Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Polisi Ahmad Musthofa Kamal mengungkapkan, peristiwa penembakan itu terjadi pada Selasa (30/8), sekira pukul. 10.00 WIT, saat korban sedang mengerjakan jalan di Mamba, Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya Papua.
Untungnya dalam melakukan aksinya ini tidak menimbulkan korban jiwa dan dugaan sementara aksi pembakaran ini diduga dilakukan oleh KKB Paniai yang dipimpin Stefanus Kobogau dan Ayun Waker yang merupakan anggota KKB Kodap VIII Kemabu Kabupaten Intan Jaya.
Kepala Kantor Wilayah DJPb Papua Burhani menyebut, banyak hal yang melatar belakanginya. Adanya basis Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB-red) di daerah tersebut dan dari sisi geografis.
“Mereka (KKB-red) mengklaim orang yang dibunuh adalah intel, padahal orang-orang sipil yang bekerja di daerah tersebut. Kami rasa ini kekejaman yang keterlaluan. Dimana di antara korban tersebut ada seorang ustaz dan pendeta,” ungkap Uskup Leo Ladjar saat ditemui Cenderawasih Pos di Jayapura, Senin (25/7).
Kenapa demikian ? Menurut Anthon Raharusun, sebab ideologi tersebut, bukan sebuah ideologi yang radikal. Tetapi dilain sisi, cara-cara yang dilakukan kelompok ini menurut dosen di STIH Biak ini seringkali sangat ekstrim.
Juru Bicara JDP, Yan Warinussy, JDP menyatakan sikap keprihatinan ini sekaligus mengecam aksi brutal terhadap warga sipil. Eksistensi dan eskalasi pergerakan KKB yang disebut telah berlangsung lebih dari 50 tahun itu, terus meningkat dan malah menyasar warga sipil.
"Pemerintah akan tegas memburu dan menindak mereka yang menamakan diri sebagai KKB. Musuh kita, musuh rakyat bukan Papua, tetapi KKB yang ada di Papua," kata Mahfud dalam pemaparan media secara daring bersama Kantor Staf Presiden (KSP) di Jakarta, Kamis (21/7).
Namun analisa lain disampaikan salah satu akademisi Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura, Marinus Yaung yang justru menganggap kelakuan kelompok sipil bersenjata ini merupakan ungkapan rasa frustasi dari sebuah diplomasi yang dianggap gagal.
“Kami belum mendapatkan aduan terkait dengan peristiwa tersebut. Namun peristiwa ini sudah diberitakan oleh media maka dalam mekanisme kita bisa menjadikanya sebagai pengaduan proaktif,” kata Frits kepada Cenderawasih Pos, Kamis (21/7).
Jenazah korban pembunuhan Adis Haryadi dimakamkan pihak keluarga di Merauke, Kamis (21/7). Korban dipenggal KKB pimpinan Elkius Kobak dan jenazahnya dimakamkan tanpa kepala. (foto:Kapolres Pegunungan Bintang for Cepos)