Juru Bicara JDP, Yan Warinussy, JDP menyatakan sikap keprihatinan ini sekaligus mengecam aksi brutal terhadap warga sipil. Eksistensi dan eskalasi pergerakan KKB yang disebut telah berlangsung lebih dari 50 tahun itu, terus meningkat dan malah menyasar warga sipil.
"Pemerintah akan tegas memburu dan menindak mereka yang menamakan diri sebagai KKB. Musuh kita, musuh rakyat bukan Papua, tetapi KKB yang ada di Papua," kata Mahfud dalam pemaparan media secara daring bersama Kantor Staf Presiden (KSP) di Jakarta, Kamis (21/7).
Namun analisa lain disampaikan salah satu akademisi Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura, Marinus Yaung yang justru menganggap kelakuan kelompok sipil bersenjata ini merupakan ungkapan rasa frustasi dari sebuah diplomasi yang dianggap gagal.
“Kami belum mendapatkan aduan terkait dengan peristiwa tersebut. Namun peristiwa ini sudah diberitakan oleh media maka dalam mekanisme kita bisa menjadikanya sebagai pengaduan proaktif,” kata Frits kepada Cenderawasih Pos, Kamis (21/7).
Jenazah korban pembunuhan Adis Haryadi dimakamkan pihak keluarga di Merauke, Kamis (21/7). Korban dipenggal KKB pimpinan Elkius Kobak dan jenazahnya dimakamkan tanpa kepala. (foto:Kapolres Pegunungan Bintang for Cepos)
Komandan Korem (Danrem) 172/Praja Wira Yathi, Brigjen TNI J.O Sembiring menegaskan bahwa 13 orang yang diserang oleh Kelompok Separatis Teroris (KST) pada Sabtu (16/7) di Kampung Nogolait, Kabupaten Nduga merupakan warga sipil.
Kamal mengatakan korban bernama Roy Manampiring (42) telah dievakuasi dan telah dibawa ke Puskesmas Keneyam. “Jenazah (Roy Manampiring) merupakan salah satu korban pembunuhan pada hari Sabtu (16/7) lalu oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Pimpinan Egianus Kogoya tepatnya di tanjakan Adu Mama 2 Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga,” kata Kamal dalam rilisnya, Rabu (20/7).
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Drs. Ahmad Musthofa Kamal, SH., membenarkan tentang kejadian pembunuhan tersebut. Dimana korban bernama Adis Haryadi yang tewas dengan kondisi kepala dipenggal.
Islam Payage mengaku prihatin dengan kondisi tersebut dan menganggap perbuatan KKB ini tidak manusiawi apalagi dua diantaranya adalah tokoh agama. Ia meyakini dari kejadian ini ada banyak umat yang merasa berduka dan prihatian atas tragedi kemanusiaan tersebut.
Atas kejadian ini Forkom LKN telah melakukan rapat yang dihadiri para pengurus Ormas Paguyuban Nusantara Papua yang ada di Kota Jayapura. Dalam rapat tersebut, dikeluarkan pernyataan sikap sehubungan dengan tragedi kemanusiaan berupa rentetan peristiwa pembunuhan atau pembantaian rakyat sipil yang telah terjadi di beberapa daerah khususnya di daerah Nogolait, Kabupaten Nduga.