“Tindakan ini memberi justifikasi untuk adanya potensi pengerahan pasukan, sebab yang dibunuh adalah warga negara asing. Dan jika negara tidak bisa mengungkap kejadian ini, menunjukan bahwa betapa lemahnya negara,” ujarnya.
Andriana mengatakan, Glen Malcolm Conning pilot Selandia Baru itu telah bertugas melayani masyarakat di Papua sejak tahun 2016. Nahasnya, peristiwa mengerikan ini menimpa mendiang Glen saat dirinya baru menyelesaikan masa liburan bersama keluarganya pada tahun lalu.
Dimana aparat keamanan TNI-Polri, mengklaim Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) atau yang disebut polisi sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata melakukan penembakan pesawat sipil, penyanderaan hingga terakhir pembunuhan terhadap pilot helikopter asal Selandia Baru itu.
Data yang diperoleh dari Kogabwilhan terdapat total 13 orang warga sipil biasa meliputi 8 nakes, 2 guru dan 3 anak-anak yang berhasil dievakuasi oleh aparat keamanan. Pasca tiba di Lanud Mimika, Satgas Teritorial TNI melakukan trauma healing terhadap para warga sipil yang berada di lokasi saat peristiwa penembakan OPM terhadap Pilot Glen.
Kapolres melanjutkan, untuk kondisi di Distrik Alama saat ini telah kembali kondusif. Aparat gabungan dari Satgas Damai Cartenz pun masih disiagakan di lokasi. Kapolres juga menyebutkan, jenazah saat dievakuasi dalam keadaan utuh dan tidak terbakar.
Kepala Operasi Damai Cartenz 2024, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos., S.I.K., M.H., saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pada Selasa (6/8), Satgas Damai Cartenz-2024 dan gabungan TNI Polri dari Timika telah diberangkatkan ke Distrik Alama untuk mengevakuasi jenazah pilot ke Timika dan juga melaksanakan olah TKP.
elompok Kriminal Bersenjata (KKB), melakukan penyanderaan dan pembunuhan terhadap pilot Helikopter milik PT. Intan Angkasa Air Service., Mr. Glen Malcolm Conning, (50) berkebangsaan Selandia Baru dan membakar Helikopter Jenis IWN, MD.500 ER PK, di Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah,
Penangkapan pria kelahiran Muris Besar ini diawali dari laporan warga saat anggota Pam Puter dan aparat gabungan lainnya melakukan kegiatan bakti sosial. PB dicurigai melakukan gerakan pengintaian terhadap tugas satgas di Mapia. Warga melaporkan gerakan mencurigakan itu kepada Komandan Satgas Marinir Pulau Terluar, dan Babinsa Koramil 06 Kodim 1708/BN Serka Frans Buinei.
Penyampaian rencana untuk membebaskan pilot ini, sejatinya bukan baru pertama kali disampaikan melainkan sudah beberapa kali dan selama itu pula pilot tetap tersandera. Hanya dari penyampaian Egianus langsung nampaknya kali ini kelompoknya akan benar-benar membebaskan sang pilot. Namun, dari kesepakatan tersebut, Egianus meminta disiapkan proposal untuk pembebasan.
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2024, Kombes Pol Bayu Suseno mengatakan dari informasi yang diperoleh, insiden ini terjadi ketika korban Abdul Muzakir, yang merupakan supir truk, sedang dalam perjalanan menuju Kampung Masi untuk mengambil kayu.