Pasca tewasnya seorang tukang ojek bernama Irwan, tim gabungan TNI Polri langsung melakukan pengejaran dan dibantu dengan video udara akhirnya terdeteksi ada satu rombongan sekitar 20 orang yang hendak melintas dari Kampung Mundidok ke Kampung Kimak.
“Pembebasan dan negosiasi pembebasan sandra menurut saya ini waktu yang sudah terlalu lama, sehingga ini perlu menjadi catatan dan evaluasi total. Masa aparat kita sekian banyak namun tidak bisa melakukan negosiasi untuk pembebasan sandera yang sudah mau 2 bulan,” papar Mandenas saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Kamis (23/3)
Sudah 45 hari berlalu Kapten Philip Mark Merthens disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya. Sejak disandera pada 7 Februari 2023. Baru dua kali Pilot asal Selandia Baru itu muncul melalui Vidio yang dibagikan melalui media sosial.
Polres Puncak kini tengah mendalami kasus yang diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Keadian ini terjadi di pertigaan jalan Kimak, Distrik Ilaga Kabupaten Puncak, Rabu (22/3) sekira pukul 09.20 WIT.
ET yang berusia 22 tahun sebelumnya terpantau melalui observasi udara, drone dimana terlihat sekitar 20 orang membawa 2 pucuk senjata api sedang melakukan penyeberangan dari Kampung Mundidok menuju ke arah Kampung Kimak.
JAYAPURA - Aparat gabungan TNI-Polri berhasil merobohkan seorang remaja berinisial ET saat terdeteksi melintas bersama Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Mundidok Kabupaten Puncak, Rabu (22/3). ET yang berusia 22 tahun sebelumnya terpantauu melalui observasi udara dimana terlihat sekitar 20 orang membawa 2 pucuk senjata api sedang melakukan penyeberangan dari Kampung Mundidok menuju ke arah Kampung Kimak.
United liberation Movement For West Papua ( ULMWP) Menyerukan kepada masyarakat internasional agar memberikan perhatian serius dalam menyelesaikan konflik dan krisis kemanusiaan yang sedang terjadi di West Papua.
Pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens sampai saat ini masih disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. Kondisi ini dikhwatirkan bisa menimbulkan simpati berlebih dari sang pilot kepada para penyanderanya.
“Untuk Yahukimo saya pikir ini bisa juga digunakan untuk pengalihan isu yang dilakukan oleh satu kelompok yang memang mencari popularitas. Lihat saja setelah di Nduga berhasil dengan membawa pilot maka mereka di Yahukimo juga action dan ini biasa,” jelas Fakhiri di Mapolda Papua, Koya Koso, Selasa (14/3).