JAYAPURA – Menko PMK, Muhadjir Effendy mengungkapkan bahwa wajah pendidikan di Papua harus masuk dalam program pembangunan prioritas. Ada banyak putera puteri Papua yang harus mengenyam bangku perkuliahan namun dengan sarana prasarana yang mencukupi. Selain itu satu strategi untuk lebih fokus dalam perkuliahan sekaligus menghemat biaya transportasi maka kampus dengan sistem rusunawa perlu disiapkan.
Jadi mahasiswa hanya berfikir bagaimana kuliah, menuntaskan studi dan kembali membangun negeri dari ilmu yang diperoleh. Ini disampaikan Muhadjir saat meresmikan Rumah Susun Sewa (Rusunawa) mahasiswa Universitas Muhammadiah Papua Selasa (1/10).
“Di Universitas Muhammadiyah inikan banyak sekali mahasiswa putra asli Papua yang datang jauh dari kampung, tadi ada yang dari Yahukimo, Lani Jaya ada disini. Dan memang seharusnya ini menjadi tempat yang bagus untuk pembinaan, pembentukan kepribadian mahasiswanya,” jelas Muhadjir Effendy.
Dia berharap untuk mahasiswa yang tinggal di rusun tersebut dapat merubah karakter dan sifat yang buruk. Bila perlu kata Muhadjir pihak kampus bekerjasama dengan TNI-POLRI untuk belajar kedisiplinan terhadap mahasiswa yang tinggal di tempat itu.Â
“Mereka juga harus memiliki life skill, keterampilan-keterampilan tertentu sehingga nanti dia keluar dari asrama ini, untuk kehidupan sehari-hari sudah punya gambaran mau berkerja disektor apa,” Harapan Menko.
Penjabat Gubernur Papua Remes Limbong mengatakan ini merupakan sebuah langkah penting dalam pengembangan pendidikan di Papua. Untuk itu ia turut berterima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembangunan fasilitas tersebut.
Dia berharap fasilitas yang telah terwujud itu bisa membawa dampak bagi dunia pendidikan di Papua. Kata Limbong, pendidikan adalah pondasi utama dalam pembangunan sumberdaya manusia yang berkualitas.