"Kalau menurut kami, kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah kemarin itu gagal. Menyuruh orang tidak boleh jual di dalam jalan masuk pasar, tetapi sekarang justru orang ramai-ramai jualan di jalan di luar sana, itu kegagalan," kata Supri Samber, salah satu warga yang ditemui di Pasar Otonom Kotaraja
  Menurutnya banjir yang menggenangi Pasar Youtefa kemarin itu menimbulkan kerugian bagi pedagang. Namun dia mengaku tidak rugi terlalu besar. Sementara itu, pedagang lain, Kristina (30) mengatakan, sejak Senin (3/2) pasca kejadian dirinya tetap berjualan meski tempat jualannya masih tergenang akibat banjir.
  Banjir tersebut berasal dari luapan sungai yang ada samping pasar, baik Kali Acay maupun Siborhonyi. Luapan kali ini diperparah karena tersumbatnya salura air akibat banyaknya sampah yang dibuang sembarangan.
"Setiap hujan deras, Pasar Youtefa Abepura tergenang air. Ini mengakibatkan omzet pedagang menurun, karena jalan menuju pasar becek dan banyak pedagang tidak bisa berjualan lantaran tempat jualan mereka becek, kami pasrah saja," katanya, Selasa
Disini TPNPB masih mengklaim jika korban yang tewas adalah seorang intelejen. Pernyataan seperti in sejatinya selalu digunakan TPNPB untuk korban-korban warga sipil yang dianiaya dan dibunuh. Padahal korban sipil kebanyakan dipulangkan dan dimakamkan di kampung halaman seperti biasa dan tak ada prosesi upacara militer layaknya seorang aparat keamanan.
Salah satu pedagang pasar Potikelek Wamena Ellen Asso, saat ditemui mengaku, dirinya sangat terdampak minimnya pembeli sejak awal hingga bulan Januari ini akan segera berakhir, dan ia sendiri belum mengetahui apa yang menyebabkan pembeli di pasar tersebut sepi.
Di eks Pasar Swadaya (Pasar Lama) Timika misalnya, menurut pantauan media ini selalu tampak ramai sejak pagi hingga malam hari. Hal serupa juga dapat ditemukan di Pasar Gorong-Gorong yang beada di Kelurahan Kebun Sirih, Distrik Mimika Baru. Di sana, masyarakat tampak selalu berbondong-bondong untuk berbelanja.
"Untuk harga cabai keriting kisaran Rp 55 ribu/kg, kol Rp 40 ribu/kg, bawang merah Arso Rp 35 ribu-Rp 40 ribu/kg, bawang merah Surabaya Rp 50 ribu-60 ribu/kg, buncis Rp 20 ribu/kg , bawang putih Rp 50 ribu/kg, daun bawang Rp 25 ribu/kg," terangnya
"Pemkot tentu harus ambil sikap, karena para pedagang ini berjualan di badan jalan, dan ini sudah melanggar aturan lalulintas, jika hal ini dibiarkan dikhawatirkan terjadi kecelakaan yang nanti ujung-ujungnya pemerintah juga kena imbasnya," ungkapnya.
 "Beberapa kali pemerintah kota melakukan penertiban terhadap pedagang yang jual di pinggir jalan. Di depan BPOM dan kantor karantina itu sudah ditertibkan. Tetapi mereka pindah lagi di Jalan Utama, Jalan Baru," ungkapnya.