Friday, November 1, 2024
23.7 C
Jayapura

Mangrove Bisa Menjadi Upaya Mitigasi Perubahan Iklim

JAYAPURA – Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kemen LHK, Hanif Faisol mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki target bisa menanam pohon mangrove sebanyak 600 ribu selama 5 tahun.

Dari potensi hutan mangrove  yang dimiliki seluas 3,37 juta hektar dan masih memiliki potensi di angka 700 ribu hektar, maka peluang untuk aktif terlibat dalam menurunkan emisi rumah kaca dan karbon sangat terbuka.

  Hanif menyebut   peran mangrove sangat penting untuk menghandle climate crisis atau climate change.

“Jadi kita juga tidak memungkiri jika peran mangrove bisa menyerap 5 kali lebih baik  karbon  di udara dibanding pohon lain. Kami masih punya banyak target, sebab bumi tidak menunggu kita hingga 2020 dan Indonesia di internasional juga setuju  untuk menekan angka emisi rumah kaca dan juga karbon,” kata Hanif menjawab pertanyaan Cenderawasih Pos pada kegiatan penanaman serentak 25.000 mangrove se Indonesia yang dilakukan di Mendug, Teluk Yotefa, Kamis (26/4).

Baca Juga :  Diduga Pemilik Lahan Mangrove Palsukan Sertifikat

   Kegiatan ini   melibatkan BPKH, BPDAS, BBKSDA dan Pemprov Papua dan kata Hanif upaya  tersebut harus menggandeng provinsi, sebab yang dilakukan KLHK tidak akan berdampak apa – apa jika tidak didukung sepenuhnya oleh gubernur dan bupati. Disebutkan bahwa 25 April merupakan bulan kelima dilakukan penanaman serentak se Indonesia dan penanaman mangrove telah dilakukan di 25 lokasi serentak seluruh Indonesia.

   Ini bagian dari upaya mitigasi perubahan iklim, pemulihan kulitas lingkungan hidup dan percepatan rehabilitasi hutan dan lahan serta upaya untuk memperbaiki kualitas lingkungan dengan memperbanyak tegakan pohon. Selain itu juga  meningkatkan wawasan dan pemahaman masyarakat atas pelaksanaan program pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan khususnya kegiatan penanaman pohon.

Baca Juga :  Penimbunan Hutan Manggrove Atas Rekomendasi BKSDA 

  “Keberadaan pohon dan lahan yang baik akan meningkatkan daya dukung alam dalam mitigasi perubahan iklim. Selain itu, sebagai langkah positif restorasi dan melindungi lingkungan. Kita tidak hanya memberikan manfaat bagi bumi tetapi juga menciptakan warisan untuk generasi mendatang,” jelasnya.

JAYAPURA – Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kemen LHK, Hanif Faisol mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki target bisa menanam pohon mangrove sebanyak 600 ribu selama 5 tahun.

Dari potensi hutan mangrove  yang dimiliki seluas 3,37 juta hektar dan masih memiliki potensi di angka 700 ribu hektar, maka peluang untuk aktif terlibat dalam menurunkan emisi rumah kaca dan karbon sangat terbuka.

  Hanif menyebut   peran mangrove sangat penting untuk menghandle climate crisis atau climate change.

“Jadi kita juga tidak memungkiri jika peran mangrove bisa menyerap 5 kali lebih baik  karbon  di udara dibanding pohon lain. Kami masih punya banyak target, sebab bumi tidak menunggu kita hingga 2020 dan Indonesia di internasional juga setuju  untuk menekan angka emisi rumah kaca dan juga karbon,” kata Hanif menjawab pertanyaan Cenderawasih Pos pada kegiatan penanaman serentak 25.000 mangrove se Indonesia yang dilakukan di Mendug, Teluk Yotefa, Kamis (26/4).

Baca Juga :  Diduga Pemilik Lahan Mangrove Palsukan Sertifikat

   Kegiatan ini   melibatkan BPKH, BPDAS, BBKSDA dan Pemprov Papua dan kata Hanif upaya  tersebut harus menggandeng provinsi, sebab yang dilakukan KLHK tidak akan berdampak apa – apa jika tidak didukung sepenuhnya oleh gubernur dan bupati. Disebutkan bahwa 25 April merupakan bulan kelima dilakukan penanaman serentak se Indonesia dan penanaman mangrove telah dilakukan di 25 lokasi serentak seluruh Indonesia.

   Ini bagian dari upaya mitigasi perubahan iklim, pemulihan kulitas lingkungan hidup dan percepatan rehabilitasi hutan dan lahan serta upaya untuk memperbaiki kualitas lingkungan dengan memperbanyak tegakan pohon. Selain itu juga  meningkatkan wawasan dan pemahaman masyarakat atas pelaksanaan program pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan khususnya kegiatan penanaman pohon.

Baca Juga :  Penyitaan Dinilai Tidak Sah, PT Crown Pasific Abadi Ajukan Prapid 

  “Keberadaan pohon dan lahan yang baik akan meningkatkan daya dukung alam dalam mitigasi perubahan iklim. Selain itu, sebagai langkah positif restorasi dan melindungi lingkungan. Kita tidak hanya memberikan manfaat bagi bumi tetapi juga menciptakan warisan untuk generasi mendatang,” jelasnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya