Thursday, September 19, 2024
27.7 C
Jayapura

Beberapa Produsen Alat Musik hingga Musisi Banyak yang Menghubungi

Berawal dari Eskul Gitar, Band Bocah SD ini Pun viral di Jagad Maya

Usia mereka masih belasan tahun, baru duduk di bangku sekolah dasar. Tapi, soal musikalitas, jangan ditanya lagi. Lagu tricky semacam milik grup band Payung Teduh pun dengan indah mereka mainkan.

AYU ISMA, Kota, JP Radar Kediri

Sembilan bocah duduk di bangku kayu. Berpayung rindangnya pohon mangga di halaman sekolah mereka, di SDN Betet 3. Masing-masing memegang alat musik, yang menunggu waktu mereka mainkan.

  Satu di antaranya sudah asyik memetik senar gitar. Memainkan nada intro lagu berjudul ‘Untuk Perempuan yang Sedang di Pelukan’. Intro lagu tenar milik grup musik Payung Teduh (kini bernama Parade Hujan) itu dimainkan oleh Raditya Abrar.

Baca Juga :  Tak Segera Tetapkan Tarif Baru, Sopir Ancam Mogok dan Naikkan Tarif 

  Wajah gitaris 12 tahun ini datar. Tapi, petikan gitarnya mampu membuat hanyut yang mendengarkan. Apalagi, disambung ketukan drum pad Guntur, yang menjadi penanda masuknya instrumen lain, gitar, keyboard, hingga vokal.

  Selain Raditya dan Guntur, personel band bocah, yang bernama Shankara, ini adalah Varo, Derrick, Danu, Ashika, Lyrica, Laila, dan Alya. Kemampuan bermusik mereka yang memang bagus ditandai dengan viralnya video mereka di TikTok. Sudah dilihat oleh 4,6 juta orang!

   Komentar pada aksi band bocah ini pun mencapai ribuan. Kebanyakan menyiratkan keheranannya dengan kemampuan anak kecil yang bisa memainkan melodi lagu indie yang terkenal tricky itu. Sebagian lagi kagum dengan guru-guru yang memfasilitasi bakat siswa yang tidak setengah-setengah.

Baca Juga :  Sedikitnya ada 8 Titik Jadi 'Tempat' Pembuangan Sampah dan Sisa Material

  “Saya mulai belajar baru sekitar satu tahun yang lalu,” ucap Guntur, sang drummer.

Ya, rata-rata para bocah ini baru mulai belajar memainkan instrumen musik. Derrick misalnya, pemain bass ini bahkan harus ‘rela’ memainkan bas gitar yang lebih besar dari tubuh 11 tahunnya. Beberapa kali, ketika jeda antarlagu, dia pun meniupi jemarinya. Seperti menghilangkan panas akibat menekan chord bas yang lebih tebal dari gitar melodi itu.

  “Yang ngajarin Pak Wafi,” akunya.

Berawal dari Eskul Gitar, Band Bocah SD ini Pun viral di Jagad Maya

Usia mereka masih belasan tahun, baru duduk di bangku sekolah dasar. Tapi, soal musikalitas, jangan ditanya lagi. Lagu tricky semacam milik grup band Payung Teduh pun dengan indah mereka mainkan.

AYU ISMA, Kota, JP Radar Kediri

Sembilan bocah duduk di bangku kayu. Berpayung rindangnya pohon mangga di halaman sekolah mereka, di SDN Betet 3. Masing-masing memegang alat musik, yang menunggu waktu mereka mainkan.

  Satu di antaranya sudah asyik memetik senar gitar. Memainkan nada intro lagu berjudul ‘Untuk Perempuan yang Sedang di Pelukan’. Intro lagu tenar milik grup musik Payung Teduh (kini bernama Parade Hujan) itu dimainkan oleh Raditya Abrar.

Baca Juga :  Biaya Rp 150 Ribu Saja, Saksi Ahli dari Dosen yang Tak Minta Dibayar

  Wajah gitaris 12 tahun ini datar. Tapi, petikan gitarnya mampu membuat hanyut yang mendengarkan. Apalagi, disambung ketukan drum pad Guntur, yang menjadi penanda masuknya instrumen lain, gitar, keyboard, hingga vokal.

  Selain Raditya dan Guntur, personel band bocah, yang bernama Shankara, ini adalah Varo, Derrick, Danu, Ashika, Lyrica, Laila, dan Alya. Kemampuan bermusik mereka yang memang bagus ditandai dengan viralnya video mereka di TikTok. Sudah dilihat oleh 4,6 juta orang!

   Komentar pada aksi band bocah ini pun mencapai ribuan. Kebanyakan menyiratkan keheranannya dengan kemampuan anak kecil yang bisa memainkan melodi lagu indie yang terkenal tricky itu. Sebagian lagi kagum dengan guru-guru yang memfasilitasi bakat siswa yang tidak setengah-setengah.

Baca Juga :  1.584 Pelajar dari 36 Sekolah Ikuti Lomba Gerak Jalan

  “Saya mulai belajar baru sekitar satu tahun yang lalu,” ucap Guntur, sang drummer.

Ya, rata-rata para bocah ini baru mulai belajar memainkan instrumen musik. Derrick misalnya, pemain bass ini bahkan harus ‘rela’ memainkan bas gitar yang lebih besar dari tubuh 11 tahunnya. Beberapa kali, ketika jeda antarlagu, dia pun meniupi jemarinya. Seperti menghilangkan panas akibat menekan chord bas yang lebih tebal dari gitar melodi itu.

  “Yang ngajarin Pak Wafi,” akunya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya