Friday, October 18, 2024
33.7 C
Jayapura

Semester I,  Penyerapan Keuangan Lebih Tinggi Dibandingkan Fisik

SENTANI -Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Jayapura, Parson Horota mengatakan, progres realisasi penyerapan keuangan dan fisik Pemkab Jayapura pada semester I tahun anggaran 2024  untuk penyerapan keuangan mencapai 45 persen, sedangkan realisasi penyerapan fisik 35 persen.

Penyerapan keuangan lebih tinggi karena yang dikeluarkan Pemkab Jayapura lebih besar,  walaupun pekerjaan fisik belum selesai karena ada permintaan dari pihak ketiga.

“Memang seharusnya semua harus imbang,  antara penyerapan keuangan dan fisik. Walaupun demikian, penyerapan keuangan  lebih besar ini tentu lebih bagus,  karena dalam hal tender memang harus mengeluarkan uang walaupun pekerjaannya belum selesai total, sehingga kalau anggaran lebih besar sudah dikeluarkan dari fisik lebih bagus karena nanti bisa mendongkrak progres pekerjaan fisik,”ungkapnya.

Baca Juga :  Kondisi SMAN Demta Memprihatinkan

Diakuinya, penyerapan keuangan lebih tinggi juga tidak untuk pembayaran pekerjaan fisik saja, tapi juga untuk pengadaan ATK yang harus dibayarkan,  sehingga hal ini juga mempengaruhi penyerapan keuangan di semester I TA 2024.

Dijelaskan, jika pekerjaan sudah dilakukan dan sudah ditenderkan maka belanja non fisik berkurang tidak ada penganggaran lagi,  tinggal fokus fisiknya saja dan pekerja fisik pun ada belanja ATK tidak hanya pembangunan.

Ditambahkan, untuk  memaksimalkan penyerapan fisik dan keuangan,  diharapkan OPD bisa terus menggenjot pekerjaan fisik dan keuangan.

  “Untuk OPD memang dalam menjalankan program lemah di pelaporan. Kita sudah kerja hanya pelaporan belum, kendala pengimputan hanya satu  aplikasi secara nasional sehingga penata usahanya di keuangan juga ada kendala,”ucapnya.

Baca Juga :  Oktober, Disnakertrans Kirim 50 Pencaker Ikut Pelatihan

Parson mencontohkan, seperti satu bulan lalu pembayaran ULP terlambat karena harus dimasukkan penghitungnya dalam aplikasi, tapi akhirnya sudah dibayarkan, hal ini juga dibantu dengan melakukan  konsultasi dengan pusat dan diberikan ruang.(dil/ary)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

SENTANI -Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Jayapura, Parson Horota mengatakan, progres realisasi penyerapan keuangan dan fisik Pemkab Jayapura pada semester I tahun anggaran 2024  untuk penyerapan keuangan mencapai 45 persen, sedangkan realisasi penyerapan fisik 35 persen.

Penyerapan keuangan lebih tinggi karena yang dikeluarkan Pemkab Jayapura lebih besar,  walaupun pekerjaan fisik belum selesai karena ada permintaan dari pihak ketiga.

“Memang seharusnya semua harus imbang,  antara penyerapan keuangan dan fisik. Walaupun demikian, penyerapan keuangan  lebih besar ini tentu lebih bagus,  karena dalam hal tender memang harus mengeluarkan uang walaupun pekerjaannya belum selesai total, sehingga kalau anggaran lebih besar sudah dikeluarkan dari fisik lebih bagus karena nanti bisa mendongkrak progres pekerjaan fisik,”ungkapnya.

Baca Juga :  Gempa Guncang Jayapura, Empat Orang Meninggal Dunia

Diakuinya, penyerapan keuangan lebih tinggi juga tidak untuk pembayaran pekerjaan fisik saja, tapi juga untuk pengadaan ATK yang harus dibayarkan,  sehingga hal ini juga mempengaruhi penyerapan keuangan di semester I TA 2024.

Dijelaskan, jika pekerjaan sudah dilakukan dan sudah ditenderkan maka belanja non fisik berkurang tidak ada penganggaran lagi,  tinggal fokus fisiknya saja dan pekerja fisik pun ada belanja ATK tidak hanya pembangunan.

Ditambahkan, untuk  memaksimalkan penyerapan fisik dan keuangan,  diharapkan OPD bisa terus menggenjot pekerjaan fisik dan keuangan.

  “Untuk OPD memang dalam menjalankan program lemah di pelaporan. Kita sudah kerja hanya pelaporan belum, kendala pengimputan hanya satu  aplikasi secara nasional sehingga penata usahanya di keuangan juga ada kendala,”ucapnya.

Baca Juga :  Hari ini Pemkab Jayapura Salurkan THR ASN

Parson mencontohkan, seperti satu bulan lalu pembayaran ULP terlambat karena harus dimasukkan penghitungnya dalam aplikasi, tapi akhirnya sudah dibayarkan, hal ini juga dibantu dengan melakukan  konsultasi dengan pusat dan diberikan ruang.(dil/ary)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya