau rentan miskin.

‘’Untuk dana Program Indonesia Pintar, sejak 2021 sampai  sekarang tidak tahu siswa mana yang sudah dapat bantuan itu. Tidak ada anak yang  belum dapatkan bantuan PIP tersebut,’’ jelasnya. Begitu juga soal dana  BOS,   guru-guru yang ada di sekolah  tersebut  tidak tahu  dana tersebut digunakan untuk apa saja karena tidak ada keterbukaan dari kepala sekolah.   

Baca Juga :  Membludak, Pendaftaran Relawan PON XX Sampai Malam

Menyangkut kepala sekolah yang jarang melaksanakan tugas, Barsalina Deda  mengaku bahwa sejak tahun lalu, orang tua siswa sudah mengusulkan  kepada Dinas Pendidikan untuk dilakukan pergantian kepada sekolah, namun sampai sekarang tidak ada pergantian, sehingga melakukan pemalangan sekolah.

‘’Jadi sampai sekarang orang tua siswa masih melakukan pemalangan. Mereka menunggu Kepala Dionas Pendidikan turun dan menghadirkan kepala sekolah untuk mereka bicara secara terbuka. Para orang tua mau, Kepala Dinas Pendidikan langsung melakukan  pergantian di depan orang tua siswa. Jadi palang baru akan dibuka setelah dinas pendidikan turun,’’ tandasnya. (ulo/wen)     

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

MERAUKE – Orang tua (Ortu) dari para murid SD YPK Toray, Kampung Toray Distrik Sota, Kabupaten Merauke  melakukan aksi pemalangan sekolah dengan memasang palang di kantor  serta pintu masuk sekolah tersebut. Aksi ini dilakukan orang tua murid pada Kamis (03/10/2024).

Kepala Kampung Toray Barsalina Deda, S.Pd, dihubungi media in, Jumat (04/10) membenarkan pemalangan yang dilakukan oleh orang tua murid tersebut sebagai bentuk kekecewaan terhadap kepala sekolah yang jarang berada di tempat.

Dalam sebulan, kata Barselina  Deda, kepala sekolah kadang hanya datang ke sekolah 2 kali. Datang  pada Kamis dan hari berikutnya yakni Jumat sudah balik ke Kota dengan menggunakan Damri.

‘’Tapi satu bulan penuh ini kepala sekolah sama sekali tidak masuk. Sementara anak-anak sebenarnya sudah melakukan simulasi UNBK tapi karena  kepala sekolah tidak berada di tempat untuk tandatangan sehingga simulasi UNBK itu belum dilaksanakan sampai hari ini,’’ katanya.

Baca Juga :  Seorang Pelajar Ditemukan Tewas Gantung Diri    

Selain itu, lanjut dia, pemalangan sekolah ini karena kepala sekolah dinilai tidak transparan dalam hal pengelolaan  dana bantuan operasional sekolah (BOS) dan dana program Indonesia pintar (PIP)  yang di berikan kepada siswa miskin atau rentan miskin.

‘’Untuk dana Program Indonesia Pintar, sejak 2021 sampai  sekarang tidak tahu siswa mana yang sudah dapat bantuan itu. Tidak ada anak yang  belum dapatkan bantuan PIP tersebut,’’ jelasnya. Begitu juga soal dana  BOS,   guru-guru yang ada di sekolah  tersebut  tidak tahu  dana tersebut digunakan untuk apa saja karena tidak ada keterbukaan dari kepala sekolah.   

Baca Juga :  Polisi Kantongi Identitas Pengeroyok  Mahasiswa

Menyangkut kepala sekolah yang jarang melaksanakan tugas, Barsalina Deda  mengaku bahwa sejak tahun lalu, orang tua siswa sudah mengusulkan  kepada Dinas Pendidikan untuk dilakukan pergantian kepada sekolah, namun sampai sekarang tidak ada pergantian, sehingga melakukan pemalangan sekolah.

‘’Jadi sampai sekarang orang tua siswa masih melakukan pemalangan. Mereka menunggu Kepala Dionas Pendidikan turun dan menghadirkan kepala sekolah untuk mereka bicara secara terbuka. Para orang tua mau, Kepala Dinas Pendidikan langsung melakukan  pergantian di depan orang tua siswa. Jadi palang baru akan dibuka setelah dinas pendidikan turun,’’ tandasnya. (ulo/wen)     

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya