
WAMENA-Guna menciptakan kondisi yang kondusif Kepolisian Resort Jayawijaya terus mengintensifkan patroli dengan motor.
Selain itu juga melakukan razia terhadap senjata tajam di jalan-jalan termasuk dalam kota. Hal ini dilakukan guna mencegah saling curiga di antara masyarakat tidak terjadi dalam pemulihan kota Wamena.
Kapolres Jayawijaya AKBP. Tonny Ananda Swadaya mengatakan, janji Kapolri yang akan memberikan 100 unit motor dan juga beberapa unit mobil telah diterima Polres Jayawijaya secara bertahap dalam pengiriman. Sementara untuk kendaraan yang telah didapatkan ini akan digunakan untuk melakukan patroli.
“Patroli yang kami intensifkan yakni daerah-daerah lorong yang tak bisa dimasuki dengan mobil. Patroli motor kami lakukan di daerah yang kami anggap rawan,” ungkapnya, Sabtu (19/10) kemarin.
Kapolres memastikan jika dalam sehari ada 20 titik tempat yang harus dilakukan patroli. Daerah tersebut di antaranya lorong-lorong perumahan masyarakat yang dianggap sebagai daerah seringnya terjadi kejahatan atau yang mengancam masyarakat dengan mengedepankan pasukan Brimob yang ada,
“Saat ini kami sudah menerima 40 unit motor dari 100 unit. Bantuan ini langsung dimaksimalkan untuk melakukan patroli rutin. Untuk 60 unitnya masih terus akan bertambah untuk didatangkan ke Polres Jayawijaya,”kata Tonny Ananda.
Sementara untuk kendaraan patroli mobil, mantan Kapolres Lanny Jaya ini meyebutkan, belum didatangkan. Namun pijhaknya masih menunggu kendaraan tersebut untuk mobilitas patrol.
Dalam patroli ini juga dilakukan secara dialogis. Artinya selain melihat ancaman, anggota yang patroli juga harus berhenti berbincang-bincang dengan masyarakat untuk mengumpulkan informasi.
“Mungkin saat berhenti dan melakukan perbincangan dengan masyarakat bisa memperoleh informasi di mana orang sering mabuk-mabukan atau yang membuat Miras atau masih seringnya rumah dijarah. Ini perlu informasi dari masyarakat,” jelasnya.
Disamping menjamin keamanan di wilayah Jayawijaya, pihaknya juga mencegah adanya informasi bohong yang meresahkan masyarakat. Karena sangat terlihat sebagian besar masyarakat di Jayawijaya ini masih trauma dengan kejadian 23 September lalu. Untuk itu, anggota yang melakukan patroli ini bisa meyakinkan masyarakat.
“Kami terus melakukan patroli agar warga yang masih ada di pengungsian ini bisa kembali pulang ke rumahnya. Karena telah yakin dengan keamanan yang diberikan. Mereka ini takut melakukan aktivitasnya karena trauma,” bebernya.
Ia menambahkan, patroli ini dilakukan secara gabungan TNI dan Polri. Seperti kemarin dimana anggota dari Polres jayawijaya maupun dari Brimob akan bergabung dengan anggota TNI dari Kodim 1702/Jayawijaya dan dari Batalyon 756/Wimane Sili.
“Memang patroli ini haru dilakukan secara gabungan, agar lebih meyakinkan masyarakat untuk kembali melakukan aktivitasnya seperti biasa,” pungkasnya.(jo/nat)