Friday, September 20, 2024
24.7 C
Jayapura

Listrik dan Air Jadi Kendala Utama, Tarif Pondok Tidak Tetap

Pantai Base-G, Tak Lagi Hits Seperti Dahulu, Apa Pengelola Pondok

Tak lengkap rasanya jika membicarakan pariwisata di Kota Jayapura tak membahas Pantai Base G. Ya, pantai yang terletak di utara Kota Jayapura itu tak lagi “dilirik” sebagai primadona wisata masyarakat, 

Jimi Karlodi-Jayapura

Mengisi waktu libur sekolah sejumlah anak bermain air di pesisir pantai Base-G, kota Jayapura Papua, Sabtu (6/7). Anak-anak memanfaatkan masa libur panjang kenaikan kelas yang berlangsung hingga pertengahan Juli 2024 dengan bermain di pantai.

Tidak hanya dari kalangan pelajar, terlihat juga antusias warga berwisata meski cuaca mendung dan sedikit gerimis saat libur akhir pekan di Pantai Base-G.

Selain lokasinya lumayan jauh dari pusat kota,  dan permukiman warga, juga masalah listrik, air dan keamanan di lokasi wisata ini perlu diwaspadai. Hal itu dijelaskan oleh, Marince kepada Cenderawasih Pos.

Pada Sabtu (6/7) dari pantauan Cenderawasih Pos di lokasi terlihat jumlah kunjungan wisatawan ke objek wisata itu bisa mencapai ratusan orang. Terlihat juga sejumlah pengunjung menikmati bermain pasir putih dan menikmati bersihnya air di pantai itu.

Baca Juga :  Untuk Cegah Korban Jalur Transportasi Sungai, Jalan Strategis Dibangun

“Kalau hari libur bulan Juli begitu agak ramai, kalau macam star kerja atau sekolah itu kadang hari biasa itu sepi, tetapi kalau hari Sabtu-Minggu itu pasti ramai ,” kata Marince (28), salah salah seorang pemilik pondok wisata di pantai Base-G, Sabtu (6/7) sekira pukul 12:30 WIT.

  “Di sini kendalanya itu listrik karena sebagiannya sudah ada sementara belum ada, dan juga air, kebanyakan kita juga belikan air untuk kamar mandi, itu juga masalah,” kata Marice kepada Cenderawasih Pos.

Tidak hanya itu adapun kendala lain yang dihadapi pihaknya, yaitu para pengunjung biasanya permasalahan dengan harga pondok, dan harga parkiran. Seperti diketahui harga pondok wisata di pantai Base-G bervariasi.

Yang mengunakan listrik berkisaran Rp 350- Rp 400 ribu, sedangkan yang tidak mengunakan listrik berkisar Rp 300 ribu, harga tersebut termasuk parkiran, dan kamar mandi. Menurutnya harga tersebut wajar-wajar saja karena tiap hari Ia selalu membersihkan.

Baca Juga :  Sempat Menamatkan Sekolah, Digigit Korban Dan Dibalas Hantaman Pipa

Sementara itu, bagi pengunjung yang datang dan berjalan-jalan akan dikenakan hanya biaya parkiran saja, untuk mobil sebesar Rp 20 ribu dan mobil Rp 50 ribu.

Marince mengaku terkait keamanan di lokasi wisata itu masih sangat berkurang ditanggapi, masih sering terjadi pemalakan, pemalangan dan lain sebagainya. Tidak hanya itu rasa kepedulian terhadap sesama masih sangat minim apabila terjadi kecelakaan laut, seperti orang tenggelam.

“Memang kalau untuk keamanan kita disini masih kurang. Kurang mungkin karena banyak yang tidak peduli. Anak-anak disini itu kurang peduli begitu, rasa kepedulian anak-anak itu kurang,” ungkapnya.

“Contohnya macam, kalau ada orang yang tenggelam kita cari orang dari luar, padahal anak-anak kampung itu sebenarnya banyak,” tambahnya.

Pantai Base-G, Tak Lagi Hits Seperti Dahulu, Apa Pengelola Pondok

Tak lengkap rasanya jika membicarakan pariwisata di Kota Jayapura tak membahas Pantai Base G. Ya, pantai yang terletak di utara Kota Jayapura itu tak lagi “dilirik” sebagai primadona wisata masyarakat, 

Jimi Karlodi-Jayapura

Mengisi waktu libur sekolah sejumlah anak bermain air di pesisir pantai Base-G, kota Jayapura Papua, Sabtu (6/7). Anak-anak memanfaatkan masa libur panjang kenaikan kelas yang berlangsung hingga pertengahan Juli 2024 dengan bermain di pantai.

Tidak hanya dari kalangan pelajar, terlihat juga antusias warga berwisata meski cuaca mendung dan sedikit gerimis saat libur akhir pekan di Pantai Base-G.

Selain lokasinya lumayan jauh dari pusat kota,  dan permukiman warga, juga masalah listrik, air dan keamanan di lokasi wisata ini perlu diwaspadai. Hal itu dijelaskan oleh, Marince kepada Cenderawasih Pos.

Pada Sabtu (6/7) dari pantauan Cenderawasih Pos di lokasi terlihat jumlah kunjungan wisatawan ke objek wisata itu bisa mencapai ratusan orang. Terlihat juga sejumlah pengunjung menikmati bermain pasir putih dan menikmati bersihnya air di pantai itu.

Baca Juga :  Pemkot Cek Aset Sumber Retribusi di Kawasan Ruko Jayapura

“Kalau hari libur bulan Juli begitu agak ramai, kalau macam star kerja atau sekolah itu kadang hari biasa itu sepi, tetapi kalau hari Sabtu-Minggu itu pasti ramai ,” kata Marince (28), salah salah seorang pemilik pondok wisata di pantai Base-G, Sabtu (6/7) sekira pukul 12:30 WIT.

  “Di sini kendalanya itu listrik karena sebagiannya sudah ada sementara belum ada, dan juga air, kebanyakan kita juga belikan air untuk kamar mandi, itu juga masalah,” kata Marice kepada Cenderawasih Pos.

Tidak hanya itu adapun kendala lain yang dihadapi pihaknya, yaitu para pengunjung biasanya permasalahan dengan harga pondok, dan harga parkiran. Seperti diketahui harga pondok wisata di pantai Base-G bervariasi.

Yang mengunakan listrik berkisaran Rp 350- Rp 400 ribu, sedangkan yang tidak mengunakan listrik berkisar Rp 300 ribu, harga tersebut termasuk parkiran, dan kamar mandi. Menurutnya harga tersebut wajar-wajar saja karena tiap hari Ia selalu membersihkan.

Baca Juga :  Guyuran Hujan, KSAD Tanam 1.000 Pohon Mangrove di  Pantai Payum

Sementara itu, bagi pengunjung yang datang dan berjalan-jalan akan dikenakan hanya biaya parkiran saja, untuk mobil sebesar Rp 20 ribu dan mobil Rp 50 ribu.

Marince mengaku terkait keamanan di lokasi wisata itu masih sangat berkurang ditanggapi, masih sering terjadi pemalakan, pemalangan dan lain sebagainya. Tidak hanya itu rasa kepedulian terhadap sesama masih sangat minim apabila terjadi kecelakaan laut, seperti orang tenggelam.

“Memang kalau untuk keamanan kita disini masih kurang. Kurang mungkin karena banyak yang tidak peduli. Anak-anak disini itu kurang peduli begitu, rasa kepedulian anak-anak itu kurang,” ungkapnya.

“Contohnya macam, kalau ada orang yang tenggelam kita cari orang dari luar, padahal anak-anak kampung itu sebenarnya banyak,” tambahnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya