Balai Wilayah Sungai Papua Merauke. Kepala Balai Wilayah Sungai Papua Merauke Ir. Yulianus Mambrasar, SST, MSi, MT
Yulianus Mambrasar ( FOTO : Gamel Cepos )
JAYAPURA – Tak hanya pekerjaan pengaman pantai yang segera dikerjakan. Balai Wilayah Sungai jauh-jauh hari juga telah mengerjakan intake air baku untuk menjawab ketersediaan kebutuhan air di Kota Jayapura. Sumbernya adalah Danau Sentani dengan lokasi intake berada di batas Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura. Target selesainya juga sama, sebelum PON tahun 2020 sudah bisa dioperasikan. Debit yang dihasilkan bisa mencapai 250 liter/detik.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Provinsi Papua, Yulianus Mambrasar menyampaikan bahwa saat ini jika dilihat secara fisik untuk pemasangan trase pipa sudah mencapai 70 % sedangkan untuk genset dan pompa masih dalam proses pengiriman. “Kami berharap akhir Oktober alat ini sudah ada dan langsung di pasang. Saya jelaskan bahwa membangunan intake air baku Kota Jayapura ini untuk mendukung kebutuhan air dengan melihat debit air yang terus berkurang,” kata Yulianus Mambrasar di Grand Abepura, Kamis (17/10).
Ia menyampaikan latar belakang pembangunan ini karena usulan dari PDAM kepada balai wilayah sungai Papua tahun 2015, dan pihaknya mengusulkan ke pemerintah pusat untuk membantu membangun intake air baku. Hanya kata Yulianus intake ini bersifat suplayed, atau hanya di gunakan sewaktu-waktu ketika debit air di kota Jayapura berkurang. “Jadi bukan tiap hari melainkan sewaktu-waktu, dan bukan untuk operasional 1 x 24 jam,“ tegasnya
Intake ini sendiri menyedot dari Danau Sentani yang kemudian dinaikkan ke instalasi reservoir dan akan dikonekan dengan pipa PDAM. Untuk bosternya sendiri sengaja mengambil lokasi diketinggian untuk menggunakan tekanan grafitasi dalam pendistribusiannya. “Debitnya bisa 250 liter/detik sedangkan kualitas air BWS menyerahkan ke Lapkesda Papua dan sebelumnya sudah dilakukan penelitian lebih dulu dan itu layak,” pungkas Mambrasar. (ade/wen)
JAYAPURA – Tak hanya pekerjaan pengaman pantai yang segera dikerjakan. Balai Wilayah Sungai jauh-jauh hari juga telah mengerjakan intake air baku untuk menjawab ketersediaan kebutuhan air di Kota Jayapura. Sumbernya adalah Danau Sentani dengan lokasi intake berada di batas Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura. Target selesainya juga sama, sebelum PON tahun 2020 sudah bisa dioperasikan. Debit yang dihasilkan bisa mencapai 250 liter/detik.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Provinsi Papua, Yulianus Mambrasar menyampaikan bahwa saat ini jika dilihat secara fisik untuk pemasangan trase pipa sudah mencapai 70 % sedangkan untuk genset dan pompa masih dalam proses pengiriman. “Kami berharap akhir Oktober alat ini sudah ada dan langsung di pasang. Saya jelaskan bahwa membangunan intake air baku Kota Jayapura ini untuk mendukung kebutuhan air dengan melihat debit air yang terus berkurang,” kata Yulianus Mambrasar di Grand Abepura, Kamis (17/10).
Ia menyampaikan latar belakang pembangunan ini karena usulan dari PDAM kepada balai wilayah sungai Papua tahun 2015, dan pihaknya mengusulkan ke pemerintah pusat untuk membantu membangun intake air baku. Hanya kata Yulianus intake ini bersifat suplayed, atau hanya di gunakan sewaktu-waktu ketika debit air di kota Jayapura berkurang. “Jadi bukan tiap hari melainkan sewaktu-waktu, dan bukan untuk operasional 1 x 24 jam,“ tegasnya
Intake ini sendiri menyedot dari Danau Sentani yang kemudian dinaikkan ke instalasi reservoir dan akan dikonekan dengan pipa PDAM. Untuk bosternya sendiri sengaja mengambil lokasi diketinggian untuk menggunakan tekanan grafitasi dalam pendistribusiannya. “Debitnya bisa 250 liter/detik sedangkan kualitas air BWS menyerahkan ke Lapkesda Papua dan sebelumnya sudah dilakukan penelitian lebih dulu dan itu layak,” pungkas Mambrasar. (ade/wen)
