Dia menyebut sejumlah wilayah yang terkena dampak bencana banjir di Japsel itu, mulai dari SMA 4 kota Jayapura, Wilayah PTC Entrop, Hamadi Rawa, Argapura Bawa, Hamadi Angkatan Laut. Kemudian di Entrop juga terjadi Pohon tumbang dan menimpa satu unit mobil.
Gerakan pangan murah ini dikatakan menandakan bahwa pemerintah hadir ke tengah tengah masyasrakat guna memberikan kemudahan bagi umat saat memasuki hari hari besar keagamaan.
Kegiatan ini mengambil tema “Sinergi dan Kolaborasi Untuk Generasi Melek Investasi”. Diharapkan kegiatan ini bisa meningkatkan sinergi dan kolaborasi antara BEI dengan instansi perguruan tinggi, sekolah, pemerintah, maupun swasta yang telah memiliki kerjasama Galeri Investasi dengan Bursa Efek Indonesia.
Pantauan media ini, saluran air besar tersebut membentang sepanjang jalan masuk pasar otonom dan muaranya menyatu dengan Kali Acay di dermaga Abesauw. Kondisi saat ini ditumbuhi gulma yang hampir menutupi seluruh saluran air tersebut.
Dia mengatakan Pemerintah Kota Jayapura sebelumnya merencanakan untuk memindahkan lokasi Pasar tersebut ke lokasi yang lebih aman bebas banjir dan sebagainya.
Lanjut dia selain membangun kios, pihaknya juga telah membangun 4 unit MCK di sekitar lokasi Pasar Youtefa. Sementara itu untuk konstruksi bangunannya langsung dibangun permanen dimulai dengan penimbunan di beberapa lahan di mana menjadi tempat dibangunnya lapak milik para korban kebakaran tersebut.
Ia menjelaskan Pasar Otonom dibangun untuk dijadikan pasar pagi. Artinya aktivitas pasar ini hanya pada pagi hari saja, tidak sampai sore atau malam. Sementara itu untuk Pasar Youtefa memang didesainnya untuk pagi sampai sore hingga malam. Robert juga membantah terkait Pasar sepi dikarenakan penjualan yang ada di luar area Pasar.
Triwarno mengatakan, memang kondisi jalan masuk Pasar Lama Sentani harus diperbaiki dan ditata supaya lebih rapi dan tertib lagi, karena kondisi saat ini semrawut akibat ada pedagang yang berjualan di atas trotoar atau drainase , membuang sampah tidak pada tempatnya, sehingga mengakibatkan drainase tersumbat dan air mengalir ke jalan.
La Ode (42) pedagang di pasar Otonom mengungkapkan keluhannya terhadap kondisi pasar saat ini. Ia menyampaikan bahwa banyak Orang yang menjual dagangannya di trotoar atau di pinggir jalan sekitar Pasar, jadi pembeli tidak sampai masuk.
Akibatnya para pedagang memilih membangun lapak menggunakan dana pribadi. Walaupun tidak semua, tapi pantauan Cendrawasih pos, sebagian telah membangun kembali lapaknya. Bahkan ada yang membangun lapaknya secara darurat menggunakan terpal.