Sunday, September 22, 2024
28.7 C
Jayapura

Ujian Secara Online, Gunakan Aplikasi CBT Siswa Bisa Gunakan Handphone

Melihat pelaksanaan USBK di Sejumlah SMP di Kota Jayapura

Dengan perkembangan tehnologi informasi saat ini, para peserta didik di tiap sekolah diharapkan mampu menguasai sejak dini. Sebab,  pelaksanaan ujian akhir SMP ini sudah menerapkan Ujian Sekolah Berbasis Komputer (USBK). Lantas seperti apa pelaksanaan dan kendala yang masih dihadapi?

Laporan: Jimi Karlodi dan Robert Mboik_Jayapura

Dari pantauan Cenderawasih Pos, di SMP Negeri 1 Kota Jayapura, sekolah ini boleh dibilang menjadi salah satu sekolah favorit dan sekolah unggul untuk sekolah negeri yang ada di Kota Jayapura.  Karena hampir tiap tahun menerima pendaftaran siswa baru yang cukup membludak. Di tahun ini jumlah peserta didik yang mengikuti ujian sekolah berbasis komputer dari SMP Negeri 1 kota Jayapura itu sebanyak 378 orang dan mereka terbagi ke dalam 19 ruang belajar.

Baca Juga :  Wujudkan Kampung Mandiri, Tingkatkan Peran Bumkam

   Kepala SMP Negeri 1 Kota Jayapura, Purnama Sinaga mengungkapkan pelaksanaan ujian berbasis komputer di sekolah itu sudah dilaksanakan berturut-turut 4 tahun terakhir sejak 2020 lalu. Meski pelaksanaan ujian berjalan baik, namun sekolah juga kadang menemui sedikit kendala, misalnya bagaimana menjawab persoalan peserta didik yang tidak memiliki laptop maupun handphone sebagai peralatan kerja yang harus disiapkan.

  Kemudian yang tak kalah penting mengenai kesiapan jaringan internetnya. Sehingga sekolah memang harus bekerja ekstra untuk mengatasi persoalan-persoalan seperti itu. Sebelumnya, untuk mengatasi dua persoalan ini pihaknya terpaksa menggunakan lab komputer untuk siswa-siswi peserta ujian.

   Namun mulai tahun ini siswa-siswi boleh bernafas lega,  karena mereka bisa melaksanakan atau mengikuti ujian di ruang kelas dengan peserta didik lainnya. Karena pihak sekolah sendiri sudah menyiapkan laptop bagi siswa-siswi yang tidak memiliki fasilitas. Kemudian mereka juga mengupgrade kekuatan jaringan wi-fi atau internet sehingga bisa melayani seluruh jaringan komputer peserta didik yang melaksanakan ujian.

Baca Juga :  Perkada Tidak Hanya di Papua, Tapi Sudah Dilakukan di Sejumlah Daerah

  “SMP Negeri 1 ini dilakukan secara online menggunakan aplikasi computer base tes (CBT). Jumlah ruang yang digunakan itu ada 19 ruang kelas. Jumlah keseluruhan siswa-siswi yang mengikuti ujian itu adalah 378 orang yang dibagi ke dalam 19 ruang itu” ujar Purnama Sinaga.

Melihat pelaksanaan USBK di Sejumlah SMP di Kota Jayapura

Dengan perkembangan tehnologi informasi saat ini, para peserta didik di tiap sekolah diharapkan mampu menguasai sejak dini. Sebab,  pelaksanaan ujian akhir SMP ini sudah menerapkan Ujian Sekolah Berbasis Komputer (USBK). Lantas seperti apa pelaksanaan dan kendala yang masih dihadapi?

Laporan: Jimi Karlodi dan Robert Mboik_Jayapura

Dari pantauan Cenderawasih Pos, di SMP Negeri 1 Kota Jayapura, sekolah ini boleh dibilang menjadi salah satu sekolah favorit dan sekolah unggul untuk sekolah negeri yang ada di Kota Jayapura.  Karena hampir tiap tahun menerima pendaftaran siswa baru yang cukup membludak. Di tahun ini jumlah peserta didik yang mengikuti ujian sekolah berbasis komputer dari SMP Negeri 1 kota Jayapura itu sebanyak 378 orang dan mereka terbagi ke dalam 19 ruang belajar.

Baca Juga :  Pendapatan Turun Drastis, Bayar Kos Saja Susah Terpaksa Tidur di “Hotel Suzuki”

   Kepala SMP Negeri 1 Kota Jayapura, Purnama Sinaga mengungkapkan pelaksanaan ujian berbasis komputer di sekolah itu sudah dilaksanakan berturut-turut 4 tahun terakhir sejak 2020 lalu. Meski pelaksanaan ujian berjalan baik, namun sekolah juga kadang menemui sedikit kendala, misalnya bagaimana menjawab persoalan peserta didik yang tidak memiliki laptop maupun handphone sebagai peralatan kerja yang harus disiapkan.

  Kemudian yang tak kalah penting mengenai kesiapan jaringan internetnya. Sehingga sekolah memang harus bekerja ekstra untuk mengatasi persoalan-persoalan seperti itu. Sebelumnya, untuk mengatasi dua persoalan ini pihaknya terpaksa menggunakan lab komputer untuk siswa-siswi peserta ujian.

   Namun mulai tahun ini siswa-siswi boleh bernafas lega,  karena mereka bisa melaksanakan atau mengikuti ujian di ruang kelas dengan peserta didik lainnya. Karena pihak sekolah sendiri sudah menyiapkan laptop bagi siswa-siswi yang tidak memiliki fasilitas. Kemudian mereka juga mengupgrade kekuatan jaringan wi-fi atau internet sehingga bisa melayani seluruh jaringan komputer peserta didik yang melaksanakan ujian.

Baca Juga :  Papua masih Tergantung Daerah Produsen, Rawan Terpapar Risiko Tekanan Harga

  “SMP Negeri 1 ini dilakukan secara online menggunakan aplikasi computer base tes (CBT). Jumlah ruang yang digunakan itu ada 19 ruang kelas. Jumlah keseluruhan siswa-siswi yang mengikuti ujian itu adalah 378 orang yang dibagi ke dalam 19 ruang itu” ujar Purnama Sinaga.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya