MERAUKE- Uskup Agung Merauke Mgr Petrus Canisius Mandagi telah berumur 75 tahun. Karena pria kelahiran Manado tersebut lahir 27 April 1949. Sesuai dengan aturan gereja Katolik, seorang Uskup akan pensiun di umur 75 tahun. Namun begitu, Paus Fransiskus memperpanjang jabatan Petrus Canisius Mandagi 2 tahun kedepan sebagai Uskup Agung Merauke.
Perpanjangan jabatan Uskup Agung Merauke Petrus Canisius Mandagi tersebut diumumkan langsung oleh Uskup Mandagi kepada umat Katolik Keuskupan Agung Merauke dalam perayaan misa syukur hari ulang tahun ke-119 misi Katolik masuk Papua Selatan di Patung Hati Kudus Yesus Bandara Mopah Merauke, Rabu (14/08/2024) .
Saat membacakan surat duta besar Vatikan untuk Indonesia, terungkap bahwa Uskup Petrus Canisius Mandagi telah mengajukan surat permohonan pengunduran diri sebagai Uskup Agung Merauke tertanggal 2 Mei 2024 yang ditujukan kepada Paus Fransiskus karena telah berusia 75 tahun.
‘’Mengenai hal ini saya merasa terhormat dan bersuka cita karena dapat menyampaikan kepada anda bahwa Bapa Suci setelah mempertimbangkan semangat apostolik anda, pelayanan anda yang murah hati serta kebaikan gereja lokal telah memutuskan bahwa anda akan melanjutkan kepemimpinan anda yang sangat berharga sebagai Uskup Agung Metropolitan Merauke selama 2 tahun kedepan,’’ kata Uskup Mandagi membacakan surat Duta Vatikan untuk Indonesia Mgr Piero Pioppo.
Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Mgr. Piero Pioppo juga menyampaikan selamat kepada Uskup Mandagi atas dedikasinya selama ini dalam menggembalakan umat Katolik di Keuskupan Agung Merauke.
Terkait dengan siapa pengganti Petrus Canisius Mandagi kedepan hingga saat ini masih menjadi tanda tanya. Namun ada sebagian besar umat awam yang ada di Keuskupan Agung Merauke menginginkan Uskup Agung Merauke kedepan adalah orang asli Papua Selatan. Apalagi misi Katolik di Papua Selatan tel;ah berumur 119 tahun.
Namun Uskup Mandagi memiliki pandangan berbeda. Mandagi meminta umat untuk tidak menyamakan dalam pemerintah seperti provinsi dan kabupaten untuk menujukan kedewasaan baiknya dipimpin putra-putri lokal atau setempat.
‘’Gereja bukanlah demikian. Tidak bisa disamakan dengan provinsi atau kabupaten,’’ katanya. Menurut dia , ada banyak orang Katolik yang tidak tahu gereja termasuk para imam sebagian sudah lupa dan menyamakan dengan pemerintahan di provinsi dan kabupaten.
‘’Bukanlah demikian. Ukuran kedewaasaan gereja atau keuskupan, seperti logo yang tertera dalam kedatangan kunjungan Paus Fransiskus yakni beriman, persaudaraan dan bela rasa,’’ tandasnya. (ulo/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos