“Sedang kami kembangkan dan ternyata memang bukan hanya enam korban melainkan sembilan orang,” kata Kasat Reskrim Polresta Jayapura Kota, AKP Handry Bawiling di ruang kerjanya, Rabu (13/7).
Mendapat informasi ini piket Subbid Provos dan Subbid Paminal Bidang Propam Polda Papua langsung turun ke lokasi. Disini yang diamankan adalah oknum polisi dari Polda Papua dengan pangkat Aipda berinisial PJ.
Pelaku seorang pemuda berinisial KK (22) yang menjadi pelaku tunggal pembunuhan tersebut. Kasus ini menjadi PR yang sempat memusingkan penyidik. Bagaimana tidak, saat kejadian tak ada saksi yang menyaksikan langsung kejadian tersebut. Polisi bahkan kesulitan mendapatkan keterangan yang bisa membantu untuk mengungkap kasus ini.
Ketika itu tengah dilakukan sweeping dan dari tangan ketiganya petugas menemukan Minuman Keras jenis Wisky Robinson sebanyak 39 botol dan 1 karton fermipan atau bahan untuk mengembangkan kue.
Pelaku menurut Danrem Reza Pahlevi mengajukan cuti namun belum diizinkan. “Jadi bukan tidak diizinkan. Tapi belum diizinkan. Karena cuti itu kapan saja bisa diambil,” jelas jenderal bintang satu tersebut usai memimpin upacara pelepasan jenazah di Bandara Mopah Merauke menuju Jakarta, Rabu (6/7).
‘’Korban memang menyebut ada 3 orang, namun dari pemeriksaan yang kita lakukan, 2 orang lainnya saat kejadian itu tidak ikut melakukan penganiayaan. Hanya OM yang melakukan penganiayaan sampai mencungkil mata korban,’’tandasnya.
Kapolres Merauke AKBP. Ir. Untung Sangaji, M.Hum melalui Kasat Reserse Narkoba, Iptu Ishak Oni Runtulalo, SH, saat ditemui Selasa (6/7) mengungkapkan, pembelian pertama dilakukan tersangka SK sekitar 3 bulan lalu.
Kapendam menjelaskan bahwa kejadian bermula saat korban Mayor Ckm dr. Beni Arjihans, M.Si. Med, Sp.B yang berstatus sebagai Karumkit TK.IV 17.07.01 Merauke pada 08.00 WIT mengambil apel pagi bersama seluruh personelnya.
Tersangka sendiri sempat buron setelah melakukan penganiayaan terhadap korban. Kasat mengatakan, antara korban dan tersangka punya versi berbeda terkait penganiayaan tersebut.
Komandan Korem 174/ATW Brigjen TNI E. Reza Pahlevi kepada wartawan mengungkapkan, kasus penyerangan dan penikaman yang dilakukan pelaku terhadap korban terjadi sekira pukul 09.45 WIT. ‘’Kejadiannya secara spontanitas,’‘ katanya.