Friday, November 22, 2024
34.7 C
Jayapura

Lebih Dari 5000 Ekor Babi di Mimika Mati Akibat ASF

MIMIKA – Angka kematian babi akibat virus African Swine Fever (ASF) di Kabupaten Mimika kini mencapai 5200 ekor namun tren kasus ASF di Mimika mulai mengalami penurunan.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Kabupaten Mimika, Drh. Sabelina Fitriani saat ditemui wartawan di kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten Mimika, Senin (25/3/2024).

Sabelina mengatakan, setengah dari populasi ternak babi di Mimika telah mati akibat ASF alias Demam Babi Afrika tersebut. Sabelina menyebut, pemerintah tengah gencar memutus mata rantai penyebaran ASF agar ternak babi yang masih tersisa diupayakan untuk diselamatkan.

“Himbauan dari Dinas Peternakan bahwa ternak babi yang mati jangan dibuang sembarang tempat karena upaya kita untuk memutus rantai nanti tidak berhasil,” kata Sabelina.

Baca Juga :  Usulan Provinsi Nenangkawi Mencuat

Kata Sabelina, ternak babi yang mati harus ditanam. pemerintah telah menyiapkan tempat untuk penguburan bangkai-bangkai babi yang mati.

Pemerintah juga telah menyediakan kendaraan untuk menjemput ternak babi yang mati bagi peternak yang tidak memiliki kendaraan untuk mengantarnya ke tempat penguburan babi. “Jadi kita harapkan masyarakat menyampaikan aja ke dinas, ada kontak person yang kami sampaikan, nanti hubungi bapak Yordan,” ungkap Sabelina.

Ia juga mengimbau agar masyarakat khususnya peternak babi agar tidak mengambil sisa limbah rumah tangga untuk dijadikan sebagai pakan babi karena berisiko menularkan ASF. (mww)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

MIMIKA – Angka kematian babi akibat virus African Swine Fever (ASF) di Kabupaten Mimika kini mencapai 5200 ekor namun tren kasus ASF di Mimika mulai mengalami penurunan.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Kabupaten Mimika, Drh. Sabelina Fitriani saat ditemui wartawan di kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten Mimika, Senin (25/3/2024).

Sabelina mengatakan, setengah dari populasi ternak babi di Mimika telah mati akibat ASF alias Demam Babi Afrika tersebut. Sabelina menyebut, pemerintah tengah gencar memutus mata rantai penyebaran ASF agar ternak babi yang masih tersisa diupayakan untuk diselamatkan.

“Himbauan dari Dinas Peternakan bahwa ternak babi yang mati jangan dibuang sembarang tempat karena upaya kita untuk memutus rantai nanti tidak berhasil,” kata Sabelina.

Baca Juga :  Maskapai TransNusa Buka Rute Timika-Sorong, Wabup Mimika Berharap Konsisten

Kata Sabelina, ternak babi yang mati harus ditanam. pemerintah telah menyiapkan tempat untuk penguburan bangkai-bangkai babi yang mati.

Pemerintah juga telah menyediakan kendaraan untuk menjemput ternak babi yang mati bagi peternak yang tidak memiliki kendaraan untuk mengantarnya ke tempat penguburan babi. “Jadi kita harapkan masyarakat menyampaikan aja ke dinas, ada kontak person yang kami sampaikan, nanti hubungi bapak Yordan,” ungkap Sabelina.

Ia juga mengimbau agar masyarakat khususnya peternak babi agar tidak mengambil sisa limbah rumah tangga untuk dijadikan sebagai pakan babi karena berisiko menularkan ASF. (mww)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya