Dari rekaman yang dikirim terlihat anggota kelompok yang dipimpin Ananias Ati Mimin menembaki pesawat yang sedang melintas di udara. Nampak dua orang dengan senjata laras panjang melepas tembakan berkali-kali namun pesawat tersebut tetap terbang.
“Daerah tersebut merupakan daerah konflik rawan 1 lantaran ada kelompok sipil bersenjata aktif di sana. Sehingga siklus kekerasan terus terjadi, dengan pendekatannya adalah keamanan versus kelompok sipil bersenjata,” kata Frits kepada Cenderawasih Pos, Rabu (20/9).
Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius Fakhiri menyampaikan bahwa pihaknya akan menambah perkuatan pasukan di Pegunungan Bintang dengan dua tugas, pertama melakukan olah TKP di sejumlah tempat dan kedua melakukan pengejaran terhadap para pelaku.
Beberapa video aktifitas warga dikirim oleh Kapolres Pegunungan Bintang terlihat warga khususnya di Oksibil masih melakukan aktifitas seperti biasa. Ada yang berjualan, ada yang melakukan aktifitas perkantoran dan juga kegiatan lain seperti biasa.
Kapolda Papua, Irjen Pol. Mathius Fakhiri mengatakan, kelompok yang mengatasnamakan Bintang Timur ini merupakan kelompok baru yang kerap datang dan pergi. Ini menurutnya mirip kelompok sempalan yang mencari eksistensi.
Dimana Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Bintang Timur melakukan sejumlah aksi. Mulai dari membakar, jembatan, menembaki salah satu angota Satgas Damai Cartenz, membakar kios, menembaki warga sipil dan yang terakhir membakar 1 pasar.
Bagaimana tidak, sebutir peluru menyerempet bagian kepala yang kemudian mengenai telinganya usai dihadang 5 orang dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Selasa (19/9/2023) pagi.
Peristiwa penembakan terhadap 2 masyarakat itu terjadi sekira pukul 19.00 WIT yang berawal dari pukul 16.00 WIT dimana kedua korban Regina Bitdana dan Jonas Kalakmabin berada di tempat kedukaan yang berlokasi di depan Pasar Lama Jalan Mabilabol Distrik Oksibil.
Jembatan ini dikatakan menjadi akses utama dari Kabupaten Yahukimo menuju Pegunungan Bintang. Tujuan membakar jembatan ini kata Komandan 35 Bintang Timur, Ananias Mimin adalah untuk memutuskan akses transportasi.
Dari kontak tembak yang terjadi mulai pukul 11.00 WIT ini salah satu anggota Brimob dari Satgas Damai Cartenz bernama Briptu Agung gugur. Kejadian ini dimulai saat aparat keamanan sedang melakukan patroli di daerah tersebut dan mendapat serangan.