Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan, Pj Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo, Bupati Merauke Romanus Mbaraka, ikut mendampingi KSAD dalam melakukan penanaman pohon mangrove tersebut.
Dari potensi hutan mangrove yang dimiliki seluas 3,37 juta hektar dan masih memiliki potensi di angka 700 ribu hektar, maka peluang untuk aktif terlibat dalam menurunkan emisi rumah kaca dan karbon sangat terbuka.
Pasalnya selain memiliki fungsi penting bagi kehidupan, karena selain sebagai sumber plasma nutfah, hutan mangrove juga menjadi tempat berkembang biak satwa termasuk menjadi pelindung atau barrier dari abrasi.
“Kami senang karena adik – adik dari Sekolah Papua Kasih ini memiliki pertanyaan yang tajam. Rasa ingin tahunya sangat tinggi dan mereka cerdas,” kata salah satu pemateri dari Rumah Bakau, Dorus Gheorgino Christo Samuelino.
Dalam tahun ini Pemerintah Kabupaten Mimika telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp1 miliar untuk pembangunan tracking Ekowisata Mangrove yang rencananya dibangun berbentuk Karaka (Kepiting) tersebut.
Kepala BBPOM Jayapura Hermanto, S. Si., Apt., MPPM mengatakan tujuan dari kegiatan kegiatan penanaman bibit pohon manggrove tersebut untuk meningkatkan kelestarian alam, khususnya ekosistem mangrove.