Friday, November 22, 2024
25.7 C
Jayapura

35 Ekor Babi di Wilayah Sentani Timur Dimusnahkan

SENTANI– Sebanyak 35 ekor ternak babi di wilayah Sentani Timur, Kabupaten Jayapura dilakukan depopulasi atau pemusnahan terbatas. Pemusnahan dilakukan karena ternak babi tersebut terinfeksi virus African Swine Fever (ASF). Hal ini dikatakan, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan, Jenny Deda kepada wartawan, Senin (3/6) kemarin.

Diakui,  pemusnahan ini sebagai bentuk pencegahan dari pemerintah dan agar ternak babi yang terinfeksi virus ASF tidak menular ke peternakan lainnya.

“Ternak yang dimusnahkan ini karena lokasinya berdekatan dengan kasus ternak babi mati dari bulan Januari hingga Maret 2024 di wilayah Sentani Timur. Jadi  agar tidak menyebar, karena jarak 100 meter sangat mudah menyebar virus ASF maka dilakukan pemusnahan,”ujarnya.

Baca Juga :  Jadilah Kebanggan Bumi Kenambai Umbai

Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Adorsina Wompere menjelaskan,  dari 35 ekor ternak yang dimusnahkan, sebelumnya awal tahun 2024 terjadi kematian puluhan ternak dengan jangka waktu bulan Januari hingga Maret.

“Jadi ternak babi yang dimusnahkan dari sisa ternak masih dalam keadaan hidup yang terinfeksi virus, maka selama enam bulan peternakan di wilayah itu disterilkan,” ucapnya.

Ia berharap peternak babi di Kabupaten Jayapura tidak panik,  karena pemerintah terus melakukan langkah pencegahan agar virus African Swine Fever (ASF) supaya tidak berdampak pada seluruh peternak di Papua khusus Kabupaten Jayapura.

“Virus ini tidak menular ke manusia, namun memang dalam beternak babi masyarakat harus menjaga kebersihan kandang dan apabila ada gejala masyarakat dapat melaporkan agar segera dilakukan pencegahan,”tandasnya. (dil/ary)

Baca Juga :  Soal Daerah Rawan,  Polres Jayapura Sudah Lakukan Antisipasi

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos   

SENTANI– Sebanyak 35 ekor ternak babi di wilayah Sentani Timur, Kabupaten Jayapura dilakukan depopulasi atau pemusnahan terbatas. Pemusnahan dilakukan karena ternak babi tersebut terinfeksi virus African Swine Fever (ASF). Hal ini dikatakan, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan, Jenny Deda kepada wartawan, Senin (3/6) kemarin.

Diakui,  pemusnahan ini sebagai bentuk pencegahan dari pemerintah dan agar ternak babi yang terinfeksi virus ASF tidak menular ke peternakan lainnya.

“Ternak yang dimusnahkan ini karena lokasinya berdekatan dengan kasus ternak babi mati dari bulan Januari hingga Maret 2024 di wilayah Sentani Timur. Jadi  agar tidak menyebar, karena jarak 100 meter sangat mudah menyebar virus ASF maka dilakukan pemusnahan,”ujarnya.

Baca Juga :  Polisi Siap Bantu Pemkab Kontrol Inflasi Daerah

Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Adorsina Wompere menjelaskan,  dari 35 ekor ternak yang dimusnahkan, sebelumnya awal tahun 2024 terjadi kematian puluhan ternak dengan jangka waktu bulan Januari hingga Maret.

“Jadi ternak babi yang dimusnahkan dari sisa ternak masih dalam keadaan hidup yang terinfeksi virus, maka selama enam bulan peternakan di wilayah itu disterilkan,” ucapnya.

Ia berharap peternak babi di Kabupaten Jayapura tidak panik,  karena pemerintah terus melakukan langkah pencegahan agar virus African Swine Fever (ASF) supaya tidak berdampak pada seluruh peternak di Papua khusus Kabupaten Jayapura.

“Virus ini tidak menular ke manusia, namun memang dalam beternak babi masyarakat harus menjaga kebersihan kandang dan apabila ada gejala masyarakat dapat melaporkan agar segera dilakukan pencegahan,”tandasnya. (dil/ary)

Baca Juga :  Hotel Tabita Full Operasi Tahun 2023

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya