Korban yang diketahui seorang guru itu meninggal dunia dengan beberapa luka tusukan di tubuhnya. Wakil Bupati Yahukimo, Esau Miram menyebut, korban ditikam dan meninggal dunia saat menolong rekan-rekannya yang terluka akibat penyerangan yang dilakukan
“Jumat yang lalu kami mendengar ada penyerangan di Puskesmas Anggruk dan sekolah di Anggruk. Sabtu kemarin cuaca tidak bersahabat akhirnya kami baru bisa masuk hari Minggu dan kami masuk gunakan lima pesawat. Informasi terakhir adalah satu orang meninggal dunia dan 3 luka ringan dan bukan 6 orang yang meninggal tapi 1,” jelas Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli. Dikatakan karena fasilitas kesehatan terbatas maka semua dibawa ke Jayapura.
"Sesampainya di lokasi, tim langsung melakukan penyisiran guna memastikan situasi aman," ujar Brigjen Faizal. Dari hasil analisis awal, suara tembakan tersebut diduga dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB). Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. "Untungnya tidak ada korban jiwa," bebernya.
Daibenus Murib meminta masyarakat yang telah meninggalkan kampung, khususnya dari Distrik Sinak Barat, Pogoma Bina, dan Kembru, untuk tetap tenang dan melanjutkan aktivitas sehari-hari.
"Saya harap masyarakat di Sinak tetap tenang. Tetap beraktivitas seperti biasa, jangan takut dengan ancaman KKB," tegasnya melalui keterangan tertulis yang diterima Cenderawasih Pos
Adapun penyidikan difokuskan pada nilai jual senjata api dan amunisi yang diduga kana dijual kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Hal ini dilakukan untuk mengungkap asal-usul dana sebesar Rp 396,6 juta yang berhasil disita dari rekening Yuni Enumbi.
Tahun 2023 menjadi tahun dengan temuan terbanyak, yaitu 32 senjata api dan 1.282 amunisi. "Dari semua yang kita amankan, tahun 2023 paling banyak. Ini kita dapatkan saat proses pembebasan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens, di beberapa daerah dan kelompok. Ketika itu kita lakukan penindakan, dan hasilnya cukup signifikan," ujar Faizal, Selasa (11/3).
Dari rangkaian aksi kekerasan bersenjata yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Papua Pegunungan selama ini menimbulkan banyak tanya. Ada yang menanyakan secara polos, darimana amunisi atau senjata yang digunakan oleh KKB selama ini?. Mengapa seperti tak habis-habis? apakah KKB juga memiliki pabrik untuk membuat peluru atau senjata?
Kasus ini sebelumnya terungkap setelah pelaku YE yang merupakan eks prajurit Kodam XVII Kasuari ditangkap di Kabupaten Keerom beberapa hari lalu. Usai diamankan, YE kemudian "bernyanyi" dan menyebut beberapa sosok lainnya yang membantu menyediakan senjata api plus amusini. Operasi yang berlangsung sejak 6 hingga 9 Maret 2025 ini berhasil menangkap dan menetapkan 7 orang sebagai tersangka.
Kebakaran tersebut menimbulkan kerugian material yang signifikan, termasuk dua ruang lab bahasa, enam ruang kelas, satu ruang tata usaha (TU), dan satu ruang lab komputer/multimedia. Kasatgas Humas ODC, Yusuf Sutejo, menegaskan bahwa pihaknya saat ini sedang melakukan pengamanan dan menunggu hasil penyelidikan awal dari Polres Paniai.
Pelaku berinisial YE (28), mantan anggota TNI AD, diamankan saat hendak melintasi wilayah perbatasan Jayapura-Wamena menggunakan mobil di Kampung Ampas, Distrik Waris, Kabupaten Keerom