Kepala RS Bhayangkara Tingkat II Jayapura, AKBP dr. Rommy Sebastian, menyampaikan bahwa kondisi Bripda Josua dalam keadaan stabil saat dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Pusdokkes Polri Kramat Jati, Jakarta.
Kepala Komnas HAM Frits Ramandey menyebut, korban konflik bersenjata di daerah tersebut adalah TNI-Polri, sipil, TPNPB, sipil bersenjata serta ribuan orang menjadi korban pengungsian.
Hingga kini, pelaku penembakan belum terungkap. Baik Tentara Nasional Indonesia (TNI) maupun Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat–Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) membantah terlibat dalam peristiwa tersebut.
Dan ketika itu ada dua napi yang berpura-pura meminta buku registrasi kepada petugas yang berjaga. Alasannya ketika itu adalah ada pihak keluarga yang mau datang berkunjung sehingga perlu mencatat diregister. Nah, saat d
Pernyataan ini disampaikan sebagai tanggapan atas tudingan OPM yang menyalahkan TNI atas kematian Hertina Murip. Kata Kristomei, berdasarkan hasil penyelidikan dan klarifikasi dari aparat setempat serta saksi mata, mengu
YKKMP menilai penembakan terhadap anggota Polres Jayawijaya itu melanggar hukum humaniter internasional. Menurut Theo setiap wilayah perang di tempat-tempat umum tidak boleh diganggu. Ia pun sangat perihatin terhadap pen
”Propaganda bahwa yang ditembak adalah masyarakat sipil seperti itu selalu dilakukan oleh Gerombolan OPM, sama halnya ketika OPM membunuh guru dan tenaga kesehatan yang memang masyarakat sipil biasa namun dituduh sebagai
Dandim 1702/Jayawijaya Letkol Arh Reza Ch. A. Mamoribo, SE. M.Han memberikan klarifikasi resmi guna meluruskan situasi yang sebenarnya. Sampai saat ini, situasi kamtibmas di wilayah Jayawijaya, khususnya di Wamena dan se
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Candra Kurniawan, menjelaskan bahwa insiden tersebut bermula saat personel TNI dari Satgas 641/BRU sedang melakukan pergerakan dari arah Wamena menuju Kur
Bripda LO sendiri bertugas di wilayah Lanny Jaya. Ia ditangkap setelah terbukti menjual puluhan butir amunisi kepada seorang warga sipil berinisial PW. PW diketahui memiliki keterkaitan dengan jaringan kelompok kriminal