Menariknya dari aksi yang diinisiasi oleh Komunitas Rumah Bakau Jayapura tersebut, juga ditemukan satu paket ganja kering siap edar. Ganja ini ditemukan di dalam kotas dus rokok yang dikemas di dalam plastic bening berukuran kecil.
Seperti pantauan media ini di Pasar Wamanggu Merauke. Untuk kangkung cabut yang sebelumnya 3 ikat dijual Rp 5.000 sekarang dijual dengan harga Rp 10.000. Kol menjadi Rp 45.000 perkilo. Tomat yang pada musim kemarau bisa dijual dengan harga Rp 5.000-10.000 perkilo saat ini harganya sampai Rp 50.000 perkilo.
Salah satu pedagang pasar Potikelek Wamena Ellen Asso, saat ditemui mengaku, dirinya sangat terdampak minimnya pembeli sejak awal hingga bulan Januari ini akan segera berakhir, dan ia sendiri belum mengetahui apa yang menyebabkan pembeli di pasar tersebut sepi.
Pantauan Cenderawasih Pos di Pasar Sentral Timika, Selasa (28/1), cabai rawit kini Rp 70 ribu per kilogram dari harga sebelumnya, Rp 60 ribu per kilogram. Kemudian, tomat dijual dengan harga Rp 40 ribu per kilogram dari harga sebelumnya Rp 35 ribu per kilogram.
Di eks Pasar Swadaya (Pasar Lama) Timika misalnya, menurut pantauan media ini selalu tampak ramai sejak pagi hingga malam hari. Hal serupa juga dapat ditemukan di Pasar Gorong-Gorong yang beada di Kelurahan Kebun Sirih, Distrik Mimika Baru. Di sana, masyarakat tampak selalu berbondong-bondong untuk berbelanja.
"Untuk harga cabai keriting kisaran Rp 55 ribu/kg, kol Rp 40 ribu/kg, bawang merah Arso Rp 35 ribu-Rp 40 ribu/kg, bawang merah Surabaya Rp 50 ribu-60 ribu/kg, buncis Rp 20 ribu/kg , bawang putih Rp 50 ribu/kg, daun bawang Rp 25 ribu/kg," terangnya
 Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Kota Jayapura Makzi Atanay mengatakan pada 2025 minimal 20 persen dari total transfer dana desa akan dialokasikan untuk mendukung ketahanan pangan dan program gizi.
"Pemkot tentu harus ambil sikap, karena para pedagang ini berjualan di badan jalan, dan ini sudah melanggar aturan lalulintas, jika hal ini dibiarkan dikhawatirkan terjadi kecelakaan yang nanti ujung-ujungnya pemerintah juga kena imbasnya," ungkapnya.
Penataan tersebut dilakukan agar pasar induk tersebut terlihat rapi dan tidak kumuh. Beberapa bangunan kios yang telah kumuh dan bahkan dialih fungsi oleh oknum tertentu akan direncanakan digusur.
Terkait dengan itu, dari pantauan media ini Selasa (14/1), Pasar Wamanggu Merauke terlihat bersih dari sampah plastik yang memenuhi selokan atau parit yang ada di Pasar Wamanggu. Baik selokan sisi kanan maupun selokan bagian belakang.