"Nanti di tanggal 21-24, selama 4 hari itu akan dilaksanakan kegiatan Numbai Kreatif Festival, ini dilaksanakan oleh komunitas anak-anak muda se-Kota Jayapura, yang tergabung di dalam forum Numbai kreatif forum, ini masuk kali ketiga dilaksanakan," kata Matias B. Mano, Selasa (5/9).
Kegiatan tersebut melibatkan masyarakat dari 4 kampung di Distrik Muara Tami, yakni Kampung Mosso, Skouw Mabo, Skouw Sae, dan Skouw Yambe. Dr. Indah Sulistiani, SE., M.I.Kom selaku pemateri mengatakan, tujuan dari kegiatan tersebut untuk meningkatkan sadar wisata, masyarakat Distrik Muara Tami.
Penjabat Wali Kota Jayapura, Dr. Frans Pekey, M.Si., dalam sambutanya mendorong perlu adanya peningkatan geliat pariwisata di kota Jayapura salah satunya dengan dilakukannya perlombaan desa wisata di antara 14 kampung yang ada di kota Jayapura itu.
Nurushafa Assauqiyah mengungkapkan rasa antusiasmenya bertemu langsung dengan Menteri Sandiaga Uno. Sebab selama ini bagi para finalis kebanyakan mereka hanya melihat dari televisi ataupun media massa lainnya. Momen ini adalah peluang emas untuk berinteraksi dan berdialog dengan tokoh sentral di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Noken bukan sekadar tas tradisional dari rajutan kulit kayu , namun noken telah ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya dunia, benda ini merupakan simbol perwujudan sikap saling menghargai perbedaan dan menjunjung tinggi solidaritas dalam kehidupan bermasyarakat,”ungkapnya Kamis, (10/8) kemarin.
Wakil Bupati Jayawijaya, Marthin Yogobi, SH, M.Hum saat menutup kegiatan tersebut memberikan apresiasi kepada masyarakat yang telah menjaga keamanan, sehingga FBLB ke-31 ini boleh berjalan dengan baik.
Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua, SE, MSi menyatakan, pada hari kedua pelaksanaan FBLB, ada 6 atraksi perang –perangan yang ditampilkan oleh beberapa distrik, permainan lain seperti sikoko dan juga karapan babi.
Staf Ahli Menteri Bidang Reformasi Birokrasi dan Regulasi (Menparekraf), R. Kurleni Ukar. Menyatakan Kemenparekraf menyambut baik atas terselenggarahnya kembali FBLB di tahun ini setelah terhenti akibat pandemi covid-19 selama 2 tahun (2021 – 2022).
" Ini luar biasa, mungkin ini yang terbesar mahasiswa KKN di Sarmi jumlahnya mencapai 441 orang, dan adik-adik selama ini selalu belajar teori di kampus , namun mulai saat ini adik-adik akan menghadapi satu tugas pengabdian yang harus dilakukan di lapangan, harus turun ke lapangan," ungkapnya.